Aleta sedang duduk berdua dengan Alex, seperti layaknya sepasang kekasih pada umumnya. Mereka sepakat takkan membahas masalah penyakit Alex dan juga pernikahan Aleta dan Mark yang akan diadakan besok lusa.
"Lex mau pesen apa??" Aleta menyerahkan menu makananya.
"Emm apa yaa..."
"BEEF STEAK!!" Seru mereka bersamaan.
Mereka saling menatap, kemudian tertawa keras.
"Hahaahaha."
Sedangkan pelayan perempuan yang memang sudah sangat mengenal mereka berdua, tersenyum merasa lucu dengan apa yang mereka lakukan, namun pelayan itu juga tak dapat memungkiri bahwa ia iri melihatnya.
"Mbakk!!" Aleta mengibaskan tangannya didepan wajah pelayan itu.
"Ehh iya mbak Leta, pesan apa saja."
"Mbak melamun yaa?? Hayo ngelamunin apa?? Ngelamunin saya yaaa..." Goda Alex langsung mendapat pelototan maut dari Aleta.
"Hehe becanda baby." Alex menggaruk tekuknya yang tak gatal.
"Yaudah mbak beef steak 2 sama jus avocadonya 2 ya..." Aleta menyerahkan buku menunya.
"Ada tambahan??"
"Mm sepertinya tidak ada mbak." Aleta tersenyum ramah.
"Baiklah kalau begitu, silahkan menunggu, kami akan segera mengatarkan pesanan anda." Katanya dengan senyuman ramah sambil menundukan kepalanya, lalu pergi meninggalkan mereka berdua.
"Yank..." Alex menyenggol tangan Aleta.
"Apaan sihh..." Kata Aleta dengan judes.
"Gitu amat jawabnya." Alex mencebikkan bibirnya karna kesal.
"Bodoooo...." Aleta malah mengambil Iphonenya dan mengutak atiknya tanpa memperdulikan Alex lagi.
"Marah yaa?? Aku kan tadi cuman becanda..." Alex memelas.
"Siapa yang marah.." Aleta masih sibuk dengan smartphonenya.
"Let udahan donk marahnya..." Alex memeluk Aleta dari samping.
"......" Aleta bungkam, sebenarnya ia merasa jantungnya sedang lari marathon, bagaimana tidak?? Ia sekarang sedang dipeluk Alex, kekasih yang amat ia cintai begitupun sebaliknya.
"Leta...." Alex melepaskan pelukannya dan memegang kedua bahu Aleta.
"....." Aleta masih bungkam, kini ia tak lagi sibuk dengan smartphonenya, namun lebih sibuk menatap orang dihadapannya.
"Dengerin aku. Waktu aku nggak banyak, maksud aku waktu kita tuh nggak banyak. Kita cuman punya sisa waktu hari ini dan besok, selebihnya kita hanya orang asing, aku mohon sama kamu, tolong jangan kayak gini. Aku nggak tau sampai kapan tuhan memberi kebaikannya untukku, agar tetap hidup dan bernafas untukmu. Aku minta maaf sama kamu, karna mungkin ini kali terakhir kita bisa ke caffe ini lagi...." Belum sempat melanjutkan kata-katanya Aleta sudah memotongnya.
"STOPP LEX....." Aleta menjerit histeris dengan menutup telinganya, tanpa ia sadari air mata sudah menetes.
Jeritan Aleta mengundang perhatian dari pengunjung caffe lain. Alex langsung membawa Aleta kedalam pelukannya, Aleta memukul pelan dada bidang Alex.
"Kamu jahatt Lex..." Aleta terisak.
"Sttt maafin aku, aku janji nggak gitu lagi." Alex menenangkan Aleta dengan mengelus punggungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is Covered In Black Clouds >{Slow Update}<
RomanceDiawali dengan perjodohan dan berakhir dengan?? Entahlah apakah akan bahagia ataukah sebaliknya?? Tuhan selalu memberi duka sebelum kebahagiaan hadir, maka jangan selalu berfikir bahwa tuhan tak adil, karna sesungguhnya Ia lah yang maha adil. -Auth...