10. Setelah Kau Pergi

24 2 0
                                    

Semua anggota keluarga Aleta dan Mark datang untuk melihat kondisi Aleta, terutama Bryan. Anak itu sebenarnya tak ingin ikut, tapi mau bagaimana lagi, dia di mansion juga tak ada siapa-siapa selain para maid.

"Bagaimana kondisi Aleta Mark??" Raut wajah mama Aleta sangat panik.

"Tante jangan khawatir, Aleta sudah lebih baik, hanya saja jiwanya sedang teguncang dan kondisinya sangat lemah. Tapi dokter sudah menanganinya, dia sekarang sedang dipindahkan ke kamar inap, kita semua bisa menjenguknya."

"Aleta..." Lirih mama Aleta, ia masih saja mengkhawatirkan putri manjanya itu.

"Ayo saya akan mengantar kalian semua."

Mereka semua mengikuti Mark menuju ruangan tempat Aleta dirawat.

"Ini kamarnya tante, tapi jangan langsung masuk semua yaa, takutnya Aleta terganggu dan kurang nyaman."

"Iya Mark, makasih udah jaga anak mama. Kamu panggil mama donk, kamu juga kan udah jadi anak mama." Mama Aleta langsung memperingatkan Mark, sedari tadi baru menyadari bahwa Mark mark memanggilnya tante.

"I..ya mama??" Mark berbicara, lebih tepatnya seperti pertanyaan, bukan perkataan.

Semua orang tersenyum melihat kelakuan lucu Mark yang nampak canggung memanggil mama Aleta dengan sebutan mama.

"Mmm.... Saya permisi semuanya, mau mengurus administrasi dulu." Mark bergegas pergi meninggalkan mereka semua sebelum ia ditertawakan.

"Aku masuk dulu yaa." Mama Aleta meminta izin.

"Iya, sebaiknya Indry saja yang masuk." Daddy Mark membenarkan.

Semua orang setuju dan mama Aleta langsung masuk ke dalam kamarnya lalu menutup kembali pintunya dengan rapat.

Sedangkan Aleta yang berada di tempat tidur sudah sadarkan diri namun masih melamun.

Mama Aleta mendekati putrinya. "Leta sayang, makan yaa, nanti minum obatnya biar cepet sembuh."

Aleta menggeleng pelan. "Leta nggak laper ma." Katanya dengan lirih.

"Tapi kamu harus makan sayang." Mama Aleta melihat putrinya dengan tatapan sedih.

"....." Aleta tak menjawab, ia lebih memilih tetap diam.

Akan jadi seperti apa hidup putrinya ini?? Baru saja jasad Alex dikebumikan, namun Aleta seperti tak memiliki harapan untuk tetap hidup. Bagaimanakah kehidupan Aleta kedepannya??

"Ma Leta mau pulang, Leta nggak betah disini." Aleta bangkit dari tidurnya.

"Kamu nggak boleh pulang dulu sayang, kamu masih lemes loh." Mama Aleta berusaha membujuk putrinya.

Aleta menggeleng. "Enggak mah, Leta juga punya tanggung jawab." Dengan gerakan cepat Aleta membuka jarum infus yang berada di tangannya, sehingga darah segar langsung mengalir.

"Letaa!!" Mama Aleta memekik kaget.

Aleta langsung turun dari ranjangnya dan melangkahkan kakinya menuju ke pintu. Tangan Aleta bergerak untuk membuka pintu, namun pintu itu sudah lebih dulu terbuka dan menampakkan wajah lelah Mark.
"Leta kamu??" Pertanyaan Mark menggantung.

"Aku mau pulang Mark."

"Tapi kondisi kamu masi..." Ucapan Mark terpotong oleh Aleta.

"Aku baik-baik aja..."

"Tapi Let...."

"Aku nggak apa-apa Mark." Aleta tetap keras kepala.

"Oke-oke terserah kamu, Aku panggil dokter dulu ya biar ngobatin tangan kamu..."

Love Is Covered In Black Clouds  >{Slow Update}<Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang