12. Aku Tahu

579 29 18
                                    

Kadang aku berfikir bahwa saling percaya adalah pondasi kuatnya suatu hubungan. Namun sekarang aku harus berkata apa? Saat kulihat dirimu bersama dengan dia.
-Farrel-

🌱🌱🌱

"Tha ayolah temenin gue." Farrel menarik-narik tangan Atha. Entah memang tubuh Atha yang berat atau Farrel sendiri yang tidak punya cukup tenaga sehingga tubuh Atha tidak bergeser sama sekali.

"Yaudah lah, padahal tadinya kalau lo mau nganterin gue bakal traktir lo sepuasnya." ucap Farrel pasrah. Ia sengaja berkata seperti itu untuk menarik perhatian Atha. Udah pernah gue beri tahu satu rahasia belom? Gue beritahu nih ya kalau Atha sangat rakus pernah gue beli makanan banyak banget terus karena gue kebelet gue tinggal dulu ke toilet. Pas gue balik ke meja makanan itu udah ludes tinggal bungkusnya aja.

Demi upilnya tirex adek gue emang rakus banget

"Apa si Kak ganggu aja lo!" Atha mengibaskan tangan Farrel. Kemudian Ia kembali menutup seluruh tubuhnya menggunakan selimut. Malam ini Ia ingin cepat-cepat tertidur agar bisa lupa dengan kejadian yang menimpanya akhir-akhir ini.

Memang saat tidur aja kan semua masalah bisa terlupakan

"Ayo Tha. Makan diluar, gue laper nih." ucap Farrel sambil meyibakkan selimut dan menarik-narik tangan Atha. "Lo si gak mau masakin gue."

"Yang ada kakak yang masak buat adeknya."

Atha mengubah posisi menjadi duduk. Kepalanya menunduk memainkan jari tangan miliknya seolah itu hal yang paling menarik.

Melihat adiknya menunduk Farrel memandang dengan pandangan sayu. Farrel menarik tubuh Atha membawa kedalam pelukannya.
"Udah buat apa si sedih terus, kita happy aja."

Dosa gak sih bohongin adik sendiri

Atha tersenyum sumringah
"Janji mau diturutin kalau gue minta apa aja."

"Orang ganteng selalu nepatin janjinya."

Atha langsung berdiri dan menarik Farrel turun dari kasur. Atha mendorong tubuh Farrel agar Farrel keluar dari kamarnya.

"Sana keluar gue mau ganti baju dulu."

Terdengar teriakan dari luar kamar Atha.
"Punya gebetan aja engga pake acara dandan segala lo."

Atha mendengus kesal. Setidaknya dirinya berpenampilan rapi agar tidak memalukan. Sebagai orang yang cantik harus memperhatikan penampilan. Siapa tau ada cowok yang nyangkut kan lumayan.

***

Parkiran Cafe terlihat ramai. Wajar saja sih karena cafe ini memang sangat digemari anak muda. Setelah selesai menempatkan mobil Farrel turun diikuti oleh Atha. Rasanya kini cacing didalam perutnya sudah demo minta jatah karena sedari siang hari Farrel belum makan sama sekali.

Musik Jazz mengalun dengan Indah memanjakan telinga para pengunjung. Aroma harum langsung menyeruak menembus Indra penciuman. Farrel mengedarkan pandangan mencari tempat duduk yang pas karena sangat ramai jadi hanya tersisa beberap kursi saja yang kosong.

Farrel menajamkan penglihatanya berharap bahwa yang Ia lihat salah. Kemudian tanganya mengucek mata berkali-kali namun hasilnya tetap sama. Ada sepasang cowok dan cewek sedang duduk dengan dihiasi senyuman di kedua bibir mereka. Bahkan sesekali si cewek itu tertawa lepas. Entah apa yang sedang mereka bicarakan.

"Kak kita duduk disitu aja yuk. Kosong tuh." ucap Atha sambil menunjuk kursi yang dimaksud.

"Kita pulang aja!  Gue mendadak kenyang."

REALITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang