04.Kecewa

1.1K 64 16
                                    

Sekali lagi maafkanlah ku tak bisa, tinggalkan dirinya.

^^

MALAM. Alin kini berada di kamarnya, merebahkan tubuhnya di atas kasur king size nya.

Alin berusaha untuk menenangkan hatinya sendiri. Tidak bisa ia pungkiri bahwa hatinya hanya untuk Farrel.

Alin sudah sangat lelah ia memutuskan untuk pergi ke alam mimpi.

Pagi harinya
Alin sudah siap dengan pakainya. Atasan putih dan rok abu-abu yang melekat di tubuh mungilnya. Ya Alin sudah bersiap untuk berangkat sekolah. Ia sengaja bangun pagi karena hari ini Farrel sudah berjanji akan menjemput. Alin ingat terahir bangun pagi mungkin sekitar 3bulan yang lalu, itupun karena dirinya harus menumpuk tugas mind mapping bahasa inggris di meja Bu Irfa sebelum jam 06.00 pagi. Biasanya boro-boro bangun pagi. Dibangunin mamanya saja susahnya minta ampun.

***

Farrel menuruni anak tangga menuju meja makan. Tanganya terulur untuk mengambil roti tidak lupa dengan selai coklat kesukaanya.

"Tumben udah bangun." celetuk Atha sambil menggeser kursi dan menghempaskan bokongnya disana.

"Salah?"

"Engga si.. Cuma nggak biasanya aja."

Sedangkan Farrel hanya ber oh ria mendengar jawaban Atha barusan.
"Tha nanti bantuin gue ya."

"Bantuin apaan emang?"

"Gue kasih tau nanti aja pulang sekolah." sahutnya kemudian Farrel meninggalkan Atha yang masih bingung karena ucapan Farrel barusan.

Atha hanya mengelus dada melihat tingkah Farrel. Sudah menjadi hal biasa bagi Atha jika Farrel selalu meninggalkan Atha sarapan sendirian. "Cih..punya abang kok gitu, untung ganteng."

Koridor masih sepi sehingga suara sepatu yang dihentak-hentakkan Alin mampu menggema di setiap ujung koridor. Entah sudah berapa kalimat sumpah serapah yang keluar dari mulut Alin.
"Kalau nggak mau jemput bilang kek dari semalem! Jadinya kan gue nggak perlu repot-repot pagi. Gue sumpahin kangen sama gue tau rasa lo! Awas aja nanti kalau ketemu gue gibeng terus gue karungin, abis itu gue buang ke tong sampah!"

***

30 menit kemudian
Bel berbunyi. Siswa-siswa pun berhamburan masuk kelas mengingat hari ini jam pertama pelajaran Kimia. Bu Indah yang killer pun masuk kedalam kelas dengan membawa setumpuk buku. Mungkin bagi siapapun mengira kalau Bu Indah itu guru yang baik mengingat namanya Indah namun siapa sangka dibalik namanya yang Indah justru Ia menyimpan seribu jurus untuk para anak didiknya yang terlambat atau bahkan tidak mengerjakan PR.

"Selamat pagi anak-anak."

"Pagi Bu." jawab mereka serempak.

Bu Indah meliarkan matanya ke seluruh pojok kelas. Satu detik kemudian matanya tertarik pada bangku pojok yang kosong.

"Farrel kemana?"

Alin yang menyadari kalau Farrel belum masuk kelas pun langsung menjawab. Daripada nanti Farrel suruh merangkum paket kimia kan berabe." batin Alin.

"Anu bu tadi dia ngirim pesan ke saya kata Farrel ban mobilnya bocor jadi mungkin sekarang lagi di bengkel bu."

"Oh.. Yasudah buka buku paket halaman 15, kerjakan kemudian kalau sudah selesai kita bahas sama-sama."

Kringgg
Semua siswa yang mengantuk kini semangat kembali untuk melangkahkan kakinya menuju kantin. Kantin yang tadinya sepi sekarang jadi ramai anak-anak yang sekedar ingin jajan atau bahkan ngecengin si doi dikantin. Pasalnya di kantin sinilah tempat yang sangat pas untuk memuaskan mata para jomblowan dan jomblowati.

REALITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang