(Untuk mu yang tak pernah terabaikan)
Aku sangat beruntung bisa mengenalmu.. Lalu apakah ini juga kesialan semacam perasaan yang tak bisa sembuh.
Aku baru merasakan cinta tapi dipaksa mengiklaskan cinta
Bukan apa-apa hanya saja aku ingin memikirkan hal baik untuk ku jika nanti sudah jalan sendiri-sendiri..bagaimana aku memikirkannya sedang pikiranku hanya dipenuhi bualan indah mu
Aku ingin mengingat lagi kenangan manismu saat aku merindukanmu tapi yang tersisa hanya tangisan ku saja
Aku ingin happy ending dengan mu. kau juga ingin happy ending dengan dia maksudnya.
(Dari ku yang tak terlalu penting)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Happy Reading!!!
Sangat berat baginya untuk membuka mata sembabnya pagi ini. Pening di kepalanya seakan tak mau hilang dari tadi malam hingga sekarang. Tubuhnya terasa pegal bahkan ketika kakinya menyentuh lantai kamar ia merasa lunglai.
DDOKK
Suara ketukan pintu di kamarnya sesaat suara adik perempuannya melengking di balik sana. Ia segera membuka pintu setelah membasuh wajahnya.
"Hinata-nee ?"
Ekspresi kaget dari wajah adik perempuannya membuat Hinata menghela nafas sejenak
"Hinata-nee kenapa? Seperti sedang sakit"
Raut kecemasan dari adiknya jelas membuat Hinata merasa sedih lagi
"aku tidak papa Hanabi-chan. Ada apa pagi-pagi sudah berisik? "tanya Hinata sambil tersenyum
"Tou-sama akan pergi lagi ke Suna, beliau akan berpamitan jadi Hinata-nee cepat turun ke bawah ya! Satu hal lagi jika Hinata-nee pusing aku bisa kok membuatkan teh hangat"
Hinata mengusap pucuk kepala adiknya dengan sayang
"tidak perlu Hanabi-chan sebaiknya kau bersiap untuk ke sekolah. Aku segera turun ke bawah"
"umh" adiknya pun mengangguk
Hinata lalu masuk lagi ke kamarnya
•
•
•
•
•
•
•
•
Hinata dengan seragam rapi menuruni setiap anak tangga, terlihat anggun dan begitu cantik meski lingkaran hitam di kedua matanya masih terlihat walaupun samar-samar untungnya mata sembabnya cepat hilang setelah ia kompres dengan air es yang dia minta dari pembantu di rumah ini.
Ia langsung duduk berhadapan di meja makan bersama dengan adiknya dan ayahnya
"Hinata-chan hari ini ayah akan pergi ke Suna sampai beberapa hari ke depan. Jaga adikmu dan jangan Pergi larut malam" tutur ayah Hinata sambil meresletingkan tas koper hitam itu
"iya tou-sama" jawab Hinata sopan
"maafkan tou-san yang sarapan duluan karena jadwal penerbangan sangat pagi jadi sekarang waktunya tou-san pergi" ucap ayah Hinata sambil berdiri dan mulai berjalan ke pintu depan sambil menarik kopernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful Love (Lengkap)
FanfictionEntahlah aku hanya merasa kesepian meskipun kamu disampingku sekalipun. perasaan itu mungkin telah memudar ataukah memang sejak awal tidak sedikitpun rasa itu ada bersamamu. Naruto hanya milik Masashi kishimoto Perhatian!! typo dimana-mana