Yoongi keluar dari ruang kedisiplinan dengan perasaan kecewa dan marah yang kentara di wajahnya serta selembar kertas putih berisi surat pemanggilan orang tua ditangan kanannya. Kemarahannya semakin memuncak kala Ia melihat Jungkook dipapah Seokjin berjalan menuju ke arahnya. Yoongi mencoba untuk mengabaikannya,namun urung ketika Jungkook memanggil namanya lirih.
"Aku tidak menyangka ternyata kau sepicik ini Jeon.." sinis Yoongi.
"A-aku bisa jelaskan, ini tidak seperti yang—"
Jungkook berusaha menjelaskan tapi Yoongi menghiraukannya.
"Kau puas? Karna kau dan phobia sialanmu itu aku hampir di skors dan semua orang menuduhku mencelakaimu."
"Aku benci padamu!"
Yoongi kembali berjalan melewati dua bersaudara itu dan langkahnya terhenti tatkala Jungkook membuka suara dengan si pemuda pucat yang membelakanginya.
"Seperti itukah aku dimatamu? Sampai kau bahkan tidak mau mendengar penjelasan apapun dariku?" Jungkook tertawa miris.
"Jika aku memang sengaja melakukannya, aku tidak mungkin berdiri disini dengan kondisiku yang seperti ini—" Jungkook memejamkan matanya.
"Aku kira dengan hukuman yang kita jalani kemarin, Kau sudah melupakan permusuhan diantara kita dan juga mengubah cara pandangmu padaku—" Jungkook kembali membuka matanya.
"Tapi tidak apa, setidaknya dengan kejadian ini aku tidak terlalu banyak berharap padamu. Dan kau juga tidak perlu khawatir, aku akan tetap menjelaskan kejadian yang sebenarnya pada Han ssaem (guru kedisiplinan) untuk membatalkan surat pemanggilan orang tuamu. Ayo, Jin Hyung—"
Jungkook mulai melangkah akan tetapi Seokjin masih bergeming hingga Jungkook berhenti dan menoleh ke arah pemuda berbahu lebar tersebut.
"Jung.." Lirihnya dan dibalas senyuman tulus oleh pemuda kelinci seolah berkata, 'Aku tidak apa-apa.'
Seokjin menghela nafasnya sesaat sebelum membantu Jungkook. Sedangkan Yoongi, Ia membalikkan tubuhnya dan menatap kosong punggung kedua bersaudara itu.
Yoongi POV
Hari ini genap sudah sebulan, setelah kejadian itu. Hubunganku dan Jungkook kembali memburuk. Tapi permusuhan kali ini sedikit berbeda, jika dulu kami menjahili satu sama lain untuk kesenangan kami, sekarang kami melakukan perang dingin. Dan permusuhan ini pun kembali berimbas pada hubungan Taehyung juga Jimin.
Aku kembali ke bangku asalku(?), begitu pun dengan Bambam. Untuk diriku pribadi suasana di sekolahku sangat tenang, Namun hal itu tidak membuatku senang sebaliknya aku merasa ada sesuatu yang kurang, dan aku tahu apa itu. Aku berusaha untuk tidak mengakuinya. Kali ini bukan karna rasa gengsiku, tapi rasa takut. Aku takut dia masih marah, atau mungkin yang lebih parah membenciku. Bukan berarti aku tidak ada niat meminta maaf padanya, aku hanya menunggu waktu yang tepat.
Di samping itu, permusuhan ini juga membuatku lebih banyak mengetahui kebiasaannya. Seperti saat 'dia' berganti baju untuk berolah raga, 'dia' selalu memilih kamar mandi paling ujung dan tidak menutup pintunya. Hal itu terjadi ketika aku tidak sengaja melihatnya bertelanjang dada. Dia juga selalu menjulurkan lidahnya ke arah pipi kanan bagian dalam, setiap Ia merasa kesal. Sangat lucu bukan, aku baru mengetahui semua itu setelah hubungan kami seperti sekarang.
Yoongi POV End
Seperti biasa Yoongi, Jimin juga Hoseok sedang menghabiskan waktu istirahat mereka di kantin. Bedanya, mereka bertiga sibuk dengan makanan dan pemikiran masing-masing. Sampai akhirnya Hoseok berinisiatif untuk memecahkan keheningan tersebut.
