.
.
.
.
.Hinata memang mengerti bagaimana perasaan ini hanyalah membuatnya merasa rendah diri ketika ia mendengar cibiran dari fans girl Naruto yang berkesimpulan bahwa hubungannya ini hanyalah agar dia tidak terlalu bersedih karena Neji kakaknya yang merupakan sahabat dekat Naruto meninggal secara mendadak,kenyataan bahwa kepergiaan ini membuat Hinata merasa sangat terpuruk dan sedih jadi disaat keterpurukannya secara bersamaan Naruto menawarkan diri untuk menjadi kekasihnya tidak dipungkiri bagi Hinata untuk tidak menolak laki laki yang selama ini ia cintai secara diam diam.
Awalnya rasa bahagia itu muncul hari ke hari tetapi kedepannya entahlah Hinata merasa hubungan ini yang awalnya ia rasakan manis lama kelamaan menjadi hambar.
lalu bagaimanakah mungkin ketika kita sedang bergenggaman tetapi kamu berusaha meraih yang lain
🍃Pagi yang cerah Hinata awali dengan berangkat sekolah bersama Naruto dengan motor sport putih yang biasa Naruto bawa.
sesampainya disana Naruto tanpa ragu ragu menggandeng tangan Hinata melewati koridor koridor sekolah dan tibalah jalan yang berbeda disanalah Naruto mengusap kedua pipi Hinata setelahnya mencubit pipi gembilnya kecil
"belajar yang benar jangan hanya memikirkan aku terus" ucap Naruto sambil beranjak dari tempatnya
"percaya diri sekali"balas Hinata sambil menjulurkan lidah
Lalu mereka pun pergi ke kelas mereka masing-masing.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Di dalam kelas ketika pelajaran tengah berlangsung tiba-tiba Ino yang duduk dibelakang Hinata, menepuk-nepuk pundak Hinata dan setelah Hinata menoleh kemudian Ino menunjuk kearah luar jendela.
Hinata dengan wajah sendu memperhatikan kekasihnya itu yang nampak memakai seragam olahraga sedang menggendong Sakura dari belakang, Sakura mengarahkan bola pada ring dan Naruto tertawa kala Sakura lagi lagi gagal memasukan bola.
.
.
.Telah terhitung 10 menit Hinata masih tertegun hingga suara nyaring mengalihkan perhatiannya.
"Nona Hinata!!"bentak guru Kurenai yang membuat Hinata segera mengalihkan pandangannya
"y-ya sensei"ucap Hinata takut takut
"apakah anda ingin keluar dari kelas ini? Dari tadi aku perhatikan anda terus melihat luar jendela" ucap guru itu ketus
Hinata dengan cepat menggeleng
"baik kali ini saya toleran tapi jika saya menemukan anda tidak konsentrasi pada pelajaran saya, silahkan anda keluar dalam pelajaran saya saja"ucap guru itu sambil menatap Hinata yang menunduk.
"iya sensei gomenasi"ucap Hinata lirih
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah menit-menit berlalu tibalah saatnya istirahat. Hinata, Ino dan Karin sudah berada di kantin dengan menghadap makanan dan minuman mereka masing masing.
"Hinata-chan gomene karena aku, kamu jadi di marahai Kurenai-sensei"ucap Ino merasa bersalah
"tidak apa kok Ino-chan aku saja yang terlalu terbawa perasaan ketika melihat mereka"ucap Hinata lirih
"huh jadi si baka itu lagi ya, eh ngomong ngomong kemarin kamu dijemput siapa? Aku lihat si baka habis mengantar Sakura malahan"ucap Karin menyelidik
"Jadi sebenarnya kemarin aku jalan kaki"jawab Hinata
"WHAT?!" ujar Karin kaget
"uhuk uhuk jadi kamu jalan kaki?"tanya Ino setelah tersedak minumannya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Painful Love (Lengkap)
Hayran KurguEntahlah aku hanya merasa kesepian meskipun kamu disampingku sekalipun. perasaan itu mungkin telah memudar ataukah memang sejak awal tidak sedikitpun rasa itu ada bersamamu. Naruto hanya milik Masashi kishimoto Perhatian!! typo dimana-mana