Lanjut ya.
Selamat puasa.
Jaga kesehatan.
Jangan lupa vote & comment, biar sama2 semangat😁, kalian semangat nunggui, saya semangat edit, ternyata ngeditnya berjam-jam juga😴Selamat membaca
🌾🌾🌾
"Kak kalian serupa baik fisik ataupun sifat, hanya perlakuan kalian terhadapku yang berbeda, karna hanya kakak yang membuatku berpikir bahwa keberadaanku didunia tidak seburuk yang aku fikir"
" Tapi apapun hal yang sudah ku alami, tidak ada yang patut di salahkan untuk itu, kakak tidak bersalah akan kepergian kakak, dan begitupun Digo, ia tidak salah akan dendamnya"
" Aku tidak berharap banyak, karna aku tak pernah tau apalagi kejutan untuk kehidupanku di depannya, aku hanya berharap, kakak dan suamiku tidak berada dalam pusaran masalah hanya karna takdirku "
" Hah anggap aku menghayal terlalu tinggi kak, tapi aku yakin kakak akan marah jika tau hidup yang ku jalani saat ini, tapi aku akan menyakinkan kakak jika tidak ada yang salah dalam kisahku, mungkin hanya kisahku yang kurang beruntung"
" Hah kak aku kembali berhayal, hayalku kali ini terlalu tinggi, menyebutmu kakak yang akan datang, berlaku benar seolah seorang istri sungguhan, apalagi yang menyedihkan selain dari dua hal itu, karna nyatanya, aku tidak dapat perlindungan dari kakaku seperti janjinya, dan aku tidak bisa mendapatkan cinta dari suamiku seperti hayalku selama ini" Sisi menarik napasnyan panjang setelah lama begumam sendiri, tersenyum pelan menerawang jauh melihat ribuan bintang yang tengah menampakkan cahaya cantiknya."Siapa yang kau sebut kakak?" pertanyaan itu membuyarkan lamunan Sisi, ia membalikkan badannya seraya menunduk, Digo tidak dalam keadaan baik, ia bisa merasakan aura tidak baik dari tubuh suaminya
" Sisi aku bertanya siapa yang kau sebut kakak" kali ini Sisi terperanjak, siapapun tau dari suara Digo, laki-laki itu tengah dikuasai emosi. Sisi mengangkat kepalanya takut, hampir setiap waktu mendapatkan bentakan dari suaminya tidak membuatkan menjadi kuat dan terbiasa, karna semakin hari tubuhnya bereaksi berlebihan akan bentakan Digo, ia bisa terperanjak, atau kadang ia gemetaran hebat. Tubuh dan hatinya lemah, ia tau itu.
"Digo"ucap Sisi cemas mendapati tangan kanan Digo mengalirkan darah, ia tidak habis pikir tadi matanya kemana, padahal sedari tadi ia menunduk, mengapa darah mengalir dilantai itu seperti tak terlihat, Sisi batin Sisi lemah
"Kita, ah kau, ayo obati dulu" ucapnya sembari memberanikan diri membimbing Digo masuk kedalam rumah, Digo bak dihipnotis ia hanya mengikuti langkah Sisi.
Sesampai didalam rumah Sisi langsung mengambil kotak obat, setelahnya cekatan membersihkan luka di tangan Digo, Digo menggigit bibirnya saat Sisi membersihkan lukanya di tangannya, perih? Mungkin
" Tahan sebentar" ucapnya lembut sembari meniup tangan Digo
Setelah mengobati luka Digo, Sisi pamit kembali kekamarnya, namun baru saja ia berdiri tangan kiri Digo menariknya kasar hingga tubuh Sisi kembali berhadapan dengan pemilik tangan tersebut
" Ada apa?? Tanya Sisi lembut, jangan bertanya Sisi ini tercipta dari apa, yakinlah, ia manusia biasa, tapi beberapa orang memang dilahirkan dengan hati yang lembut, kadang dengan kelebutan itu ia terlihat bodoh. Diperlakukan buruk, tapi tidak pernah memperlakukan buruk.
" Bukannya tadi aku memberimu pertanyaan dan aku ingin jawabannya sekarang" ucap Digo datar membuat Sisi menghela napas, ia kira laki-laki itu sudah menghilangkan pertanyaannya, namun nyatanya Digo tetaplah Digo. Tidak mungkin berubah dalam sekejap hanya karna mengizinkan dirinya membantunya sedikit. Ahh
"Kakak ku! ! ia bukan kaka kandung, karna aku anak tunggal, tapi dia sudah aku anggap kakak kandungku karna selalu melindungi ku. Dulu
" Apa aku mengenalnya?" sela Digo cepat, Sisi menggeleng
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta diujung Jalan
RomanceTentang sebuah Dendam yang berakhir dengan Penyesalan Tentang sebuah Cinta yang datang saat Perjalan sudah harus terhenti Tentang Cinta sejati yang tak terpisahkan Tentang Kebahagiaan Abadi yang tak hanya didunia Cerita sudah lama ditulis diig, dala...