/"Karena hati sang Pangeran telah tertutup oleh sebuah nama, dan pikiran sang Pangeran hanya dipenuhi oleh pemilik nama itu. Dia tahu jika disana tidak mungkin ada ruang untuknya. sang Pangeran tidak menganggap eksistensinya sebagai seorang yang dia cintai, namun sebagai orang lain. Dan itu sangat menyakitkan!/
Sasunaru Always,,, BANZAAIIII!
.
.
Sasunaru/SasukyuuGanti Summary, Typo, Angst (Maybe).
Selamat membaca
.
.
.
.Dua hari kemudian, Naruto bangun dalam keadaan tubuh kelelahan. Padahal dia hanya terbaring diatas tempat tidur selama dua hari penuh-begitulah yang dia dengar dari salah satu pelayan yang diperintahkan untuk merawatnya. Namun rasanya dia baru saja usai mendaki gunung tertinggi didunia.
Seorang pelayan wanita menyarankan agar dia berendam air panas, sementara akan disiapkan makanan untuknya. Merasa memang itulah yang dia butuhkan. Maka, dalam keadaan tertatih dan kepala sedikit pening Naruto berjalan menuju kamar mandi, tidak menerima bantuan dari pelayan lainnya.
Setelah tubuhnya dirasa jauh lebih rileks dan nyaman, Naruto teringat kembali akan mimpi yang dialaminya juga Pangeran Sasuke hari itu. Sang Pangeran yang terlihat sangat berbeda.
Mimpi itu, kenapa dia sampai bermimpi seperti itu. Apakah itu adalah jawaban dari pertanyaannya selama ini. Tapi, rasanya tidak mungkin. Dan begitu juga ketika teringat lagi dengan apa yang dikatakan oleh Kyuubi didalam mimpinya. Sejauh apa hubungan antara Pangeran Sasuke dengan Kyuubi? Apakah ini ada hubungannya dengan dia berada di istana? Menikah dengan Pangeran?. 'Apa aku harus bertanya pada Pangeran secara langsung?' pikir Naruto menghela napas, dia pusing. Keadaan berubah menjadi lebih sulit untuknya. Bukannya bertambah mengerti yang ada ia malah dibuat semakin bingung. Mimpi itu seperti nyata.
Larut kembali dalam lamunan, Naruto terkesiap saat pintu kamar mandi dibuka oleh seseorang. Refleks, dia langsung menutupi tubuhnya sendiri.
Kakashi masuk dengan langkah lebar, Naruto terkejut melihat kedatangannya, sebelum melontarkan protes berat atas kelancangan sang pelayan, Kakashi lebih dulu menyela. "Maafkan akan ketidaksopanan hamba tuan. Akan tetapi hamba hanya merasa sedikit cemas karena anda terlalu lama didalam sini, hamba pikir telah terjadi sesuatu kepada anda." Kakashi berjalan lebih mendekat ke bibir kolam.
Naruto berdecak sekali sebelum membuang muka. "Keluarlah sekarang! aku baik-baik saja." ujarnya sedikit kesal. Kakashi terdiam ditempat, lalu mengangguk mengerti. Setelah beberapa langkah menjauhi pinggir kolam dia berhenti, menoleh kebelakang, menatap Naruto yang saat ini masih membuang muka.
Naruto melirik Kakashi dari sudut matanya. "Kenapa masih berdiri disana?" tanyanya dengan dahi sedikit berkerut.
"Tidak, saya hanya lupa memberitahukan kepada anda jika Yang Mulia Pangeran menunggu anda diruangannya." Naruto terbelalak, langsung menolehkan kepalanya menatap punggung Kakashi yang kini sudah mulai menjauh.
.
.
.
(Naruto)Aku menatap pantulan diriku didepan cermin. Wajah itu, apakah benar milikku? Aku mengernyit dalam, kedua alisku hampir bertaut. Kenapa akhir-akhir ini aku merasa seperti kehilangan diriku yang dulu. Setelah kembali dari pura kuno itu aku merasa ada banyak hal yang telah berubah pada diriku. Andaikan saja mata biru yang berada didalam cermin itu berwarna rubby, sudah pastilah aku berhadapan dengannya, kakak kembaranku yang begitu kurindukan. Mimpi yang ku alami didalam pura beberapa waktu lalu begitu mengusik ketenanganku. Semoga saja hal itu tidak benar terjadi. Meski kecil kemungkinan, mengingat keadaanku yang sekarang begitu sehat dan bugar, dari dalam lubuk hatiku yang paling dalam Aku masih berharap, sangat berharap Kyuubi masih hidup.
Aku tersentak saat tiba-tiba merasakan seseorang menepuk bahuku. Dengan pandangan kesal aku menoleh pada sipemilik tangan yang ternyata adalah Kakashi. 'Mengapa pelayan yang satu ini begitu tidak sopan?'
KAMU SEDANG MEMBACA
Who am I In Your Heart?
FanfictionNaruto © Masashi Kishimoto Tema : Kerajaan Sasuke dan Naruto fanfiction.