Repairation [complete]

Bipp Bipp Bipp

Hitoshi terlihat panik, memikirkan jalan lain menuju halte.

Tapi percuma hanya jalan ini saja, lagipula itu adalah halte terdekat. Bis terakhir pun akan segera tiba.

Disaat seperti ini Yamate malah asik mengobrol dengan Hiraku tanpa memperhatikan sekitarnya.

Percuma saja langkah mereka terlalu cepat, secepat alihan pandangan Hiraku melihat pria dengan wanita malam.

Secepat kepanikan Yamate yang baru saja keluar.

-o0o-

Kami bertiga hanya bisa terdiam, sembari terus berdoa agar semuanya baik-baik saja.

Hiraku yang terpaku melihat pria itu dengan wanita malam pun hanya mengatupkan mulutnya. Dengan mimik wajah yang sudah berubah.

Keringat sudah membasahi baju kami, padahal ini malam hari. Dan sudah bukan musim panas.

Kenapa Fukushima bisa jadi sepanas ini.

Entahlah itu tidak penting, yang terpenting sekarang bagaimana membuat kami menghilang dari sini.

Seketika tubuh Hiraku ambruk, tidak kuat menahan beban tubuhnya lagi.

Sambil terus terisak dan mengeluarkan air mata yang terus bertambah banyak.

Aspal hitam menjadi basah.

Kami hanya bisa diam, ya diam adalah cara terbaik.

Kami membiarkan Hiraku menjadi apa yang dia inginkan. Kami hanya perlu menjaganya saja.

Karena semuanya akan selesai, meskipun caranya terlalu sadis.