My Ex-Teacher - Four

9.2K 664 26
                                    

James menipiskan bibir mendengar perkataan dari pria di depannya. Tangannya meraih segelas wine dan meneguknya sekali tandas.

"Tolong menjauh dari sepupuku," kata Andrew tenang.

Terlihat sangat tenang untuk jantungnya yang tengah berdetak cepat. Menunggu apa yang akan dilakukan pria di depannya. James membuka mulutnya dan Andrew menarik nafas tajam.

"Tidak! Aku tidak bisa, gadis itu sudah menjadi milikku bahkan sebelum kau bertemu dengannya."

Andrew menyatukan kedua tangan di atas paha, kemudian membawa kedua tangan besar itu untuk menyugar rambutnya.

"Aku tidak bisa." desah Andrew frustasi.

"Aku tidak bisa membiarkanmu mendekati Jean seperti dulu. Kamu hampir membunuhnya jika kamu ingat."

James mengepalkan kedua tangan di atas pangkuannya, pikirannya seakan kembali ke masa lalu. Saat Jean hampir tertembak di lingkungan sekolahnya sendiri, jika saja tangan kanan kepercayaan nya lalai waktu itu.

"Hm," hanya deheman dingin yang keluar dari pria yang terduduk kaku di depannya.

James membuka tutup botol, dan menuang isinya ke dalam gelas. Kemudian menyerahkan salah satu gelas kepada Andrew sebelum kembali membuka suara.

"Aku sudah berhenti sejak enam tahun lalu," jelas James acuh.

"Bukan berarti bayangan masa lalu juga ikut berhenti mengikutimu. Kita sama-sama memiliki masa lalu yang rumit, tapi sejarah tidak akan pernah bisa terhapus meski kamu menginginkan nya."

***

Gadis di atas ranjang dengan selimut berwarna abu yang tebal mengeliatkan tubuhnya saat seseorang menepuk pipinya. Gadis itu membuka sebelah mata untuk melihat siapa yang mengganggu nya kemudian menarik selimut untuk menutup seluruh tubuhnya.

"Jean bangun, kamu harus pulang." Ken menarik selimut yang membungkus tubuh gadis itu paksa.

"Sebentar lagi, lima menit dan aku akan menendang bokongmu." gumam Jean malas dengan suara seraknya.

Ken mendesah gemas dan menarik lengan gadis itu hingga terduduk dengan mata masih terpejam. Dengan tangan besar yang dingin dia menepuk pipi Jean dan menarik pipi gadis itu.

"Keennnn,"

"Itu sakit." teriak Jean kesal kemudian melempar bantal ke arah Ken yang dengan tepat mengenai wajah pria kekar itu.

Ken terkekeh melihat tingkah gadis menyebalkan di depannya, gadis itu terlihat menyebalkan dan mengemaskan dalam satu waktu.

"Apa putri tidur kita sudah bangun?" tanya seorang pria lain di ambang pintu.

Pria itu membawa nampan yang berisi sandwich dengan segelas susu putih. Matthew meletakkan nampan di atas meja nakas samping ranjang kemudian duduk di pinggir ranjang. Matanya menatap Jean yang terlihat kusut.

"Kenapa babygirl?" tanya Matthew mengusap kepala Jean.

"Ken mengganggu ku," adu Jean sembari menyusupkan kepala di dada lebar Matthew. Dengan bibir yang mengerucut sebal, dia merajuk dan menunjuk Ken yang tengah menyeringai ke arahnya.

"Kau ingin aku membunuhnya?"

Mendengar pertanyaan yang terlontar dari mulut Matthew, Jean tersenyum. Kepalanya menggeleng pelan dengan senyuman licik di bibirnya. Matanya menatap Ken seakan mengatakan Pembalasanku akan segera tiba.

"Tidak Matt, aku tidak sekejam itu." katanya dramatis.

"Lalu kau ingin aku bagaimana?" tanya Matthew mengerutkan dahi bingung.

Hot Guy With An Innocent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang