🎵The Chainsmokers ft Coldplay - Something just like this
**
"Berani mencoba kemudian gagal
Itu lebih baik
Daripada Gagal Mencoba"**
Aleta mengecek lagi barang-barang yang ia beli bersama Aldi. Namun sepertinya ada yang kurang.
"Nah lo, bucket bunganya mana terus naskah yang udah gue buat tadi mana ya.?" Aleta mencari berulang-ulang. Namun hasilnya nihil."Mampus. Kok bisa gak ada gini. Aldi. Mungkin kebawa Aldi. Lebih baik gue telpon dia aja."
"Aldi.. Aldi..Aldi.." ia meng-scroll daftar kontak yamg ada di ponselnya.
"Aha. Ketemu." Ucapnya girang.
Telepon Aleta tersambung.
*tuut..tuuttt...*
"...."
"Halo,Aldi. ini gue, Aleta.Lo bisa ke apartemen gue sekarang? Bucket bunga sama naskah yang gue buat gaada di kantong belanjaan,di. Apa ketinggalan ya? Tapi dimana?"
"...."
"Yaudah. Gue tunggu. Assalamualaikum"
"...."
Ia kembali membolak-balik isi kantong belanja yang berserakan di lantai. Ia menemukan lembaran kertas kusam.
"Lah. Ini dia naskah gue. Ketemu juga."
Ia segera mengabari Aldi, bahwa naskahnya sudah ketemu tetapi bucket bunganya masih saja tidak ada.
Tak ada balasan dari Aldi, mungkin Aldi masih dalam perjalanan menuju kesini.
Aleta segera turun ke loby Apartemen, menunggu Aldi datang.
Tak lama, Aldi tiba di apartment Aleta.
"Hei di." Aleta melambaikan tangan,melontarkan senyum manisnya pada Aldi."Mau beli lagi atau kita cari? Bucket bunganya." Tanya Aldi datar.
"Hmm ini naskahnya udah ketemu, tapi Bucket bunganya belum ketemu. Kalo mau beli sekarang, nanti lo kesorean?"
"Yaudah kalo gitu. Gue balik ya. Besok aja beli lagi,lagian pensinya masih lama kan?"
Ucap Aldi meninggalkan Aleta. Masuk mobil dan menutup mobil dengan kasar.
"Gak jelas banget gue. Kan gak penting, buru-buru ninggalin Kimora cuma buat nemuin Aleta. Huuh. Tolol tolol."
Aldi menancap gas dan pulang.
Hari ini terasa sangat melelahkan. Entah kenapa, jika bersama Kimora ia merasa penatnya hilang. Ah lebay deh gue. Pikirnya.
Ponsel Aldi berbunyi. Ia meraih ponsel miliknya dari atas dashboard mobilnya.
"Gue tunggu besok, di lapangan basket Darma Bakti. Jam istirahat!"
Aldi mengernyit heran. Tak ada nama yang tertera dari pesan masuk barusan.
Aldi berdecih. "Pasti si Ariyal. Masih berlaku juga ya, kirain dia udah gak ada nyali."
👍
*sent*Sepanjang perjalanan, Aldi masih memikirkan taruhannya dengan Ariyal. Ia merasa bimbang. Ia hendak membatalkan itu, namun ia tak ingin dibilang pengecut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One
Teen FictionMulut ini diam namun hati ini tak begitu saja bungkam Disaat harus memilih antara berhenti untuk diam lalu bertindak atau tetap bungkam dan bersiap menahan pedihnya kehilangan -kimora asyifa-