🎶Ed Sheeran - Perfect
**
"Tak peduli seberapa banyak kebaikan
yang telah kau perbuat
Sekali kau berbuat salah, kebaikan itu seketika dilupakan
Satu kesalahan itulah yang selalu diingat"
*
*
***
*bruum brumm*
"Bareng gue aja yuk, ra."
Kimora hanya termangu,terdiam membisu sambil menerka siapa dibalik helm ber-doublevisor, berjaket levis, dan kendaraan bermotor yang ia naiki. Ninja merah.
"Yaelah. Malah bengong. Ayo naik." *bug-bug*
Lelaki itu membuka kaca helmnya dan menepuk boncengan belakang.
"Kak Reyno???"
Kimora melongo. Entah mimpi apa dirinya semalam. Ia terlihat salah tingkah di depan kakak kelasnya itu.
"Mau bareng apa ngga. Kalo ngga,gue tinggal nih." Ledek Reyno.
"Mmm maa mau kak!" Jawab kimora gagap.
Kimora menggigit bibir bawahnya ragu. 'Gausah kegeeran ra,cuma diajak bareng kok. Gausah baper' katanya dalam hati.
Ia naik ke jok belakang motor Reyno.Reyno mengernyitkan dahinya. "Kok lo gapegangan. Nanti gue ngebut lo jatoh di tengah jalan pegimane?"
Kimora tak berkutik. Ia tetap pada posisi duduknya yang dilihat kurang nyaman. Wkwk.
Reyno melajukan motornya,membelah ramainya jalanan kota Bandar Lampung. Sepanjang jalan tak ada sepatah katapun keluar dari mulut mereka berdua.
Kurang lebih 15 menit Kimora duduk di boncengan seniornya di SMA Darma Bakti.
Tetapi, Kimora heran. Ini bukan jalan arah rumahnya.
"Loh, kak Reyno emang tau rumah gue?"
Tak lama, Reyno membelokkan motornya dan memarkir ke suatu restoran berbau Jepang.
"Yuk turun,ra. Gue laper." Ajak Reyno.
"Emm. Gak usah kak. Aku tunggu aja disini." Tolaknya malu-malu. Padahal dirinyapun lapar.
"Udah. Ayo. Gue yang bayar gausah malu malu."
Kimora tak mau buang-buang waktu. Ia turun dari motor dan berjalan di belakang Reyno.
Mereka berdua duduk dan memesan makanan.
"Seperti biasa ya mba. Ditambah sashimi 1 porsi. Minumnya lemon squash sama-"
"Orange juice aja." Celetuk Kimora.
Kimora menelan ludah. Sashimi itu buat gue apa dia yang makan? Gue gadoyan ikan mentah. Huek. Batinnya.
"Lo sekarang udah gapernah ngintipin gue pas gue lagi olahraga ya?haha." Ucap Reyno.
*glekk*
"Kok kak Reyno tau?" Jawabnya ragu-ragu.
Reyno hanya mengedikkan bahunya. Tak berniat untuk menjawab pertanyaan dari gadis yang berada di hadapannya. Namun, Reyno gemas dengan ekspresi wajah Kimora yang lucu. Ia nampak ketakutan. Dan akhirnya membuka mulut.
"Ya jelas tau lah. Lo kan sering mengendap-endap di tepi lapangan pas gue olahraga, kaya anak kucing mau ngambil ikan asin di atas meja. Hahaha."
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One
Teen FictionMulut ini diam namun hati ini tak begitu saja bungkam Disaat harus memilih antara berhenti untuk diam lalu bertindak atau tetap bungkam dan bersiap menahan pedihnya kehilangan -kimora asyifa-