5.Calon Mertua?!

27 3 0
                                    

Wanita yang ditelfon oleh Aleta telah datang dengan tergesa dan wajah yang terlihat panik, menuju ke ruangan Aleta.

"Dimana suamiku??Aku ingin bertemu dengannya, bagaimana keadaannya?? Apakah dia baik-baik saja??"

"Duduk dulu nyonya, biar saya yang menjelaskan." Aleta mengambil jeda sedikit.

"Jadi begini nyonya..." Dan mengalirlah cerita itu, mulai dari bapak itu kejang dan pingsan, lalu dokter yang sedang tak ada ditempat dan dengan terpaksa Aleta yang mempunyai ilmu yang cukup mumpuni mempraktekannya dan ia berhasil menyelamatkan 1 nyawa.

"Jadi begitu nyonya, saya mohoon maaf sekali tidak meminta izin terlebih dahulu, karna ini sangat darurat dan menyangkut nyawa suami anda. Jika telat sedikit saja pertolongannya, maka nyawa yang menjadi taruhannya. Saya juga tidak bisa berfikir jernih saat itu, sebagai dokter yang belum mendapatkan izin sebagai dokter spesialis jantung, saya bisa saja dipenjara karna ini, jadi saya memohon dengan sangat, agar nyonya mau merahasiakan ini semua." Aleta menatap cemas orang didepannya.

"Mana mungkin saya menjebloskan orang yang sudah sangat berjasa dalam hidup suami saya. Jika dokter tidak menolong suami saya, entah apa yang akan terjadi dan saya akan merahasiakan ini semua." Nyonya itu tersenyum ramah.

"Mom dimana daddy??" Pria yang baru dikenal Aleta beberapa hari lalu muncul dengan penampilan yang jauh dari kata baik-baik saja.

"Mark??" Aleta sudah berdiri dan menunjuk Mark dengan bingung.
"Aleta kamu??" Mark pun tak kalah bingungnya dengan Aleta, Mark merasa dirinya sangat bodoh, ia akan menikahi wanita dihadapannya ini, tapi ia samasekali tidak mengetahui apapun tentangnya.

"Lohh kalian sudah saling mengenal??" Nyonya Edward menatap Mark dan Aleta secara bergantian.

"Mom kenalin ini Aleta...." Mark mulai bisa mengontrol dirinya, dan memperkenalkan Aleta.

"Ohh Aleta?? Cantik, anggun, berkelas, dan yang pasti ramah, mommy menyukainya."

Mark tersenyum simpul, lega dengan reaksi mommynya, namun itu tak bertahan lama.

"Tapi mommy tetap ingin kamu menikah dengan putri tuan William Mark, mommy juga kan sudah merencanakan pernikahan kalian kurang dari 2 minggu lagi. Kenapa kamu jadi susah-susah nyari wanita lain??" Nyonya Edward sungguh marah pada putranya.

"Mom inikan....." Perkataan Mark terpotong oleh teriakan nyonya Edward.

"Cukup Mark!!" Nyonya Edward semakin marah.

Dan Aleta?? Wanita itu kini hanya mampu menunduk karna ia sendiri tak tau apa yang harus ia lakukan karna dirinya juga merasa tak pantas untuk Mark, Aleta dan Mark bagai bumi dan langit. Mark seorang pemilik perusahaan terbesar di Indonesia dan cabangnya tersebar diseluruh dunia, sedangkan Aleta menganggap dirinya hanyalah seorang dokter biasa bagaikan butiran debu yang tidak ada apa-apanya, meskipun papanya juga tak kalah kaya dari Mark, tetap saja Aleta tak pernah ingin menggunakan kekuasaan Ayahnya untuk hal-hal yang berbau privat.

"Tapi?? William, bukankah?? Ahh mungkin aku salah dengar." Pikir Aleta.

"Ehm permisi nyonya, tuan. Saya harap nyonya dan tuan berbicaranya jangan terlalu keras, karna ini rumah sakit. Pasien-pasien saya sedang istirahat, lagi pula ini sudah lewat tengah malam, sebaiknya..." Belum sempat Aleta selesai berbicara nyonya Edward sudah memotongnya.

"Bilang saja kalau mau mengusir!!" Dan dia pun melengang begitu saja.

Aleta melongo melihat kelakuan mommy Mark, lantas menggelenkan kepalanya.

"Sepertinya aku harus selalu menyediakan banyak-banyak stok kesabaran, tuhaannnn cobaan apalagi ini??" Aleta berteriak dalam hati, lantas memegang kepalanya yang sedikit pening.

Love Is Covered In Black Clouds  >{Slow Update}<Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang