07.Rindu

863 45 16
                                    

Aku hanya kecewa padamu.
Namun aku tidak mampu untuk membencimu.
-Veronika Abeliana-

***

"Woy! Ngelamun aja lo." bentak Farrel.

Toa dasar!"

"Lo kesambet ya." ucap Farrel sambil memegang kening Edo menggunakan punggung tanganya mengecek apakah Edo panas atau tidak. "Tapi ngga panas tuh."

Edo menepis tangan Farrel.

Oten mengernyitkan dahinya
"Buset. Kesambet mana ada hubunganya sama jidat Edo panas."

"geser kali otak lu Rel. Kebanyakan makan cintanya Alin si." cibir Calvin.
"Apa enaknya cinta si." tanya Bagas.
"Gurih gurih.. Kres.. Kres gitu." ucap Oten.

Pletak!
Sebuah jitakan mendarat di kepala Oten.
"Lo kate kentang goreng." ucap Farrel

Edo yang sudah tidak tahan dengan kegaduhan sahabatnya pun memilih untuk pergi. Sudah suasana hati tidak enak. Apalagi sekarang malah harus dengerin guyonan receh mereka.

"Brisik!"

"Lah mau kemana lo."

"Do.."

"Edo!"

"Edo Bima.. "

"Kampret..!"

Edo hanya mengangkat tanganya dan mengibaskan di udara. Edo terus berjalan tanpa menghiraukan teriakan sahabatnya itu.

***

Bel pulang sekolah berbunyi

"Lin ayo." ucap Farrel menarik tangan Alin.

"Bentar Rel.. Gue mau ngumpulin tugas di meja Bu Beta dulu."

"Yaudah gue anterin."

Farrel berjalan mendekati meja Atha
"Tha lo pulang duluan aja. Gue masih ada urusan dulu sama Alin."

"Biasanya juga gitu."

"Yaudah hati-hati."

"Lo yang harusnya hati-hati. Biasanya kalau orang berduaan itu yang ke tiga setan."

"Ga takut.. Yaudah bye."
Farrel meninggalkan Atha yang masih sibuk memainkan ponsel miliknya.

"Gue duluan ya guys. Bye semua."
Ucap Farrel setengah berlari karena sudah ditinggal oleh Alin. Padahal tadi kan niatnya Farrel yang mau nungguin tapi sekarang malah Farrel yang ditinggalin.

Emang nasibb

"Oke tiati."

"Jangan ngebut-ngebut."

"Jangan khilaf."

"Inget tuhan."

Farrel hanya mengacungkan jempol saat mendengar jawaban dari sahabatnya yang menjurus kearah mengingatkan agar Farrel tidak melakukan hal yang tidak-tidak. Padahal kan Farrel hanya ingin pergi ke bioskop sama Alin.

REALITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang