The Smile You Left Behind

14.3K 498 5
                                    

Lalu apakah mencintai harus merasakan sakit terlebih dahulu baru bahagia?

🍃

Lalu apakah jika kita mencintai orang yang salah, bisa kita hentikan dengan mudah?

Sayang nya aku telah terlanjur baper

Hyuuga Hinata


.
.

Langit berubah menggelap sesaat udara menjadi mendingin disertai gemuruh yang berasal dari langit menandakan sebentar lagi akan turun hujan .Seorang gadis bersurai biru kegelapan nampak tersenyum ketika kedua sahabatnya mencoba menghiburnya kala ia tidak kunjung di jemput padahal sekolah sudah usai sejak setengah jam yang lalu.

"Hinata-chan sampai kapan kamu menunggu disini? Bagaimana kalau kamu pulangnya sama kita?" tanya gadis bersurai blonde dengan poni yang menutupi mata kanannya

Senyum itu berubah mendatar ketika sahabatnya membahas prihal lamanya ia menunggu

"Ino-chan, Karin-chan kalian pulang duluan saja tidak usah mengkhawatirkan aku" tutur Hinata pada kedua sahabatnya tersebut

"huh pasti si Baka Naruto lupa tidak menjemputmu lagi , biar aku hubungi dia dulu"ucap Karin sembari mencari handphone di tas ransel miliknya

"ti-tidak usah Karin-chan lagi pula ia pasti akan mengabariku jika Naruto-Kun tidak bisa atau mungkin sekarang d ia dalam perjalanan"cegah Hinata menggengam lengan Karin

"Benar tidak apa?"tanya Karin sekali lagi

Hinata mengangguk mengiyakan kemudian kedua sahabatnya tersebut berpamitan jadi sekarang tinggalah ia sendiri duduk di halte bis.

Ia tersenyum getir menerawang dalam ingatannya kembali. Mengingat ketika sore kemarin ia tidak sengaja melihat kejadian dimana kekasihnya tersebut makan berdua dengan kakak kelas bersurai pink, Sakura namanya.

Ia hanya tidak percaya bagaimana kekasihnya bisa tertawa lepas seperti itu, ya tawa yang selama ini belum pernah ia lihat ketika sedang bersama dirinya tetapi penjelasan bahwa gadis itu hanyalah sahabat kecil kekasihnya cukup membuat ia terlihat sedikit lega akan tetapi ia tetap tidak bisa dibohongi bagaimana kekasihnya bersikap padanya dan bagimana kekasihnya bersikap pada sahabat kecilnya. Sangat berbeda jauh.

Kata Karin yang merupakan sepupu Naruto, bercerita bahwa dahulu Naruto dan Sakura adalah sahabat sejak mereka masih berada di taman kanak kanak namun ketika mereka tumbuh remaja bersama, rasa suka muncul dalam benak Naruto akan tetapi Sakura tidak menyadarinya dan ketika Naruto sedang menikmati perannya sebagai seorang yang selalu dibutuhkan oleh Sakura, munculah pemuda Uchiha yang seakan menjadi pembatas untuknya bisa bersama Sakura , ya Sakura menyukai laki - laki itu jadi semenjak Sakura menjalin hubungan dengan Sasuke, Naruto hanya dibutuhkan disaat mendadak saja bisa terbilang itu semacam...... 'busuk'.

Saat mereka masuk kejenjang yang lebih tinggi bisa terbilang senior high school, Naruto yang sudah mulai move on dari Sakura malah dihadapkan sebuah masalah dimana Sasuke yang meninggalkan Sakura itu dipicu karena keluarga Sasuke yang telah menjodohkan anaknya dengan anak dari pemilik perusahaan Yamanaka , perjodohan itu membuat Sakura terpukul apalagi setelah kandasnya kisah cintanya ia juga harus menelan pil pahit melihat kedua orang tuanya bercerai dengan meninggalkan hutang milyaran yang ayahnya tinggalkan jadilah rumah mewahnya lah sebagai jalan satu satunya menebus hutang tersebut hidup yang biasanya serba tercukupi tetapi kini Sakura harus rela tinggal seadanya bersama nenek , Naruto awalnya acuh pada Sakura mengingat betapa hancur hatinya setelah mendapat penolakannya dahulu dan gadis itu malah memilih bersama Sasuke namun rasa tetaplah rasa egonya mulai runtuh. Menyaksikan Sakura terisak berlutut di hadapannya. Begitulah sekarang Naruto memang memutuskan akan selalu ada untuk Sakura kapanpun.

Back to Hinata

Gadis bersurai biru kelam ini hanya menghela nafas panjang ketika dengan manisnya rintik hujan berjatuhan ataukah mungkin karena sudah hampir dua jam Hinata menunggu jadi ia memutuskan untuk pulang dengan berjalan kaki meninggalkan halte bis itu dengan langkahnya yang berat sambil kehujanan.

Lagi sesampainya tubuh yang basah kuyup ini sampai di rumah ia kembali kecewa ternyata Naruto tidak kunjung muncul juga. Hinata memutuskan untuk mengurung diri di kamar kerena kebetulan rumah hanya ada dia dan Hanabi.
.
.
.
.
.
Tidak terasa jam menunjukan pukul 16.00 pm. Hinata yang sedang mencuci piring mendapat panggilan dari Naruto di handphonenya tanpa menunggu lama Hinata langsung menjawabnya.

"Hime, kamu sudah dirumahkan sekarang?" ucap diseberang sana khawatir

"sudah"jawab Hinata singkat

"jadi kamu diantar siapa?" tanyanya sedikit lega

"orang rumah menjemputku"dusta Hinata

"syukurlah..maaf ya Hime aku tidak bisa menjemputmu karena Sakura tiba tiba memintaku untuk menemaninya membeli kucing yah memang sedikit berlebihan bagiku hanya saja dia" ucap Naruto menggantung

"tidak bisa tanpamu"sambung Hinata yang sudah hafal dialog Naruto

"eeh iya benar diakan tidak punya siapa siapa selain neneknya jadi aku menemaninya" jawab Naruto gelagapan

" oh"ucap Hinata datar

"Hinata hime kamu tidak marahkan" ucap Naruto khawatir

"tidak.. jadi Narutokun apa sudah bicaranya?"tanya Hinata

"emhh HinataChan besok aku janji akan mengantarmu sungguh"

"hn..hanya itu? Aku akan menutupnya"ucap Hinata lalu menekan layar hpnya

TUT TUT TUT

Alasannya yang hanya menemani membeli hewan peliharaan menurut Hinata tidak masuk akal ia berfikiran mana mungkin membeli hewan peliharaan sampai 3 jam ataukah mungkin Naruto dan Sakura pergi ke ichiraku yang sering mereka datangi

.
.
.

TBC.................................................................

Painful Love (Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang