🎵Yellow Claw - Shotgun
**
Kimora terbangun, setelah alarm dari ponselnya meraung raung ingin dimatikan.Pukul 04.10.
Ia tidur kurang dari 5 jam, karena asik bercandaan via vcall bersama Aldi hingga hampir larut malam.
Ia meraih handuk kimononya, melangkahkan kakinya ke dalam kamar mandi dan siap mengguyur sekujur tubuhnya dengan air yang sudah pasti super duper dingin.
Selesai mandi dan mengeringkan tubuhnya, Kimora mengambil pakaian seragam miliknya di balik sebuah lemari berukuran sedang. Lantas bersiap-siap memasak untuk sarapan ibunya dan juga dirinya.
**
Aldi melihat jam di meja kamar hotel yang ia tempati. Pukul 04.15. Ia segera bersiap-siap.
Pas sekali, setelah ia selesai mandi adzan subuh terdengar. Aldi cepat-cepat mengambil air wudhu dan menunaikan ibadah shalat subuh. Tak lupa ia sempatkan membaca alquran.
Aldi langsung meraih tas sekolahnya, berlari turun ke basement hotel. Melajukan mobilnya menyusuri kota Bandar Lampung yang ternyata sudah mulai ramai dipadati kendaraan yang berlalu lalang.
Ia lupa mengirim pesan pada Kimora.
Jangan-jangan gadis itu belum bangun.Line
Geraldyn: "heh kebo. Bangun."
Tak ada balasan. Ia mengirim pesan sekali lagi.
Geraldyn: "oh. Wahai queenmora. Bangunlah. Bangunlah. Banguunlaahhh."
Memang terkesan alay. Hahaha
Aldi tak kuasa menahan sabar. Ia memutuskan untuk melakukan panggilan video kepada Kimora.
*tuuttt...tuuutt...*
Tersambung!
Saat telponnya diangkat,Aldi kaget bukan kepalang.
"Iyaaaa.." ucap Kimora namun ala-ala suara hantu.
"Lu ngagetin gue aja. Udah siap belum. Gue udah otw nih."
Bagaimana tidak terkejut. Kondisi saat itu gelap, dan Kimora masih mengenakan mukenah berwarna putih dan hanya wajahnya yang terlihat dari layar ponsel milik Aldi. Mungkin baru selesai sholat subuh.
"Iya. Ati-ati. Emang mau kemana sih, masih pagi buta kaya gini lo mau nyulik gadisnya bu Rahayu?"
"Ada deh. Bye. Assalamualaikum."
Aldi menutup telponnya dan ia letakkan di atas dashboard, ponsel miliknya itu.
**
Kimora menulis sebuah surat pendek untuk ibunya.Tertulis "assalamualaikum bu, Kimora pagi ini berangkat lebih awal bareng Aldi. Kimora udah sarapan roti isi sama susu. Ini udah Kimora masakin sup ayam bu. Kimora berangkat ya bu. Assalamualaikum. Mmuach😘"
Kimora mengucir kuda,rambutnya. Lalu duduk di teras menunggu Aldi. Bahkan matahari belum menampakkan Batang hidungnya. Tetapi ia sudah serapi ini.
*bruumm*
Agya silver telah berhenti di depan gerbang rumah Kimora. Kimora berjalan mendekati mobil itu.
"Stop. Gausah turun, gue bisa buka pintunya sendiri. Jadi lo gaperlu lebay. Okeehhh?" Ucap Kimora penuh percaya diri.
Aldi mengangkat naik kedua alisnya, melongo mendengar cerocosan Kimora barusan.
"Haaaa? Gue mau ngecek ban belakang ra. Lo naik tinggal naik, geer amat jadi cewe. Hahaha."
KAMU SEDANG MEMBACA
Just One
Teen FictionMulut ini diam namun hati ini tak begitu saja bungkam Disaat harus memilih antara berhenti untuk diam lalu bertindak atau tetap bungkam dan bersiap menahan pedihnya kehilangan -kimora asyifa-