(1) Si Penjajah

25.4K 1.4K 18
                                    

"Kok kita malah ke sini sih Ken?" Sita bingung karena Kenzo malah mengajak dirinya ke sebuah restoran, dengan tempat duduk private yang dipilihnya.

Kenzo tidak menimpali Sita, dia malah sibuk menekan-nekan ponselnya. Terlihat sedang menghubungi seseorang.

"Halo"

"........"

"Pak Agus, tolong bawakan mobil saya ke restoran aslienak di dekat jalan tol kilometer 210 sekarang"

"................."

"Ya saya tunggu segera"

Lalu Kenzo mematikan sambungannya, dan menaruh ponselnya itu di saku celana. Kemudian berjalan mendekati Sita yang sedang duduk. Dia pun duduk di samping gadis itu, dengan tangan kanannya merangkul pundak Sita.

"Kamu ngapain nyuruh pak Agus bawa mobil ke sini?Ini tuh kan udah jauh Ken dari Jakarta"

"Buat bawa kamu yang bandel" Kenzo merapikan rambut Sita yang sedikit berantakan itu, menyelipkan rambut itu ke telinganya.

Sita yang tidak mau ambil pusing pun memilih diam saja, toh kalo berontak juga bakalan kalah sama Kenzo. Nasib ya nasib, dijajah mulu sama nih laki.

"Tapi kan kita harus nya pergi bareng sepupu-sepupu kamu, pasti mereka bingung karena kita nggak balik ke bus" Sita menyuarakan apa yang ada di otaknya saat ini.

"Hah masa bodo sama mereka. Aku tahu kamu berani kabur karena dengar kedua sepupu perempuanku yang ngomongin kita kan?Sayangnya aku nggak tahu nama mereka siapa, jadi rada ribet mau bikin perhitungan"

"Kamu sepupu sendiri nggak tahu nama, gimana sih?"

"Nggak penting"

Kenzo sekarang sudah membawa Sita ke dalam pelukannya, dan gadis itu seperti nya menikmati berada di pelukannya. Karena saat ini dia malah menyandarkan badannya ke dada Kenzo. Tapi bisa-bisa nya tadi Sita milih untuk kabur, Kenzo tidak mengerti dengan jalan pikir gadisnya itu.

***

Kini Kenzo dan Sita sudah berada di dalam mobil yang baru saja sampai diantar oleh pak Agus. Sedangkan pak Agus sendiri sudah Kenzo kasih uang untuk ongkos nya kembali ke Jakarta. Bossy sekali memang si Kenzo ini.

"Terus kita mau ke mana sekarang?Aku mau pulang aja deh" Sita pun besuara.

"Jangan bawel ya kamu" Kenzo menatap Sita tajam, yang dibalas wajah cemberut oleh gadis itu.

Setelah hampir satu setengah jam perjalanan, mereka pun sampai di sebuah rumah di daerah Bogor. Sita pun menatap ke rumah itu, mengamati lebih tepatnya.

"Ini rumah siapa?"

"Kita"

"Ih Kenzo yang serius ya kamu"

"Aku serius Sita, udah cepet kita keluar dari mobil ya sayang"

Kenzo dengan santainya keluar mobil, dan berjalan memasuki rumah. Meninggalkan Sita dan lamunannya itu.

"Jangan coba-coba berfikiran untuk kabur lagi ya kamu" Kenzo menghentikan langkahnya lalu menatap ke arah Sita, sebelum akhirnya benar-benar masuk ke dalam rumah.

Gimana mau kabur sih, kalo dia aja nggak tahu ini ada di mana sebenarnya. Masalah nya rumah ini tuh kiri kanan nya kayak kebun gitu yang malah kelihatan mirip hutan menurut Sita. Mana nggak ada tetangga juga, mau nanya siapa coba dia untuk tahu ini ada di mana.

"Sini yang"

Sita yang kini sudah di dalam rumah pun menghampiri Kenzo yang sudah duduk di sofa. Kini mereka sedang beraada di ruang tamu.

Mr. Overprotective In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang