Part 7

147 15 3
                                    

Sungjong pov

Aku terbangun dari tidur ku karena ada sesuatu cahaya memaksa untuk memasuki mataku. Aku membuka mata dan menerjabkannya beberapa kali untuk membiasakan cahaya yang ada di ruangan ini.

Aku bangun dari tempat tidur ku dan langsung membersihkan tubuhku ini, selesai mandi aku berpakaian yang terkesan santai.

Ku lihat pantulan diriku di cermin, dan entah kenapa tiba tiba kepalaku sakit dan pandangan ku sedikit buram. Aku merasakan semua yang berada di sekitarku goyang.

Ku pejamkan mata ku dan setelah merasa tidak goyang lagi ku buka mata ku perlahan. Dan yang pertama kali kulihat adalah pantulan diriku.

Ku langkahkan kaki ku keluar kamar dan berjalan menuruni anak tangga. Sepi.... Itu yang ku rasakan, entah kenapa di rumah ini terasa sepi.. dan tidak ada satu orangpun yang berada di sini..

"kenapa rumah ini begitu sepi? Kemana semua orang?" tanyaku pada diri ku entah kepada siapa.

Ku langkahkan kaki ku ke dapur dan sedikit heran, aku seperti melihat seseorang tergeletak di lantai dapur. Ku beranikan diriku untuk mendekat, dan saat tubuh itu terlihat dengan jelas ku tutup mulut ku dengan kedua tangan ku refleks.

"maldo andwae.... A-ahjumma.... w-waeyo? Ke-kenapa ahjumma ti-tiduran disana?" Ucap ku sedikit terbata - bata.

"....." Hening tidak ada jawaban sama sekali.

"A-ahjumma.. tolong jangan bercanda... I-ini tidak lucu.." ucap ku sampil melangkah mendekati ahjumma.

Ku beranikan tanganku untuk membalikkan badan ahjumma.. dan mata ku membulat dengan sempurna.

"Andweeeee..." Ucap ku pelan setengah shock dan terjatuh terduduk di sebelah tubuh ahjumma.

Yang ku lihat sekarang adalah tubuh ahjumma di bagian perutnya yang berlumuran darah dan mulut ahjumma mengeluarkan darah. Genangan darah menghiasi lantai yang berada didekat tubuh ahjumma.

"Ahjumma!! Jaebal... Jangan tinggalkan jongie sendirian... Jaebal!!!! " Ucapku dengan nada tinggi dan air mata yang telah membasahi kedua pipiku.

"Ahjumma!!!" Teriak ku dan langsung bangun dari tidur ku. Aku bangun dan duduk di kasur ku.

Ku lihat ke sekeliling ruangan, ini.. ini adalah kamarku. Dan aku memegang leherku yang basah karena keringat dingin.

"Mimpi kah...? " Gumamku pelan

"Ahjumma.. " gumamku dan segera bangkit dari kasur dan berlari menuju pintu kamar.

Dengan cepat aku menuruni tangga, dan melihat sekeliling terlihat para pelayan yang membungkuk hormat kepadaku.

"Selamat pagi tuan muda" ucap mereka secara bersamaan.

Aku shock dengan semua ini, ku lihat sekeliling ruangan tengah.

"Tuan muda apakah Anda mencari sesuatu?" Tanya salah satu pelayan dengan wajah yang sedikit khawatir.

Ku hiraukan mereka dan langsung pergi ke dapur, dan saat memasuki ruangan itu aku melihat seorang wanita paruh baya yang sedang memasak. Ia melihat ke arah ku dengan tatapan terkejut.

"Eoh.. Tuan muda sudah bangun.. baru saja saya.. " ucap sang ahjumma terpotong karena kelakuan ku. Aku memeluk tubuh ahjumma itu dengan begitu erat seakan tidak ingin ahjumma itu pergi.

"Tu-tuan muda? " Ucap ahjumma dengan nada yang setengah terkejut.

"Hiks.. ahjumma berjanjilah ahjumma akan selalu bersama jongie..hiks.. jangan tinggalkan jongie.. hiks .. ku mohon ahjumma... " Ucapku sambil menangis

Ahjumma hanya mengusap kepala ku dengan penuh sayang, ia sepertinya mengerti kenapa aku bertingkah seperti ini.

"Tentu saja tuan, ahjumma akan selalu bersama tuan muda sampai kapan pun. Ahjumma berjanji akan selalu bersama tuan di rumah ini" ucap ahjumma dengan nada yang sangat lembut.

Ku pandangi wajah ahjumma yang begitu tenang dan itu membuatku sedikit tenang sekarang.

"Jongie... "

Ku alihkan pandanganku untuk melihat siapa yang baru saja memanggilku dengan nada yang sangat lembut. Saat ku lihat dia.. dia adalah orang yang sangat aku cintai.

"Hyung... " Ucap ku sedikit senang

Ku lepaskan pelukan ku dari ahjumma dan beralih memeluk tubuh orang yang ku cintai ini.. siapa lagi kalau bukan myungsoo Hyung.

Sungjong pov end

Myungsoo pov

Pelukan ini selalu membuatku nyaman.. pelukan yang selalu sungjong lakukan. Aku panik saat melihatnya keluar kamar dengan wajah pucat dan sedikit gelisah, ia langsung berlari ke dapur. Dan dia tidak melihat ku sama sekali yang sedang mengobrol dengan Ahjusshi di ruang tengah.

Aku segera menyusulnya dan melihat dia menangis di pelukan ahjumma yang sudah sungjong anggap sebagai ibu keduanya. Aku hanya memperhatikan mereka. beberapa saat kemudian ia berhenti mengais dan itu membuatku lega.

"Jongie..." Ucapku dengan nada yang sangat lembut. Aku tersenyum melihatnya saat ia melihat ke arah ku, manis... Itu kesan pertamaku saat bertatapan dengan sungjong.. malaikatku ini.

"Hyung..." Ia berlari dan memelukku. Ku peluk tubuh mungil ini agar ia merasa nyaman dan tenang dalam pelukanku. Aku mengusap lembut kepalanya.

"Waeyo? Kenapa jongie menangis hm?" Tanyaku dengan nada yang tenang.

Ia hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan ku ini. Aku hanya bisa membuang nafas pasrah.. mungkin ini adalah salah satu privasi antara ahjumma dan malaikatku ini.

"Jongie.. kajja kita keruang tengah untuk bersantai.. " ajak ku dan ia hanya menggelengkan kepalanya.

"Waeyo? Kenapa tidak mau hm?"tanyaku lagi dan sama seperti tadi ia hanya menggelengkan kepalanya.

Aku hanya bisa membuang nafas pasrah.. aku tidak tahu lagi apa yang harus ku lakukan, mungkin ia hanya butuh hal seperti untuk saat ini.

"Tenang lah.. apapun yang terjadi.. Hyung akan ada disini.. disamping baby jongie.. dan akan selalu menjaga jongie.. " ucap ku sampil mencium pucuk kepala orang yang ku cintai ini.

"Janji?" Tanyanya dengan suara yang sedikit bergetar.

"Janji.. Hyung janji" ucapku dan sekali lagi mencium pucuk kepala jongie. Dan mengeratkan pelukan kami.

'apapun yang terjadi Hyung akan selalu bersama jongie dan akan selalu menjaga jongie.. Hyung janji! ' gumamku dalam hati.

TBC

Hwa... Maaf kalau lama updatenya 😭😭😭 soalnya autornya abis ukk jadinya lama 😭😭😭

Sekali lagi saya minta maaf ya.. 😭😭😭

See you next story


Memory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang