SEBELAS

2.4K 159 16
                                    

"Aku ingin berhenti mengharapkanmu. Seandainya aku bisa..."

***

Cherry melangkah turun dari tangga dan mendapati asisten rumah tangganya sedang berkutat dengan wajan dan spatula.

"Mama Papa mana, Bi?" Tanya Cherry sambil berlalu mengambil air dingin di lemari es.

Bi Darti terperanjat karena kemunculan Cherry yang tiba-tiba. "Anu-eh, itu, Nyonya pagi tadi ke luar kota dan baru pulang lusa. Kalau Tuan, baru pulang besok pagi, Non." Jawab Bi Darti gugup karena ekspresi yang ditampilkan gadis itu.

Cherry tak terkejut. Dia diam saja dengan gelas yang masih digenggemannya. "Oh. Cari duit."

Kemudian dengan cuek Cherry melangkah memasuki kamarnya kembali setelah membanting pintu dengan keras.

Cherry berjalan menuju nakas. Meraih ponselnya dan menghubungi seseorang.

Pada dering kesekian pun, Cherry tak mendapat jawaban. Ia melirik jam yang ada di sudut kanan atas ponsel.

19.02

Kemana perginya laki-laki itu? Biasanya jam segini ia akan dengan cepat merespon panggilannya.

Cherry mengulanginya sekali lagi. Tetap sama. Masih tak ada jawaban.

Dengan kesal, Cherry melempar ponselnya ke sisi kasur dan menenggelamkan wajahnya di bantal. Berteriak sekeras-kerasnya demi bisa meredam rasa kesepian di sekelilingnya.

***

Allea tak dapat membendung rasa yang membuncah saat Allen menggandeng tangannya mengitari berbagai stand makanan dan spot permainan. Senyum bahagia selalu saja menghiasi wajah Allea.

"Kamu mau permen kapas?" Tanya Allen ketika matanya menangkap penjual permen kapas di ujung sana.

Dengan semangat empat lima Allea mengangguk. "Iya. Mau."

Allen berlari ke stand penjual permen kapas itu. Dari sini, Allen bisa melihat wajah bahagia Allea. Dirinya tak menyangka dapat dengan mudah membuat gadis itu bahagia. Bahkan dengan cara sederhana sekalipun. Berbeda dengan Cherry.

Ah. Kenapa sekarang dirinya mulai membandingkan Allea dengan Cherry? Jelas saja mereka tak sama. Cherry jauh di atas Allea yang sudah terlebih dahulu menggapai hati laki-laki itu. Tapi tak bisa Allen pungkiri jika kalau ternyata nantinya, Allea akan merebutnya.

Allen kembali menghampiri Allea dan menyerahkan permen kapas berwarna merah muda kehadapan gadis itu.

"Makasih." Jawab Allea ketika hendak menerima permen kapas itu, namun kembali Allen tarik.

"Eits. Biar aku suapin kamu."

Allea tergelak. "Eh, nggak usah. Aku bisa sendiri."

"Udah, nggak papa." Allen tetap ngotot.

Mereka mencari tempat duduk di dekat komedi putar yang lampunya berkelip indah dan berputar dengan diiringi lagu anak-anak.

Allen mencomot sedikit permen kapas itu dan mendekatkan ke bibir Allea.

Allea menerimanya dengan malu-malu. Tentu saja dirinya malu, hampir tidak pernah Allen memperlakukannya semanis ini. Mungkin atau bahkan ini adalah pertama kalinya bagi Allea. Semoga saja Allen akan seterusnya begini. Yah, semoga.

Ketika sudut mata Allea melihat penjual gelembung, bola mata itu membinar.

"Aku ke sana bentar, ya." Allea bangkit dan berlari menghampiri sang penjual gelembung.

Allen hanya memperhatikan dengan tersenyum. Begitu terkejutnya dirinya ketika melihat Allea ternyata membeli gelembung dan menampilkan wajah bahagia.

Like a child. Batin Allen masih dengan senyumannya.

Allea berjalan mendekat dan semakin memperlebar senyumannya. Ia berhenti beberapa langkah di depan Allen, kemudian meniup gelembung yang baru saja dibelinya.

Bulatan-bulatan transparan mulai berterbangan di sekitar Allea. Gadis itu makin kegirangan. Dan Allen masih memperhatikan.

Ponsel di saku jeansnya bergetar beberapa kali. Ia merogohnya dan melihat sang penelpon. Tanpa pikir panjang, Allen merejectnya dan kembali fokus pada Allea.

Baru kali ini Allen menyadari bahwa Allea sangat cantik. Dengan kacamatnya, rambutnya yang dikuncir kuda, pakaiannya yang sederhana, dan jangan lupakan senyuman yang mempesona itu. Allea kali ini begitu memukau dengan kesederahanaannya yang mampu menggetarkan hati Allen saat ini.

***

Bersambung...

Oke. Udahan ya manis-manisnya. Kapan-kapan dilanjut lagi 😝

Gimana sama bab ini gaes? Asli, aku kasihan sama Cherry, tahu... huhuhu
Tapi gak papa lah ya, kali-kali bikin anak orang seneng 😁

#TeamCherryPatahHati mana suaranya... wkwkwk

Oke. Budayakan setelah membaca meninggalkan jejak. GUE MAKSA BANGET.😎

Love,

Erisya💖

ALLEA √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang