Farrel menghentikan makannya. Matanya kini menatap Atha dengan tajam. Entah mengapa Jantungnya bergemuruh. Mimpi kemarin pun tiba tiba teringat di fikiranya kembali.
"Gue kan udah bilang mungkin kakaknya jadi ngga usah khawatir gitu."
Farrel meneguk ludah. Tenggorokan nya kini terasa tercekat. Mungkin kalau yang dibilang Atha benar Farrel bisa bernafas lega. Namun sangat sulit untuk percaya karena selama ini Alin tidak pernah cerita perihal kakaknya.
"Gue udah berusaha untuk positif thinking Tha." ucap Farrel pelan."Gue tau Alin tipe orang setia dia ngga mungkin mengingkari janjinya sendiri." Atha berusaha meyakinkan Farrel.
Farrel hanya mengangguk kemudian pergi menuju kamarnya. Sejak kajadian mimpi itu perasaan Farrel jadi takut. Takut kehilangan, takut kecewa, takut patah hati. Fikiranya pun kadang sering menerka nerka apa yang akan terjadi.
Drtdrtdrt
Notifikasi terus masuk tanpa henti. Farrel pun merogoh sakunya berniat untuk mengambil ponsel. Farrel mengernyitkan keningnya saat Sebuah grup chat tertera disana.Force 💪
Edoremi : coba tebak apa yang lebih sulit dari fisika dan lebih indah dari nikmat dunia. Siapa cepat dia dapat
Calvin : tidur di kelas
Stynlone : kalau gue bener dapat apa?
Edoremi : gue traktir di Cafe biasa
Bagas : BOLOS TERUS KE ROOFTOP
Edoremi : salah lu semua. Santai Gas nanti capslok lo jebol tau rasa kan. Ckckk
Oten : razia bolfoint pas kelas udah sepi
Calvin : baca nih
Stynlone : sok bijak lu Vin. Dapat kata kata dari instagram aja sombong!
Calvin : e gue nyolong postingan si do'i wkwk
Edoremi : paling si do'i nyindir lo Vin
Farrel : cinta
Bagas : mamam tu cinta
Stynlone : mentang mentang punya cewe si Farrel
Calvin : gue mah bisa apa yang jomblo
KAMU SEDANG MEMBACA
REALITA
Teen Fiction[REVISI SETELAH TAMAT] "Lo tahu Rel. Omongan lo yang kaya gini yang gue nggak suka! Kelakuan lo yang seenaknya sendiri juga bikin gue muak untuk terus bertahan jadi pacar lo!" --------------- Lika liku cinta yang akan mereka alami. Semakin mereka m...