The Gangster Girl

12

Sudah lama aku tidak sekolah, sudah 2 minggu jika tidak dihitung dengan waktu aku sekolah sepertiga hari itu.

Hari ini aku lebih memilih diantar oleh Heejoon Ahjussi ke sekolah, aku belum ingin menambah skandalku dengan Yugyeom.

Sesampainya aku di sekolah, semua orang menatapku penuh tanya, aku ditatap dengan ratusan ekspresi yang berbeda dari tiap murid.

Mudah-mudahan aku tidak dapat kemungkinan terburuknya yaitu dikeluarkan dari sekolah.

Aku bahkan masih ragu untuk masuk ke kelasku, aku tetap berdiri di depan pintu kelas tanpa berbuat apapun.

Tiba-tiba seseorang merangkulku dan membawaku masuk ke dalam kelas.

"Yugyeom apa yang kau lakukan?" tanyaku mencoba melepas tangan Yugyeom tapi tenaganya cukup besar, aku tidak mungkin berkelahi dengannya di sekolahkan?

"Memangnya apa yang aku lakukan? Aku hanya mengajak kekasihku masuk ke kelas. Apakah itu salah?" tanyanya

"Siapa yang keka-" omonganku terpotong karena dia menutup mulutku dengan tangannya

"Aku punya banyak pertanyaan untukmu! Kenapa kau pergi tanpa menungguku tadi pagi?"

"Memangnya apa gunanya menunggumu? Aku bisa pergi sendiri"

"Dasar perempuan keras kepala. Oke pertanyaan kedua, siapa yang ada denganmu di Video Soojin?" tanyanya dengan ekspresi wajah yang kesal

"Dia pacarku" ucapku

"Tidak mungkin" ucapnya penuh keyakinan

"Kau pikir dengan siapa aku berani melakukan hal senekat dan seintim itu kalau bukan dengan pacarku" Ucapku

"Tapi ada yang mengatakan padaku jika dia hanya sahabatmu! siapa namanya, Shone" ucap Yugyeom, darimana dia mendapatkan informasi itu?

"Sejak video itu beredar semua orang tau kau milikku Hyeona, jangan menghindar atau aku akan menciummu didepan umum" ucapnya membuatku berdecak

"Ohya, ngomong-ngomong kau benar-benar sangat seksi di video Soojin. Mungkin kapan-kapan kita bisa melakukannya berdua ditempatku" ucapnya dengan suata serak dan rendah tepat ditelingaku membuatku refleks memukul tangannya hingga membuatnya tertawa

Aku langsung berjalan dan duduk dikursi depan Minju.

"Kalian tidak menegurku? apakah kalian membenciku?" tanyaku pada Daena dan Minju

"Kami takut menegurmu jika ada Yugyeom, kami punya banyak pertanyaan padamu tapi ada Yugyeom. Bagaimana kalau nanti kita ke cafe" ucap Daena sangat pelan

"Hari ini aku sudah punya janji, bagaimana kalau besok sore?"

Setelah menyetujui waktu janjian, aku kembali ke tempatku karena ujian akan segera dimulai.

Aku sudah janji akan ke gedung Gold Castle. Jadi aku lebih baik naik taksi kesana.

"Taehyeona" Panggil Yugyeom, tapi tidak kuhiraukan dan terus berjalan cepat

"Sayang berhenti" Panggilnya lagi, apakah dia tidak akan menyerah?

"Jessica Kim, sudah kubilang berhenti" ucapnya membuat kakiku langsung terdiam, pasti ini karena Soojin Eonni yang menulis namaku di caption sialan

Saat sadar aku langsung berjalan dengan cepat tapi terhenti karena seseorang memelukku dari belakang.

"Kau sangat nakal rupanya. Mau kemana kau?" tanyanya

"Aku mau pulang" ucapku

"Ya sudah pulang denganku saja. Rumah kita saling berhadapan" ucapnya tanpa melepaskan pelukan

"Bisakah kau melepaskan tanganmu dariku Yugyeom?"

"Tentu saja. Tapi jika kau menjawab jujur mau kemana?"

"Aku harus mengantar Jeremy ke bandara hari ini" ucapku

"Kakakmu itu yah? Ya sudah denganku saja" ucapnya lalu melepas tangannya dari tubuhku dan berdiri didepanku

"Tidak" ucapku lalu pergi tapi dia menahan tanganku

"Memangnya apa yang salah dengan hal itu Hyeona?" tanyanya

"Bisakah kau tidak mengganggu hidupku Yugyeom? Aku sudah punya cukup banyak hal yang harus kulakukan!" ucapku menghentakkan tangannya

Saat ada taksi aku langsung menaikinya, sangat jelas jika ternyata dia bukan laki-laki yang baik.

Aku tau dia pasti akan mengikutiku, karena itu aku masuk dahulu ke salah satu pusat perbelanjaan yang ramai hingga dia tidak akan menemukanku. Heejoon Ahjussi tepat waktu menjemputku, sehingga Yugyeom tidak mengetahui jika aku sudah pergi dari sana.

Ini pertama kalinya aku datang ke gedung agensi menggunakan pakaian sekolah, ini karena sudah janji dengan agensi.

"Ehh? Hyeona? Kenapa kau ada disini?" Soojin Eonni? Cepat atau lambat pasti aku akan bertemu dengannya disini.

"Aku punya pekerjaan tentunya dengan GT2Y" ucapku

"Mereka baru saja pergi"

"Aku tau. Aku hanya ingin menjemput Jeremy"

"Mereka juga ada disini? Kenapa tidak bilang padaku? ehm.. kau murid Hyundai? Kau pasti sangat cerdas hingga bisa masuk kesana"

"Apa hal itu penting?"

"Aku sungguh ingin bicara banyak denganmu tapi aku punya live stage. Bye Hyeona" ucap Soojin lalu mencium pipiku sebelum pergi

Tidak lama Jeremy, Tenten dan Shone keluar dari Lift dengan koper masing-masing. Kali ini mereka yang fashionable dan aku seperti anak sekolah yang kabur dari sekolah.

"Bagaimana ujianmu?"

"Membosankan seperti bisa Jer"

"Aku lapar. Bagaimana kalau kita cari makan dulu?"

"Ide bagus. Ayo" ucap Jeremy merangkulku

Aku heran dengan orang-orang disekitarku yang selalu senang merangkulku, padahal aku tinggi tapi mereka jauh lebih tinggi hingga membuatku terlihat pendek jika bersama mereka.

Kami menghabiskan waktu untuk jalan-jalan, mulai dari taman bermain sampai tempat-tempat perbelanjaan yang ramai. Kami juga banyak berfoto selca, Apalagi Jeremy sangat suka berfoto dengan alasan akan menunjukkan hasil foto tersebut pada Alexandra pacarnya.

Shone dan Tenten juga banyak berfoto karena ini adalah pertama kalinya mereka ke luar negeri.

"lebih baik jangan bertengkar dengan Yugyeom, Semua keluarga di Los Angeles sudah tau tentang hal itu" ucap Jeremy saat kami sudah di bandara untuk menunggu penerbangan

"hah?"

"Grandpa Silvester bahkan memujimu! Kau tau kehidupan Vegas sayang, dia menitipkan salam untukmu katanya Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, Jessica memang cucu perempuanku yang terbaik "Ucap Jeremy menahan tawa

Aku tau kasus video seperti ini tidak akan menggemparkan keluargaku apalagi dengan track record Grandpa Silvester yang memiliki lebih dari 4 istri muda dan Grandpa Daniell yang tidur bersama selama beberapa tahun sebelum akhirnya menikah dengan Grandma Lady. Orang tuaku bahkan menikah diusia sepertiku.

"Yahh keluargaku tidak memperdulikanku" sindirku, setelah memeluk mereka bertiga secara bergantian aku langsung pulang. Aku tidak punya banyak waktu untuk menunggu mereka masuk ke pesawat mereka masing-masing.