Summary : Naruto tiba-tiba saja terbangun di dalam sebuah kamar yang mewah.
.
"Mulai hari ini kau menjadi keluarga kerajaan karena akan menikah dengan Pangeran di negeri ini. Kau sudah mengerti?"
.
.
Naruto belongs to Masashi Kishimoto
.
Sasunaru Always, BANZAIII!!
.
.
Pingsan selama 3 hari berturut-turut cukup untuk membuat tubuhnya lemah dan lemas ketika hendak duduk dari atas tempat tidur.
Iris birunya yang baru keluar dari persembunyian terlihat kebingungan ketika mendapati dirinya berada di tempat yang tidak ia kenal. Dia mencoba menerka-nerka, hal apa yang telah terjadi hingga ia berakhir di tempat ini.
Seingatnya ketika dirinya keluar dari dalam rumah hendak mencari makan kedalam hutan, ia di kejutkan dengan hancurnya desa kecil tempat ia tinggal. Kebakaran ada dimana-mana menghanguskan segalanya, serta mayat bergelimpangan di sana sini. Dia bingung bukan main, saat dirinya berjalan mendekati mayat yang tidak jauh dari depan rumahnya, suara dari sebuah ledakan terdengar, tepat dirumah kecil yang ia miliki, hingga rumah itu ikut hancur seperti rumah-rumah lainnya. Beruntung jaraknya sudah lumayan jauh untuk dirinya mendapatkan efek dari ledakan.
Naruto menganggapnya tragedi. Hanya ia saja yang selamat, tidak ada yang lain. Dia memutuskan untuk masuk kedalam hutan (yang tidak ikut terbakar) dan mencari tempat tinggal yang baru. Namun di hutan dia tidak menemukan tempat yang bagus karena semuanya terlihat menakutkan. Ia bisa di serang dari mana saja oleh binatang buas.
Akhirnya ia memutuskan berjalan menelusuri hutan, sampai menemukan sebuah jalan besar yang sepertinya sering digunakan oleh manusia. Sebagai yang untuk pertama kali meninggalkan desa kecilnya hingga sampai sejauh itu, dirinya tidak dapat menemukan apa pun, ia tidak tahu harus menuju ke arah mana. Selama tiga hari dia berjalan kesana-kemari berdoa agar dirinya terlepas dari penderitaan yang ia alami. Dirinya berusaha untuk mendapatkan pertolongan, tapi ia masih tidak menemukan siapa pun.
Ia bertanya apakah dunia luar sekejam itu, membuatnya terlunta-lunta hingga mendapatkan asupan makanan saja kesusahan. Jika seandainya hutan yang biasanya ia gunakan sebagai tempat pertambangan makanan tidak ikut terbakar, mungkin dirinya akan mencoba bertahan di desanya yang telah hancur. Setidaknya di sana pasti lebih baik atau tidak sama sekali.
Perutnya yang sudah tidak lagi bisa menahan lapar, membuat pandangannya mengabur. Ia segera jatuh menghantam tanah berdebu ketika dihadapannya tiba-tiba saja ada sebuah kereta kuda. Dirinya terlalu lapar hingga menghayalkan yang bukan-bukan. Setelah itu ia tidak lagi mengingat apapun.
.
.
Suara derit pintu yang terbuka membuat Naruto terlonjak kaget. Dirinya turun dari atas tempat tidur dan menapakkan kaki ke atas lantai. Tapi tubuhnya tidak terlalu siap, ia pun terjerembab dilantai yang dingin.
Seseorang membantunya untuk berdiri. Naruto didudukan di atas kasur yang tadi.
"Keadaanmu masih lemah, sebaiknya kau tidak terlalu banyak bergerak!" suara dari orang yang membantunya terdengar, Naruto melihat ke arah orang itu tepat dimatanya.
Mata yang sangat hangat, dan lembut. Naruto tahu orang dihadapannya adalah orang yang baik.
"Terimakasih karena sudah menolongku." ucapnya pelan,
Naruto memegangi sebelah tangannya yang sakit karena sempat terhimpit ketika ia terjatuh.
"Jangan berterima kasih padaku, berterimakasihlah pada Yang Mulia Ratu. Karena beliau lah yang telah membawamu ke istana ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Who am I In Your Heart?
FanfictionNaruto © Masashi Kishimoto Tema : Kerajaan Sasuke dan Naruto fanfiction.