Cloudy

18 6 2
                                    


Kesekiankalinya aku, Yamate, dan Hitoshi pergi menuju rumah Hiraku.
Bukan untuk bertemu Hiraku, tapi untuk bertemu ibu Hiraku.

Sudah satu tahun lebih kami semua mencari cara untuk menyembuhkan Hiraku, dokter pun kami borong.

Dari cara alternatif tak segan kami coba kepada Hiraku.

Tapi dari semua waktu, materi, tenaga yang sudah keluar. Tidak ada perubahan yang cukup drastis pada kepribadian Hiraku.

Tapi malam ini, ketika Hiraku sedang menjadi dirinya sendiri, kami akan pergi bersama.

Memiliki kenangan indah dengan seorang teman sebelum kelulusan kami bukanlah sebuah kriminal.

Meskipun nanti Hiraku tidak akan mengingat aku, Yamate, dan Hitoshi itu tidak masalah.

Karena sebuah kenangan tidak akan hilang meskipun kau melupakannya.

-o0o-

"Okaasan... Kami berangkat dulu."
Senyuman serta lambaian Hiraku berikan sebelum melangkah bersama kami.

Cukup banyak tempat yang kami kunjungi malam ini.

Mulai dari bioskop, tempat makan, tempat bermain, toko buku, toko baju.
Dan sejujurnya kami menikmati itu semua.

Yamate yang lucu, Hitoshi yang selalu tenang, dan aku dengan Hiraku yang selalu ceria.

Aku berharap kita akan terus bisa seperti ini selamanya. Tidak terhalang oleh kelainanmu Hiraku.

Berhubung waktu sudah larut, kami memutuskan untuk pulang. Yamate sudah merajuk terus ingin tidur.

"Ayolah... Kita pulang saja."

"Sabarlah Yamate-kun, sebentar lagi kita sampai di halte."

"Aku ingin terbang Hitoshi-kun."

"Begitu lagi aku tinggalkan kau disini Yamate."

"Arumi-chan lihat Hitoshi kejam lagi padaku."

"Ya sudah kau bersamaku saja Yamate-kun."

Itu bukan Arumi sungguh. Hiraku yang mengatakannya.

Ada apa ini, apakah Hiraku sudah sembuh. Dia bisa memikirkan orang lain selain Arumi dan Hitoshi.

Usaha mereka selama ini tidak sia-sia semuanya.

"Hitoshi, kenapa Hiraku terlihat manis seperti itu. Aku tidak tahan."
Bisik Yamate.

"Tanyakan saja sendiri."

Mereka memilih menyimpan perasaan malam ini karena bisa bersama, layaknya seorang teman yang sesungguhnya. Karena lebih baik seperti itu.

Arumi menggeser langkahnya mendekati Hitoshi.

"Hitoshi-kun, apa tidak ada jalan lain?"

"Memangnya kenapa?"

"Lihatlah." Sembari menunjuk ke arah depan.

Ada beberapa pria dengan seorang, apa ini disebutnya wanita malam?

Repairation [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang