Sudah dua minggu, dari saat Sita mengundurkan diri dari pekerjaan nya. Dengan Kenzo yang menemani dirinya saat pergi ke kantor waktu itu. Mbak Reni sempat menolak keinginan Sita, tapi saat tahu alasan dibalik dirinya mengundurkan diri, akhirnya dia pun diperbolehkan untuk tidak menjadi bagian dari perusahaan lagi. Sebenarnya berat untuk melepas sesuatu yang sudah diperjuangkan sejak lama, tapi ini sudah perjanjian dan Sita juga tidak mau egois. Saat ini ada satu nyawa yang harus dia utamakan.
Kini yang dilakukan oleh Sita, tidak lebih hanya keseharian ibu-ibu rumah tangga pada umumnya. Tapi minus bersih-bersih rumah, karena itu sangat dilarang oleh Kenzo, jadi mereka saat ini memakai jasa asisten rumah tangga yang kerja dari pagi sampai menjelang sore. Begitu juga dengan mencuci, Kenzo setiap hari Minggu selalu pergi ke tempat laundry. Jadi hanya memasak satu-satunya yang diperbolehkan Kenzo untuk Sita lakukan. Itu pun jarang Sita lakukan, karena mood nya akhir-akhir ini yang malas sekali untuk menyentuh peralatan dapur.
"Gila Ta, lo bener-bener dijadiin ratu sama si Kenzo" Gita berdecak kagum dengan apa yang dialami Sita.
"Apa sih, lebay banget lo Git"
"Ya abisan, kandungan lo baru sebulan lebih eh si Kenzo udah larang ini dan itu"
"Ya kan biar gue nggak kecapekan kali" Sita dengan santainya bicara. "Ini Rima mana sih, nggak sampe juga?"
"Si Dewi berulah dia, minta temenin Rima dulu"
"Dia kenapa lagi?"
Ceklekkk
Suara pintu terbuka, menjeda ucapan Sita. Mereka berdua pun langsung menoleh ke asal dari suara tersebut.
"Halooooooo" Dewi berseru, dengan Rima yang berjalan di belakangnya.
"Ah Rima, gue kangen lo banget" Sita berdiri dan menghampiri Rima, lalu memeluk erat temannya itu.
"Parah. Kalo udah sama Rima, gue dilupain" Dewi mengutarakan isi hatinya.
"Betul" Gita pun berseru menanggapi ucapan Dewi.
Sedangkan Sita dan Rima hanya terkekeh melihat Gita dan Dewi yang jealous itu.
"Eh gimana kabar ponakan gue?" Dewi mendekati Sita dan mengelus perutnya.
"Iya Ta, kandungan lo it's fine kan?" Rima pun ikut bertanya.
"Aku baik kok tante-tante yang cantik" Sita bersuara seperti suara anak kecil.
"Iya dong, ponakan tante Gita pasti kuat" Gita ikut mengelus perut Sita.
Mereka berempat pun asyik ngobrol di apartamen Sita, berhubung ibu hamil satu ini dilarang keras pergi lama keluar rumah, jadilah ketiga temannya itu yang datang untuk menemani Sita. Ini sebenarnya juga ide Kenzo, yang tidak mau membuat Sita merasa kesepian.
***
"Anak ayah apa kabar hari ini?" Kenzo meletakkan telinganya di atas perut Sita, lalu mengecupnya.
"Anaknya ayah baik-baik aja kok" Sita mengusap lembut belakang kepala Kenzo.
"Tadi jadi ngumpul kan sama teman kamu?"
Kenzo sudah bersender di ranjang dan membawa Sita ke dalam pelukkannya.
"Hmm.." Sita yang merasa nyaman bersandar di dada bidang Kenzo hanya bergumam.
"Sayang kamu" Kenzo mengeratkan pelukkannya dan mengecupi pucuk kepala Sita.
"Cinta kamu"
Sita pun makin lama jatuh terlelap di pelukkan Kenzo yang hangat dan nyaman.
![](https://img.wattpad.com/cover/110030394-288-k36039.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Overprotective In Love
Lãng mạnKenzo. Satu nama yang akhir-akhir ini berseliweran di otak seorang Sita. Sita Mahadewi, gadis asli Indonesia keturunan Jawa ini yang satu tahun belakangan menjalin hubungan dengan seorang lelaki. Lelaki keturunan Jepang dan Belanda yang bernama Kenz...