part 13

111 10 4
                                    

Myungsoo pov

"sungjong..." Gumamku dengan suara pelan.

Aku melihat anak kecil berusia 5 tahun yang sedang bercanda dengan keluarganya.

'tunggu sebenarnya apa yang terjadi?' tanya ku pada diri ku sendiri.

'kenapa aku melihat sungjong yang masih berusia 5 tahun? Dan remaja itu...' gumamku sambil mengingat remaja yang sedang tertawa bersama dengan sungjong.

Ku coba mengingat ingat kembali dan aku mengingat kalau remaja itu adalah orang yang ada di dalam foto keluarga di dalam kamar sungjong.

Ku perhatikan satu persatu wajah mereka dan benar wajah mereka sama persis dengan wajah yang ada di dalam foto keluarga itu.

"Tunggu sebentar.. bukankah keluarga sungjong sudah lama meninggal karena kecelakaan?" Tanyaku entah kepada siapa.

"Tapi.. kenapa aku melihat mereka masih hidup, dan kenapa sungjongku masih berusia lima tahun?" Tanyaku lagi sambil memperhatikan mereka.

Ku beranikan diriku untuk menuruni tangga dan mendekati mereka. Seketika aku berhenti saat melihat anak kecil itu berlari ke arah ku.

Myungsoo pov end

Autor pov

"Hyung.. tangkap jongie jika bisa.. weeee" kata anak kecil itu sambil berlari.

"Awas ya... Hyung akan memakan jongie jika tertangkap" ucap remaja itu sambil menirukan gaya seorang monster yang akan menangkap anak kecil.

"Aaa... Haha... Tidak akan pernah.. " kata anak itu sambil berlari menuju tangga.

Myungsoo berdiri mematung saat tubuh anak itu menembus tubuhnya. Ia sungguh shock dengan kejadian beberapa detik yang lalu.

'tubuhku bisa di tembus anak itu? Sebenarnya apa yang terjadi?' tanya myungsoo dalam hati.

Setelah beberapa menit kemudian myungsoo tersadar dari semua pertanyaan yang ada di dalam otaknya. Ia memperhatikan anak kecil itu.. yang tidak lain dan tidak bukan adalah sungjong kecil.

Myungsoo berjalan mengikuti sungjong kecil itu dan memperhatikan gerak geriknya.

'bwa...' ucap remaja itu sambil memeluk tubuh sungjong kecil. Dan itu membuat sang anak berteriak sambil tertawa.

'haha..' tawa sungjong kecil dan remaja tersebut.

'sungjong.. sungyeol ayo ke ruang makan.. kita makan malam dulu' ucap seseorang wanita paruh baya.

'ne Eomma.. ' ucap mereka berdua secara bersamaan.

'kajja jongie kita makan' ucap remaja itu sambil menggendong sungjong kecil.

Sungjong kecil hanya menggunakan kepalanya dan tangannya memeluk leher sang kakak. Mereka berjalan menuju ruang makan, sang kakak mendudukkan sang adik ke kursi mereka masing masing.

Keluarga itu sedang menikmati makan malam mereka, setelah makan malam bersama mereka ke ruang tengah untuk bersantai.

Kedua kakak beradik itu sedang asik dengan buku yang mereka baca bersama, sedangkan sang Eomma sedang membuat kerajinan tangan.

'anak - anak.. Appa membawa kabar gembira.' kata pria paruh baya yang sedang berjalan menuju ruang tengah. Pria paruh baya itu tidak lain adalah appa sungjong.

Mereka hanya diam dan melihat sang Appa yang sedang berjalan mendekati mereka, sedangkan sang Appa sudah duduk di sebelah sang istri.

'kabar gembira apa sayang?' tanya sang istri kepada suaminya itu.

'iya.. kabar gembira apa Appa? Jangan membuat kita penasaran' ucap sang kakak dengan raut wajah penasarannya. Sedangkan sang adik mengangguk setuju dengan pertanyaan yang ditanyakan sang Eomma dan hyungnya.

'baiklah baiklah.. begini, besok adalah awal libur musim panas, dan Appa yakin sungyeol sudah libur kan besok?' tanya sang Appa kepada anak tertuanya itu. Sang anak hanya mengganggukkan kepalanya.

'nah.. sedangkan Eomma libur jugakan selama seminggu dari urusan butiknya?' tanya sang Appa kepada istri tercintanya.

'benar.. satu Minggu ke depan Eomma akan libur, memangnya kenapa hm?' tanya sang Eomma dengan raut wajah yang bingung.

'nah.. karena kalian semua sedang libur dan berhubung sungjong mengeluh bosan dari kemarin marin, Appa sufah putuskan bahwa kita akan berlibur di villa milik appa yang ada di pinggir pantai.' ucap sang Appa dengan raut wajah gembiranya.

Sedangkan yang mendengarkan sang Appa itu membulatkan mata mereka.

'MWO?!' teriak mereka bersamaan.

Sang Appa mendengarkan reaksi mereka hanya bisa menutup kuping sendiri.
Setelah dirasanya sedikit hening sang Appa berhenti menutup kupingnya sendiri.

'kenapa reaksi kalian seperti itu hn? Apakah kalian tidak suka jika kita pergi berlibur?' tanya sang Appa sambil memandangi orang yang ia cintai satu persatu.

'aish.. kenapa tidak bilang dari kemarin marin hm?... Kami belom menyiapkan apa pun.. sungguh kebiasaan kau tahu itu?' omel sang Eomma sambil memukul sang suami dengan bantal sofa itu.

'haha.. maaf sayang.. memang sudah kebiasaan.' jawab sang Appa dengan nada sedikit tertawa.

Sedangkan sang istri sekarang sedang memanyunkan bibirnya lucu.

Lain halnya dengan sang adik kakak.. mereka memandangi satu sama lain.

'hyung..' panggil sang adik

'jongie..' panggil sang hyung

'kita akan..' ucap sang kakak

'berlibur..' sambung sang adik

Satu detik.. dua detik.. tiga detik..

'yeyyyyy!!! Kita akan berlibur' teriak mereka berdua secara bersamaan sambil memeluk satu sama lain.

Sedangkan sang Appa dan sang Eomma melihat tingkah kedua putranya tersebut menahan tawa mereka.

'ah.. iya.. kita harus bersiap untuk besok.. kajja jongie kita bersiap siap' ucap sang kakak sambil berlari menaiki tangga. Sedangkan sang adik mengikuti sang kakak yang berlari terlebih dahulu.

Sedankan myungsoo yang sedari tadi menyaksikan kejadian tersebut, akhirnya menemukan jawaban yang sedari tadi ia cari.

"Jadi aku berada di masa lalu sungjong dan keluarganya." Gumam myungsoo pelan.


TBC

Silahkan di komen dan jangan lupa untuk mem vote ya 😊 karena satu vote dan komen dari kalian sangat berharga untuk saya.. 😊

Sampai bertemu di capter selanjutnya 😊

Memory Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang