My Ex-Teacher - Seven

7.2K 522 35
                                    

ARMY DM aku ya. Kita gibah tentang bobroknya bias kita 🌚


No edit edit, sorry for typo 😊

Ngayal ngetik langsung publish.

******

Jean menyandarkan tubuhnya yang terasa letih pada dinding lift. Tangannya memijat pelipisnya yang pening. Akibat terlalu banyak meneguk Tequila. Meskipun hanya tiga gelas kecil, tapi memang kenyataan tubuhnya yang tidak toleran pada alkohol membuat Jean harus mengumpulkan sisa-sisa kesadaran yang telah menguap.

Pandangannya memburam saat pikirannya mulai berkelana.

Jean menundukkan kepalanya, berusaha konsentrasi di setiap langkah yang diambilnya. Tangannya menekan dada James membuat jarak di antara mereka. Meskipun berkali-kali usahanya gagal karena pria itu seperti tidak ingin melepaskannya. James menarik pinggangnya dan sesekali meremas di sana saat Jean berusaha memundurkan langkahnya.

"Diam di tempatmu Ms.Jackson!" desis James di telinga Jean.

Pria itu menundukkan kepalanya hingga bibirnya menyentuh telinga Jean. Desisan memerintah James keluarkan karena kepala Jean yang sekeras batu. Gadis itu menggerakkan tubuhnya berusaha menjauh dan hal itu membuat James geram.

"Tapi," ucap Jean yang mendongakkan kepala guna menatap mata James yang diselimuti kabut.

"Mr.Alvarez ini terlalu dekat,"

"Aku bahkan bisa membuat kita menyatu Ms.Jackson."

Nada suara James terdengar menekan di akhir kalimat. Mata pria itu menggelap saat tangan kokohnya menarik pinggul Jean agar merapat padanya.

Jean mengerutkan dahi saat merasakan dada James yang keras. Gadis itu mengerjapkan matanya dengan pipi memerah karena kedekatan mereka yang terlihat intim.

"Sampai nanti Ms.Jackson,"

Jean berjalan perlahan menuju meja bartander, memesan segelas Tequila dan meneguknya. Bulu matanya yang lentik mengamati James yang tengah memeluk pinggang seorang wanita dewasa. Wanita cantik itu terlihat sangat cocok saat berdiri anggun di samping James.

Gadis itu menundukkan kepalanya, dadanya terasa sesak melihat James yang diam saat wanita di sampingnya merapatkan tubuhnya.

"Minuman anda nona," suara bartender menyadarkan Jean akan lamunan konyolnya.

Jean tersenyum tipis kemudian meneguk tequila keduanya dan begitu seterusnya sampai gelas ketiga yang mampu ditolerir tubuhnya. Perutnya bergejolak, tekanan untuk memuntahkan isi perutnya membuat Jean terburu-buru menuju toilet.

Dan sekarang di sinilah Jean, menyandar lemah pada dinding lift dengan kesadaran yang kian menipis. Matanya bahkan tidak bisa melihat dengan jelas seseorang dengan jas resminya ikut masuk ke dalam lift.

Bibir Jean tersenyum senang saat matanya menangkap bayangan seseorang di depannya. Itu terlihat seperti Jamesnya. Dan dugaannya diperkuat saat hidungnya mengendus aroma rempah dan didominasi aroma kayu manis yang menusuk.

Tangannya meraih leher seseorang di depannya kemudian menenggelamkan wajahnya di sana. Mengendus rakus dan menyandarkan tubuhnya pada tubuh kokoh di depannya.

"Hmmm." Jean bergumam lirih dan disambut geraman rendah.

Tiba-tiba kepala Jean ditarik mendongak dan gadis itu merasakan bibirnya dilumat keras. Lumatan itu terasa kasar dan mendominasi membuat kesadaran Jean yang telah menipis nyaris hilang.

Hot Guy With An Innocent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang