part 17

112 8 3
                                    

Seorang namja sedang duduk di sebelah ranjang rumah sakit yang di tiduri oleh seorang namja cantik. Namja itu sedari tadi hanya menatap kosong ke depan sambil menggenggam tangan sang namja cantik yang sedang tertidur panjang itu.

Namja itu adalah myungsoo, semenjak kemarin ia hanya menatap kosong ke depannya dan sesekali memanggil nama seseorang.

"Jongie.... Baby... " Ucap myungsoo dengan suara pelan.

Ia menatap sungjong yang sedang tertidur panjang, myungsoo berharap dengan memanggil nama namja itu ia akan membuka matanya yang indah.

"Hey.. sampai kapan kau akan tidur hm? Apa kau tidak lelah hm tidur terus seperti ini?... Cepat lah bangun... Banyak orang yang menggu kesadaran mu.. baby-aa... Kau dengarkan? " ucap myungsoo dengan nada lirih dan ia menangis tanpa suara.

Ia menciumi tangan sungjong berharap itu akan membuat orang yang ia cintai membuka matanya... Tapi... Hasilnya tetap nihil.. namja cantik itu masih setia memejamkan matanya yang indah.

Tanpa ia sadari ada seseorang yang melihatnya dari depan pintu kamar tersebut.. orang itu kembali menutup pintu kamar itu dan mendekap mulutnya agar tidak mengeluarkan isakan.

Sungjong-a... Maafkan appa yang tidak bisa menjaga mu seperti abeoji mu yang asli.. maafkan appa mu ini jongie-aa

Ucap seseorang itu dalam hati.. ia menangis tanpa suara dan melangkahkan kakinya untuk menjauh dari ruangan itu.

Sungjong pov

Aku... Aku berada dalam sebuah lorong yang gelap dan sunyi, aku berjalan terus menerus menyelusuri lorong itu. Tetapi lorong ini seakan tidak ada ujungnya, aku takut... Aku ingin keluar dari lorong ini.. tapi kenapa lorong ini tidak ada habisnya.. aku ingin bertemu dengan keluarga ku dan orang yang berarti dalam hidup ku.

Aku ingin memeluknya aku ingin bersama sama dengannya...

"Myungsoo Hyung.... Tolong aku... Hiks " ucapku sambil menangis..

Entah lah di kepalaku tiba - tiba muncul nama myungsoo Hyung... Aku rindu.. aku ingin bersama dengannya...

Seseorang tolong aku... Aku takut... Eomma... Appa... Yeol Hyung... Hiks... Tolong...

Ucap ku dalam hati sambil menangis, tanganku memeluk tubuhku sendiri.. aku takut.. jujur saat ini aku takut.. orang berjubah itu akan datang... Aku takut...

Saat aku sedang manangis tiba - tiba aku merasakan tangan seseorang menepuk bahu kananku.. aku terkejut.. dan memberanikan diri untuk melihatnya...

Sungjong pov end

Sepasang suami istri masuk kedalam ruangan bercat putih dan beraroma obat tersebut, mereka berjalan mendekati tempat tidur pasien.

Saat sudah berada di samping tempat tidur itu, sang istri langsung menangis dan mengusap pipi pasien tersebut.

Myungsoo yang kaget dengan adanya sepasang suami itu berdiri dan melihat kearah sepasang suami istri itu.

"Permisi.. kalian siapa ya? Apa kalian kenal dengan sungjong?" Tanya myungsoo dengan nada bingung.

Sepasang suami istri itu melihat satu sama lain, sang istri kembali mengusap pipi sungjong dengan sayang. Sedangkan sang suami tersenyum kearah myungsoo, dan menepuk pundak myungsoo pelan.

"Kami adalah appa angkatnya sungjong, kami sebenarnya adalah abeoji dan eomma dari howon. Tapi sungjong sudah menganggap kami sebagai abeoji dan eommanya." Jelas pria itu

Myungsoo yang mendengar penjelasan itu langsung membubarkan tubuhnya untuk memberi hormat secara formal .

"Kau pasti myungsoo kan? Kami sudah mendengar tentang dirimu dari sungjong " ucap tuan Lee

Myungsoo membulatkan matanya, ia menegakkan badannya dan melihat pria yang sudah di anggap sebagai abeoji sungjong.

"Nde.. saya Kim myungsoo, saya kakak kelas sungjong di sekolah. Dan saya juga kekasih dari sungjong sendiri. " Ucap myungsoo

Tuan memeluk myungsoo dan mengusap punggung myungsoo dengan sayang, sedangkan nyonya Lee masih menangis melihat keadaan sungjong kecilnya.

"Sungjong kecilku.. maafkan Eomma tidak bisa menjagamu sayang.. maafkan eomma, seharusnya... Hiks.. seharusnya ini tidak terjadi... Hiks.. maafkan eomma sayang" ucap nyonya Lee dengan nada menangis sambil menggenggam tangan sungjong.

Tuan Lee melepaskan pelukannya pada myungsoo dan berjalan kearah istrinya, ia mengusap punggung sang istri.

"Sudah sayang.. jangan menangis lagi, kau masih ingat kan kalau sungjong benci dan sedih jika melihat eommanya ini menangis." Ucap tuan Lee untuk menenangkan sang istri yang sedang menangis.

Myungsoo yang melihat raut wajah tuan Lee yang berusaha menahan tangisnya dan melihat nyonya Lee menangis, ia juga merasakan kesedihan yang mendalam dari kedua suami istri ini.

Sungjong-a.. cepatlah bangun, kami menunggu mu

Ucap myungsoo dan myungsoo menangis dalam diam.

TBC

Maaf ya abdatenya lama hehe..

Silahkan comen dan vote ya..

Terima kasih banyak semuanya

Memory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang