Jungkook melepaskan gengaman tangan Yoongi yang memang tidak terlalu erat. Lalu Ia meninggalkan si pemuda berkulit pucat yang masih terpaku pada tempatnya. Ia terus berjalan tanpa mempedulikan siswa-siswi yang mengumpat ataupun mengaduh karena Ia tabrak(?),tujuannya hanya satu, ketempat dimana sasaran dari kemarahnya itu berada.
"Bolehkah aku meminjam buku catatan fisikamu? Sepertinya punyaku tertinggal dirumah?" Ujar pemuda dengan dimple manis dikedua pipinya.
"Boleh,tunggu sebentar!" Jawab si-lawan bicara pemuda berdimple itu. Kemudian Ia mengacak isi ranselnya,setelah mendapat buku yang dimaksudkan Namjoon-si pemuda berdimple tersebut, ia menyerahkannya.
"Terima kasih,Tae." Ucap Namjoon dan dibalas dengan anggukkan oleh Taehyung-lawan bicaranya.
Bicara soal buku Taehyung jadi teringat sesuatu. Taehyung pun memeriksa ranselnya kembali. Ia mulai panik saat menyadari bahwa buku yang Ia cari tidak ada. Tak lama ada seseorang yang merebut ransel yang Ia pegang dan membalikannya sehingga isinya berhamburan ke lantai. Taehyung terkejut saat melihat pelaku yang merebut ranselnya tersebut.
"J..Jungkook?"
Jungkook-si pelaku melihat barang-barang yang berhamburan tersebut. Saat dirasa benda yang dicari itu tidak ada,ia menoleh pada Taehyung.
"Apa kau yang mengambilnya?"Datar Jungkook pada Taehyung.
Taehyung pun terdiam dan menundukkan kepalanya. Merasa mendapat jawaban, Ia pun semakin marah.
"KIM TAEHYUNG!KAU.."
Jungkook menghentikan kata-katanya saat Ia menyadari pandangan dari seluruh penghuni kelas 2-A -bukan, bukan hanya itu bahkan yang ada di luar kelas tersebut pun ikut tertarik dan menatap kearahnya. Jungkook menghela napasnya berat dan merubah tatapannya menjadi tatapan kecewa.
"Aku kecewa padamu!" Dan berlalu dari tempat itu.
Setelah Jungkook pergi,mereka menatap Taehyung sambil mencibir dan ada juga orang yang menatap Taehyung dengan pandangan iba termasuk pemuda yang melihat kejadian itu sedari awal-Min Yoongi.
Pemuda bermata sipit sedang menatap kesal pemuda lainnya dari kejauhan. Ia yang semula berdiri di depan pintu kelasnya, akhirnya melangkah masuk tanpa mengalihkan pandangannya dari pemuda -yang menatap ke jendela -itu bahkan Ia menghiraukan sapaan dari temannya- Yoongi.
Namun si pemuda bermata sipit -Jimin malah berhenti tepat disamping bangkunya. Sebenarnya Jimin ingin sekali memaki pemuda yang sedang Ia tatap -Jungkook tapi Ia takut jika Ia melakukannya, Ia hanya akan memperburuk keadaan. Ia pun memilih untuk duduk di kursinya.
Jimin tidak tahu harus berterimakasih pada gadis-gadis penggosip yang memberitahunya,lebih tepatnya Jimin tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka bahwa si Jungkook sialan itu mempermalukan Taehyungnya.
Taehyungnya? Ya,kalau saja Jungkook tidak ada ,pasti Taehyung sudah jadi miliknya atau mungkin kalau saja Yoongi dan Jungkook tidak menjadi musuh bebuyutan, Taehyung yang sedari awal menyukai Jungkook ,tidak akan datang padanya dan meminta Jimin untuk memilih antara Taehyung dan Yoongi. Atau ini adalah kesalahannya? yang terlambat menyadari perasaannya Taehyung. Aduh! kenapa Jimin jadi mellow begini sih? Jimin pun merubah posisinya,menidurkan kepalanya dengan posisi miring diatas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of Punishment
RomanceJungkook dan Yoongi saling membenci satu sama lain mereka selalu bertengkar dan membuat guru kesiswaan mereka kesal sampai akhirnya Seokjin memberikan sebuah hukuman yang tak terduga.