Boggie

47 7 11
                                    


Apakah semuanya sudah selesai?

Tentu saja belum.

Hiraku baru saja tertidur setelah susah payah kami membawanya pulang.

Setelahnya hanya ada raut wajah kecemasan, bahkan ibu Hiraku sudah tidak tahu harus berkata apalagi.

Semuanya terjadi diluar rencana kami.

Kami tidak tahu bahwa akan ada pria dengan wanita malam dijalan menuju pulang.

Kami juga tidak tahu bahwa Hiraku akan merasakan kesakitan yang luar biasa saat melihatnya.

Setidaknya kita semua sudah berusaha dengan sebaik mungkin.

Hasil dari usaha kami hanya bisa dilihat dari perubahan Hiraku.

-o0o-

Beruntung kami sudah mulai libur sebelum menghadapi ujian akhir sekolah.

Yang menentukan kami pantas melanjutkan menuju perguruan tinggi atau tidak.

Selama seminggu libur pun tidak ada satu hari yang kami lewatkan untuk tidak mengunjungi Hiraku.

Jujur saja Hiraku terlihat seperti orang yang sudah kehilangan kewarasannya setelah kejadian malam itu.

Bahkan dia sudah punya obat penenang sendiri.

Haruskah aku bilang bahwa dunia ini tidak adil?

Tentu saja tidak, karena semua sudah punya porsinya masing-masing.

Dan inilah jatah Hiraku, kehidupan yang menantinya sebelum berada didunia adalah kehidupan yang seperti ini.

Tidak ada yang berubah kepadaku, Yamate, atau Hitoshi.

Mungkin selain aku dan Hitoshi yang semakin dekat. Selain itu tidak ada yang lain.

Kami pun ujian terakhir sekolah dengan satu bangku kosong.

Itu bangku Hiraku.

Betul Hiraku tidak mengikuti ujian, kesehatannya belum membaik.

Kami juga sudah tidak bisa berfoya-foya disaat Hiraku seperti ini.

Kelulusan yang sungguh miris bukan.

Setelah kami mengambil tes ke perguruan tinggi yang sama.

Kami juga berusaha agar Hiraku setidaknya bisa mengikuti ujian banding. Agar dia bisa bersama kami lulus SMA bersama.

Aku ingin tersenyum bersamanya, memegang buket bunga dan berfoto dengan gadis ceria seperti Hiraku.

Tapi kehidupan terus berlanjut, sudah kuberitahu waktu tidak bisa berhenti dan tidak bisa diulang.

Masa-masa emas sudah hilang entah kemana.

Musim gugur tahun ini.

Kami semua sudah lulus, sedang menempuh perguruan tinggi untuk selanjutnya menjadi sarjana.

Tapi semua ini tidak lengkap, kami sudah tidak bisa tersenyum lebar dengan jujur.

Karena harus mengetahui bahwa Hiraku sudah pindah tempat tinggal meninggalkan ibunya.

Ia kini tinggal ditempat rehabilitasi. Mungkin lebih tepatnya.

Rumah Sakit Jiwa.

Repairation [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang