.
.
Berakhir di penjara bawah tanah Istana. Mungkin tidak ada yang salah dengan rencananya. Semua rencana yang ia susun berjalan baik kecuali Raja yang lebih mempercayai penasehat Istana. nyatanya lelaki yang masih merupakan kerabat dekat raja itu adalah otak dari pemberontakan. Kyuubi meringis sakit, luka pukulan ditubuhnya lumayan banyak. Prajurit yang diperintahkan oleh lelaki dengan otak busuk tersimpan apik dikepala untuk menyiksanya demi mengorek informasi yang tidak ada sama sekali tidak pikir panjang dalam menggunakan kekerasan fisik. Padahal mereka tahu bahwa dia tidak bersalah. Informasi yang mereka inginkan telah Kyuubi beri tahu. Salah mereka jika tidak mempercayainya, salah mereka jika nanti kerajaan ini hancur. Tidak masalah bagi Kyuubi, akan tetapi pangeran Sasuke pasti akan terlibat didalamnya dan pasti terkena imbas. Kyuubi tidak ingin hal itu sampai terjadi dia tidak akan bisa membiarkan hal itu, namun apa yang bisa dia lakukan? Dia bahkan tidak bisa membuktikan kebenaran pada yang mulia raja.Fitnah yang dia dapat memutarbalikkan fakta yang sebenarnya, dan hanya menunggu waktu sampai keputusan pengadilan memberikan dia hukuman mati.
Janji yang telah dia buat dengan sang adik untuk kembali tidak akan pernah terwujud. lagi pula Kyuubi memang tidak berencana untuk mewujudkannya. Rencana lain yang dia pikirkan adalah mati disini. Ini waktu yang sangat tepat, paling tidak dia mati bukan karena bunuh diri, namun dihukum mati. Terdengar lebih berkodrat dan berkelas ditelinganya.
"Kyuubi!"
Kyuubi menoleh pada penjara diseberangnya, lelaki bersurai pirang yang keadaannya tidak jauh berbeda. Rambut pirang laki-laki itu lecek dan kusam. Rambut pirang yang mengingatkan Kyuubi pada adiknya yang sekarat. Kenapa disaat-saat terakhirnya Minato harus menyaksikan ini semua? Kenapa Ayahnya ikut serta ke istana?
"Ayah, aku minta maaf jika selama ini telah banyak merepotkanmu dan Ibu. Mungkin ini kali terakhir kita bisa bicara berdua." Menekuk kedua kakinya, Kyuubi membenamkan kepala diantara lengan yang dipenuhi luka. Dia tak sanggup melihat Ayah yang telah membesarkannya meringkuk dalam sel tahanan karena fitnah. Karena dia telah melibatkan sang Ayah.
"Kyuu, Ayah janji kita pasti akan keluar dari sini. Ayah akan mengatakan pada Yang Mulia."
Kyuubi mengangkat kepalanya, melihat dengan tatapan sedih pada sang Ayah untuk yang pertama. "Kau tidak akan bisa melakukan apapun Yah. Kita tidak akan bisa keluar dari sini. Aku pun sudah memutuskan untuk mati disini."
"Apa yang kau katakan Kyuu?" Minato menatap tak percaya pada anak sulungnya. Kyuubi terlihat tidak ragu sama sedikitpun. Remaja yang tinggal menghitung hari untuk berusia 15 tahun itu membuka telapak tangan kanannya dan memperlihatkan pada sang Ayah sebuah tanda bulatan hitam yang dililit ular.
Iris biru Minato melebar. Tidak percaya dengan apa yang dia lihat.
"Apa yang telah kau lakukan?" genggaman Minato pada tiang besi yang mengurungnya menguat. "Kenapa kau lakukan itu? KENAPA?"Kyuubi bungkam.
Sudut mata Minato mulai tergenangi air. Melihat itu Kyuubi tersenyum. "Karena adikku." jawabnya membuang muka. "Jika kau tidak ikut mati, aku ingin kau menyampaikan maafku padanya. Aku tidak bisa menepati janji untuk kembali dan bersama lagi. Keutuhan keluarga impiannya tidak akan bisa terlaksana. Itu karena dia memiliki mimpi yang terlalu muluk." Lanjut Namikaze Sulung.
Detik kemudian keduanya terdiam, tidak ada lagi suara yang terdengar kecuali suara rintihan dari para tahanan lain. Sampai gemeruh langkah kaki beberapa orang yang tergesa-gesa mengusik Kyuubi dan mengalihkan perhatian Minato yang menekuri lantai.
"Yang Mulia Pangeran, anda hanya memiliki waktu 10 menit."
Suara prajurit yang sama terdengar lebih jelas, Kyuubi bangkit dan mendekat pada pintu sel, disaat yang bersamaan Sasuke, pangeran kedua Uchiha berjalan kearahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Who am I In Your Heart?
FanfictionNaruto © Masashi Kishimoto Tema : Kerajaan Sasuke dan Naruto fanfiction.