2. WHAT?!!

42 5 0
                                    

Di dekat komidi putar, Bryan tengah berdiri dengan menatap takjub pada pasar malam yang baru pertama kali dikunjunginya itu.

"Ma... Sini dehh cepeetaann." Bryan memanggil Aleta yang tengah membeli permen kapas.

Kalian pasti bingung bukan mengapa si jutek Bryan mau memanggil Aleta mama?? Itu adalah hukuman dari daddynya karna mereka berdua telah membuat Mark melewatkan makan siangnya.

Bryan dikejar oleh Aleta sampai ke ujung komplek, hampir menuju pintu masuk komplek sebelah, karna mereka berdua sibuk berlarian dan meninggalkan Mark sendirian yang tengah sibuk mencari anak dan calon istrinya itu.

Sekitar pukul 5 sore, Mark berhasil menemukan mereka berdua yang tengah asik menikmati ice creamnya. Dengan tatapan garangya Mark menghampiri mereka dan memarahinya, jadilah hukuman itu diberikan untuk mereka berdua, memang itu mudah bagi sebagian orang, tapi bagi Bryan itu sangat KERAMAT. Hihii

Kembali ke masa sekarang.

"Iyaa bentar Bryan." Aleta mengambil dua permen kapas dengan gulungan besar, setelah membayarnya dia pergi menghampiri Bryan.

"Apa Yan??" Aleta kini sudah berdiri dihadapan Bryan.

"Pengen naek itu... Itu... Ituu... Pokonya semua dehh..." Katanya dengan mata yang berbinar nampak senang.

"Apa kamu belum pernah ketempat seperti ini Yan??" Aleta menyodorkan permen kapas dihadapan Bryan

"Siapa yang akan mengajaku kesini ma?? Daddy saja selalu sibuk dengan kertas-kertas sialan itu setiap hari. Apa ini??" Bryan melirik sekilas ke arah Mark yang tengah berdiri dekat mereka berdua, ekspresinya?? Jangan ditanya karna pasti jawabannya DATAR.

"Itu permen kapas Bryan, apa kamu belum pernah memakan permen kapas??" Aleta nampak heran.

Bryan menggeleng sambil terus memperhatikan gulungan permen kapas itu dengan seksama. Aleta yang melihatnya nampak kebingungan dengan tingkah laku bocah dihadapannya.

"Apa kapas juga dibuat permen?? Ini bisa dimakan apa tidak sih??" Bryan masih sibuk memperhatikan gulungan permen kapas itu, dia sampai memutarnya beberapa kali, memastikan apa itu sungguhan apa mainan.

Aleta menahan senyumnya, sedangkan Mark masih memperhatikan interaksi kedua orang dihadapannya.

"Bryan liat mama yaa..." Aleta mencomot permen kapas dengan tangannya dan memasukan kedalam mulutnya.

Bryan mengangguk nampak ragu untuk melakukannya. Aleta yang geregetan dengannya langsung mencomot sedikit permen kapas dengan tangannya dan menyuapi Bryan.

"Enak ma!!" Matanya berbinar penuh kesenangan, setelahnya Bryan memakan permen kapas tanpa disuapinya.

"Duduk situ Yan, nanti kita lanjutkan main-mainnya, sekarang istirahat dulu yaa." Aleta menggandeng tangan Bryan untuk duduk dikursi yang terletak didekat penjual permen kapas. Sedangkan yang ditarik malah santai-santai saja memakan permennya.

Dan Mark?? Dia masih setia mengikuti keduanya untuk berkeliling di pasar malam ini, sedari tadi ia tak mengeluarkan sepatah katapun, ekspresinya datar. Tapi dibalik semua itu, Mark tengah senang dengan semua yang dilakukan Aleta. Tak dapat dipungkiri sebagian hatinya bergetar melihat kedekatan yang tercipta secara alami diantara keduanya. Aleta yang penyabar dan Bryan masih anak berumur sepuluh tahun yang polos.

★★★


Aleta telah sampai ke mansion keluarga William dengan diantar oleh Mark dan Bryan, namun Bryan tengah tertidur karna kelelahan. Wajar saja dia kelelahan karna dia menjajal semua permainanya tanpa bisa dibantah, ditambah juga ini sudah hampir tengah malam.

"Mark biarkan Bryan menginap disini ya bersamaku, aku tak tega jika dia pulang nanti terguncang dan tebangun bagaimana??" Aleta memperhatikan wajah polos Bryan.

Tok tok tok

Mama Aleta mengetuk kaca mobil Mark.

"Iya ma ada apa??" Tanya Aleta setelah ia turun dari mobil.

"Nak Mark dan anaknya biar menginap disini saja Leta, ini sudah terlalu malam untuk pulang." Kata mamanya kepada Leta dan Mark yang entah sejak kapan sudah turun dari mobil dan berdiri disamping Aleta.

"Tidak usah tante biar Bryan saja yang menginap, saya akan pulang."

"Tidak nak Mark jangan panggil tante, mama saja. Dan mama tak mau tau nak Mark harus mau."

"Saya akan pulang tan- maksudku ma, besok saya ada penerbangan pagi-pagi sekali ke bali untuk mengurus cabang disana, jadi Leta aku mau minta tolong padamu bisa kan??" Mark menatap Aleta.

"Apa Mark??" Aleta menunggu Mark kembali bersuara.

"Aku titipkan Bryan padamu, kebetulan besok hari minggu kau bisa mengajaknya jalan-jalan. Aku akan mengurus kantor cabang disana."

Aleta akan membantah, tapi Mark kembali bersuara. "Kumohon Leta..." Mark memelas.

"Baiklah.." Aleta pasrah.

"Terimakasih Leta, aku akan kembali sehari sebelum pernikahan kita. Jaga Bryan baik-baik dan jangan lupa, sikap dia akan kembali seperti kemarin lagi. Permisi ma." Mark berpamitan pada mama Aleta sekaligus calon mertuanya.

Aleta mengangguk dengan senyum lembutnya yang mampu membuat Mark membeku, namun tak bertahan lama karna sedetik kemudian ia sadar dan melangkah masuk kedalam mobil diikuti Aleta.

"Biar aku saja yang menggendong Bryan kedalam, ini sudah terlalu malam." Aleta keluar dari mobil dengan menggedong Bryan.

Mark tersenyum simpul dan terkesan pelit, lalu mobilnya melaju meninggalkan mansion keluarga William.

Aleta nampak kesusahan menggendong bocah 10 tahun itu, meskipun umurnya 10tahun entah mengapa perawakannya hampir sama dengan Aleta.

"Haahh..." Aleta menghela nafas lega, karna Bryan sudah ditidurkan dikamarnya.

"Biarkan saja dia disitu, aku akan menyelesaikan tugasku dulu." Aleta menyelimuti tubuh Bryan dan melangkah menuju meja kerja untuk menyelesaikan tugasnya dan mengecek jadwalnya besok.

Ya Aleta bekerja sebagai dokter umum, tapi sekarang ia sedang menyelesaikan S2nya sebagai dokter spesialis jantung.

Laptop terus menyala dan sepasang mata terus melihatnya dengan seksama, jarinya mengetik huruf-huruf dengan lincahnya. Kertas sudah berserakan di atas mejanya, perlahan tapi pasti matanya menutup dan kepalanya jatuh diatas meja.

Bersambung ke Chapter selanjutnya....

--------------------☆☆☆-------------------

Hai hai Mey kembali lagii.... Ini sangat pendek tapi bakal sering updatee.... (Kayak ada yang nungguin aja kamu Mey #DijitakAbang hiks hiks hiks)  Oke makin gak jelaass... #plaakk

Happy waiting to next chapter....

Love Is Covered In Black Clouds  >{Slow Update}<Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang