PART 5

3.4K 268 27
                                    

Disisi lain

"Pranggggg" suara pecahan kaca terdengr sangat jelas diruangan gelap itu.

"brengsek kau Atmaja"teriaknya kuat

"bahkan saat kau sudah mati masih menumbuhkan penderitaan untuk wanitaku"ucapnya garang, setelah sekian lama mencari keberadaan sang wanitanya, tak ada satupun hal yang menjadi titik terang keberadaan wanitanya tersebut, yang bisa ia simpulkan saat ini adalah, wanitanya tersebut telah berada ditangan musuh orang tuanya, dan sepertinya musuh tersebut bukanlah orang sembarangan, bahkan ia telah membayar detektif terkenal untuk menyelidiki tentang menghilangnya wanitanya namun tetap saja mereka selalu menemukan jalan buntu.

"maafkan kakak huma, maafkan kakak karna telah meninggalkanmu, seharusnya kakak tidak melakukan itu, tapi waktu itu kakak masih belum memiliki kuasa apapun untuk menolak permintaannya" kali ini nada suaranya terdengar sendu dengan raut kesedihan yang sangat kentara diwajahnya, namun wajah sendu itu hanya sementara, karna hanya beberapa saat setelahnya ia kembali berteriak.

"kalian"teriaknya menunjuk beberapa orang dihadapannya

"hampir enam bulan, tak satupun informasi yang kalian dapatkan tentang keberadaan adikku"

"kalian luar biasa" teriaknya kencang

"kalian tau bukan berapa banyak musuh Atmaja diluar sana yang siap melenyapkannya kapan saja"

"kenapa kinerja kalian lamban sekali" berangnya dan melempar lampu hias disampingnya kearah beberapa orang didepannya.

"bagaimana jika kita buat berita elektronik saja tuan"jawab salah satunya meski tak yakin akan apa yang ia katakan.

"berita elektronik"jawabnya tersenyum geli dan dijawab anggukan oleh semuanya

"ide yang bagus"ucap menyeringai, sementara yang memberi ide tampak tersenyum bangga.

"otakmu masih ditempatnya, atau perlu aku keluarkan"teriaknya dan melayangkan tangannya pada bodyguard yang mengusulkan ide gila menurutnya.

"aku ingin menemukannya dalam keadaan hidup"

"bukan mayat" teriaknya kali ini benar-benar tampak menakutkan

"jika aku mau, dari awal aku sudah melakukannya" ucapnya dan berlalu dari ruangan tersebut.

............*****.........

Hari berikutnya, pagi- pagi sekali mobil Digo sudah tampak meninggalkan istananya entah kekantor atau kemana Sisi sendiri tak tau, karna ia tak mau menanyakan hal yang akan membuat masalah baginya, setelah kepergian Digo ia pun turun kebawah ketaman kecil yang menjadi tempat favoritnya.

Sesampaiya dikantor Digo langsung masuk keruangannya, disana sudah menunggu Galang dan yang lainnya.

"ada apa gerangan bos, mangapa pagi-pagi buta sudah menyuruh kami kesini"ucap Galang dan di ikuti anggukan dari Tristan dan Jordan

Galang, Tristan dan Jordan adalah sahabat Digo, bahkan Galang sudah bersahabat dengannya sejak mereka baru pandai berjalan.

"Sisi"guman Digo pelan

"ada apa lagi dengan istrimu itu" jawab Galang sembari mengambil minuman yang ada dikulkas kecil diruangan kerja Digo.

"apa benar Sisi adalah anak Atmaja"tanyanya penuh selidik

"kau meragukan kemampuanku"ucap Galang, karna ialah yang ditugaskan oleh Digo mencari tahu keberadaan putri Tunggal seorang Atmaja Negara

"aku menemukan hal aneh" ucapnya cepat

Cinta diujung JalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang