WHO YOU(?)

5.1K 354 32
                                    


Happy Reading!!

And

Give me a star

.
.
.
.

.
.
.
.

Naruto POV

Kaca jendela kelas masih mengembun padahal waktu telah menunjukan jam 14.00 PM. ini karena suhu di Konoha yang tak kunjung menghangat. Ini memang terasa dingin, bukan suhu yang ku bicarakan tapi perasaanku.

Aku dengan terpaksa ikut jam terakhir bahkan aku tak memperdulikan guru yang sedang mengajar di sana, toh aku duduk di bangku pojok paling belakang mungkin guru itu tak memperhatikanku.

Ku hitung lengkap sudah pesan ku yang Ke-50, telah ku kirimkan pada gadis yang disana. Mungkin kah dia masih bersama laki-laki tadi? Aku tidak merasa cemburu, mungkin(?) tapi aku hanya merasa cemas. Aku ingin pelajaran ini segera berakhir agar aku bisa langsung menemuinya.

Ku usap wajah ku dengan kasar dan duduk tak tenang disini. Bagaimana keadaannya? Bukan, bukan itu tapi bagaimana perasaannya. Tadi dia menangis karena aku dan aku tau dia sangat membenciku.

Aku tersenyum pahit mengingat saat aku melihat ekspresi kekecewaan dari nya. Hingga tanpa sadar aku melampiaskan itu dengan mengenggam kuat pensil ku hingga patah menjadi dua.

CTAK

Suasana yang hening membuat teman sekelasku secara bersamaan mengarahkan pandangan mereka ke arah ku termasuk Lee dan Gaara yang duduk di depan ku.

Dan guru yang bernama Yamato itu berbalik sambil menghentikan kegitan menulisnya di papan tulis.

"ada apa Namikaze-san?"tanyanya

Aku menggeleng dengan cepat lalu tersenyum

"tidak ada Yamato-sensei, seperti nya saya mengantuk jadi bolehkah saya membasuh wajah saya?"

Guru itu lalu mengangguk mengizinkan.

Aku lalu melangkahkan kaki ku keluar kelas.

TAP

TAP

TAP

'Toilet' begitu tulisan yang tertera di papan kecil di depan pintu suatu ruangan. Ya, benar aku melewatinya. Membolos adalah rencanaku sejak awal. Masuk ke lantai teratas di gedung utama yang berbentuk balkon meskipun aku tau masuk ke sana adalah larangan di sekolah ini. Bodoh umpatku hanya orang bodoh yang keluar saat salju turun tanpa payung.

Tapi aku salah jika aku merasa bodoh sendirian buktinya laki-laki yang sedang menghisap tembakau dengan asap di mulutnya itu juga berada disana memejamkan mata sambil sesekali menguap di kursi taman yang sedang ia duduki itu.

Aku tertawa kecil mengetahui dialah pria nara. Pintar sih tapi jangan salah jika orang pintar tak berani berbuat hal nakal.

"kenapa kau tidak hisap salju itu saja Shika, sepertinya lebih enak dari rokok"

Laki-laki yang bernama Shikamaru itu menoleh dengan cepat seperti takut ketahuan oleh guru tapi kemudian ia memutar bola matanya malas ke arah ku setelah tau bahwa yang berbicara adalah aku.

"hn stupid"umpat nya yang membuat aku tertawa sambil ikut duduk di sampingnya.

"jadi dari tadi kau disini?"
Tanyaku sambil menyingkirkan salju di rambut ku yang mulai basah.

"aku pasti sudah menjadi es jika dari tadi, baka-Naru"ucapnya dengan nada malas

"kau kan manusia es"

Painful Love (Lengkap) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang