AUTHOR POV
"Terima kasih atas tumpangannya Mr.Alvarez" Ucap Jean pelan.
Jean terlihat sibuk dengan seatbelt mobil yang masih membelit tubuhnya, sedangkan pria bermarga Alvarez yang berada di kursi kemudi hanya menatap gadis disampingnya dingin.
"Aku ingin kau ikut denganku sabtu nanti," Kata James tanpa kata pembuka yang manis.
"A...apa?" Tanya Jean tergagap sambil mengalihkan perhatiannya dari seatbelt mobil berganti memandang bingung guru olahraganya.
"Apakah kau punya semacam gangguan pada indra pendengaranmu Ms.Jackson?" Tanya James pedas.
Deg
Jean merasakan bahwa jantungnya terasa berdenyut menyakitkan dan sistem pernafasannya seolah tidak mendapatkan pasokan oksigen yang cukup ketika mendengar pertanyaan pedas dari pria disampingnya.
Matanya terasa panas dan pandangannya mengabur terhalang oleh air matanya sendiri. Selama ini tidak ada seorangpun yang mengeluarkan kata-kata semenyakitkan itu.
"Tidak Mr.Alvarez...aku tidak memiliki gangguan apapun, kau kira aku autis? Aku masih tahu apa yang kau katakan! Terima kasih atas tumpangannya. Selamat malam." Jean melepaskan seatbelt yang ia coba lepaskan beberapa menit yang lalu.
Gadis yang masih memakai kaus putih kebesaran milik guru olahraganya itu keluar dari mobil sport hitam. Menutup pintu mobil berharga beberapa miliar yang telah mengantarnya pulang dengan kasar lantas berjalan memasuki halaman rumahnya dengan menghentakkan kakinya.
"Mr.Alvarez kata-katamu begitu pedas dan menyakitkan. Aku semakin tidak ingin berada didekatmu," Jean mengerutu sambil membuka pintu rumahnya.
******
James yang masih berada didalam mobilnya menggengam stir kemudinya hingga kuku-kuku jarinya memutih. Pria itu menahan godaan yang mendorongnya untuk keluar dari dalam mobil hitam metalic miliknya. Mata kelamnya hanya memandang kosong jalanan yang sepi kendaraan dihadapannya.
"Maafkan aku Ms.Jackson, aku tidak ingin hal itu terulang lagi." Kata James lirih hampir tidak terdengar.
Menyalakan mesin mobil kemudian menjalankan mobilnya dengan kasar. Dia membutuhkan sesuatu yang bisa mengalihkan pikirannya dari sosok gadis polos yang sensitif tersebut.
******
Sudah tiga hari ini Jean menghindari untuk bertemu dengan James Alvarez. Ketika tidak sengaja melihat Mr.Alvarez berjalan di koridor, Jean akan langsung memutar langkahnya. Dia malu.
Bagaimana bisa dia marah-marah tidak jelas?
Ketika mengingat kejadian setelah praktik untuk mengambil nilainya, dia benar-benar malu.
Ya Tuhan...
Dia benar-benar malu. Selama ini saat marah, dia tidak akan menumpahkan emosinya, tetapi ketika berada didekat Mr.Alvarez dia seakan-akan tidak bisa mengendalikan emosinya. Dia menjadi mudah terpancing emosi jika itu tentang James Alvarez.
Seperti saat ini, Jean segera mengalihkan tujuannya yang semula ingin ke kantin saat melihat Mr.Alvarez yang seperti biasa dengan rambut dan baju yang basah karena keringat muncul dari lorong yang menuju lapangan indoor.
"Berhenti disana Ms.Jackson!" Suara baritone yang sarat akan nada perintah terdengar mengerikan di telinga Jean.
Suara langkah kaki yang tenang dari balik tubuhnya seperti sebuah suara dalam film-film horror yang sering ditontonnya bersama Deandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hot Guy With An Innocent Girl
De Todo[Break] Back in June P.S : konflik ringan jadi bagi yang tidak menyukai masalah yang biasa biasa saja bisa meninggalkan story ini