"Perasaanku saja, atau akhir-akhir ini Jungkook sudah mulai jarang terlihat?" tanya Hoseok entah pada siapa.
Jimin mengendikkan bahunya. Dan Yoongi menatap Hoseok sedikit tertarik atas topik pembicaraannya.
"Entahlah,Terakhir kali aku melihatnya dia keluar dari ruang kepala sekolah sambil membawa amplop coklat ditangannya." Ujar Jimin seraya meminum jus strawberry miliknya.
"Apa mungkin dia akan pindah?" lanjut Jimin menaikan sebelah alisnya.
Jantung Yoongi tiba-tiba berdegup kencang, kedua tangannya terkepal dibawah meja.
"Pindah? Yang benar saja! Dia bahkan tidak punya alasan untuk pindah mengingat orang tuanya salah satu donatur terbesar disini." Jawab Hoseok sedikit terkekeh.
"Aku kan hanya menebak. Lagipula, bukankah bagus kalau itu benar-benar terjadi?"
BRAKK
Hoseok dan Jimin tersentak kala Yoongi memukul mejanya keras serta wajah yang memerah. Kejadian itu sontak menjadi pusat perhatian pengunjung kantin tanpa Ia sadari. Setelahnya, si pemuda berkulit pucat menatap pemuda berpipi chuby nyalang beberapa saat, lalu segera keluar dari sana.
"A-apa aku salah bicara?"
"Terakhir kali aku melihatnya dia keluar dari ruang kepala sekolah sambil membawa amplop coklat ditangannya."
"Apa mungkin dia akan pindah?"
Perkataan Jimin masih terngiang-ngiang di kepala Yoongi.
"Jungkook,"
"Pindah?"
"Yang benar saja? Hoseok benar, tidak alasan baginya untuk melakukan itu—"
Tiba-tiba sebuah pemikiran aneh melintas dikepalanya. Hingga mampu membuat langkah kakinya terhenti.
"Kecuali—"
"Tidak,"
Yoongi menggeleng dengan perasaan kalut.
"Aku harus memastikan sesuatu!"
Ia berlari mencari seseorang yang mungkin akan memberikan jawaban atas pemikirannya itu. Kemudian Ia memanggil orang yang sangat Ia kenali walaupun hanya dari punggungnya saja.
"S-sunbae, Hosh.. hosh.. Bisakah kita bicara? Ada sesuatu yang ingin kutanyakan padamu.." ujar Yoongi sedikit terengah-engah.
Yang dipanggil menatap Yoongi marah. Ia masih kesal atas perlakuan pemuda di hadapannya ini terhadap sepupunya. Namun, perkataan Jungkook masih teringat dibenaknya.
"Hyung, berjanjilah padaku.. Kau tidak boleh membencinya sedikitpun.. "
Seokjin mendesah pelan kemudian mengubah mimik wajahnya.
"Ada apa?"
"K-kau tau dimana Jungkook?" tanya Yoongi gugup.
"Dia sudah pergi.. "
"A-apa?"
"Jungkook, dia akan berangkat ke Jepang dua jam lagi."
END
Gak, kok kalian gak salah baca kalo ff ini sudah tamat. T.A.M.A.T
Aku suka sad ending btw hehehe..Maaf, baru bisa update sekarang :(
Tadinya aku mau update pas selesai skripsi tapi aku terkena writer Block, aku juga lagi mabok KookV nih :(
#plak alasan..Apa?
Epilogue? 🤔🤔Boleh, sih tapi itu tergantung Voment kalian, kalo nyampe 100 aku bikin kalo gak ya, aku lanjutin ff baru 😂😂
Sebenarnya daripada Epilogue aku malah pengen posting beberapa episode yang hilang.. Siapa tau disini masih ada yang bingung sama jalan ceritaku yang plot nya acak"an
Tapi ya, balik lagi semua ada ditangan kalian kalo pengen Epilogue monggo kalo gak ya silahkan..
See you next time!!
Sayang kalian banyak-banyak 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Because of Punishment
RomanceJungkook dan Yoongi saling membenci satu sama lain mereka selalu bertengkar dan membuat guru kesiswaan mereka kesal sampai akhirnya Seokjin memberikan sebuah hukuman yang tak terduga.