Old Time (Bagian Satu)

5.5K 657 26
                                    

Summary : Naruto tiba-tiba saja terbangun di dalam sebuah kamar yang mewah.
.
/"Cerita mengapa yang mulia pangeran tidak bisa melihat, atau lebih tepatnya buta atau yang sebenarnya Yang Mulia Pangeran sengaja membutakan kedua matanya?"/
.
.
Naruto belongs to Masashi Kishimoto
.
Sasunaru Always! BANZAIII!!

.
.
.

6 Tahun sebelumnya

Cerita dimulai dua hari sebelum Naruto dan Kyuubi akan berulang tahun yang ke 15. Hari itu secara mendadak orang-orang kerajaan datang kerumah kecil mereka. Mengatakan jika pihak kerajaan memanggil Kakak kembarannya untuk datang ke Istana. Tentu saja Naruto sangat terkejut, tidak begitu jauh berbeda dengan orang tua mereka.

Naruto yang kesehatannya semakin hari semakin memburuk bertanya mengenai perihal sebab Kyuubi dipanggil oleh pihak kerajaan.

"Bukankah aku sudah memperingatkanmu untuk tidak pergi ke sana. Apa yang telah kau lakukan Kyuu. Apakah kau sudah tidak menyayangi Ayah, Ibu dan juga aku?"

Naruto yang terbaring lemah di atas tempat tidur bertanya dengan nafas terenggal-senggal. Wajahnya yang pucat, terlihat mirip dengan mayat di mata Kyuubi.

"Mereka sepertinya salah paham mengenai sesuatu, aku sama sekali tidak melakukan hal yang mereka tuduhkan. Sekalipun aku jahil akan tetapi aku bukanlah orang yang suka mencuri apalagi berniat membunuh. Kau tahu sendirikan? Jadi tenang saja."

"Tenang bagaimana maksudmu? Apa menurutmu disaat situasi seperti ini bisa dibuat tenang?"

"Naruto kau sedang sakit."

"Aku selalu sakit Kyuu dan selalu mengkhawatirkanmu. Apakah kau akan ikut dengan mereka?"

"Aku tidak punya pilihan, mau tidak mau aku harus ikut. Tidak apa-apa di istana aku punya seseorang yang pasti mau membantuku, dia orang yang sangat baik. Pasti dia tahu kebenarannya."

"Tapi bagaimana jika sesuatu yang buruk menimpamu?"

Keinginan Naruto selama ini adalah selalu berkumpul dengan keluarganya, meski Kyuubi jarang berada dirumah akan tetapi ia masih berharap Kyuubi selalu berada disampingnya. Naruto tidak pernah meminta hal-hal berlebihan pada dewa. Dengan penyakit bawaan sejak lahir dia selalu berupaya untuk tetap tegar dan tidak pernah meminta sesuatu yang muluk.

Didalam hatinya yang menjadi penyesalan bagi Kyuubi ialah, diantara mereka berdua hanya Naruto seorang yang mengalami kelainan, saudara kembarnya itu seperti dipaksa untuk tetap hidup dan menjalani kerasnya kehidupan dengan penyakit yang tidak ada obatnya.

Tidak ada selain kematian untuk mengakhiri rasa sakit yang ia derita atau Kyuubi sendiri yang harus mati untuk mengakhiri penderitaan sang adik. Kyuubi sudah sedari lama mengetahui hal itu, bahwa penyakit sang adik berhubungan dengan kelahiran mereka yang tidak sempurna.

"Kau harus berjanji padaku, kau pasti akan kembali. Aku ingin hadiah yang besar di hari ulang tahun kita nanti."

"Tentu saja, aku janji."

Setelah itu, Kyuubi dibawa pergi ke Istana. Ayah mereka yang tidak ingin puteranya pergi sendiri memutuskan untuk ikut. Keduanyapun digiring layaknya seorang penjahat kelas atas.

Kemudian tidak lagi terdengar kabar dari keduanya.

Minato dan Kyuubi tidak lagi pulang kerumah, Naruto tentu mengalami kesedihan dan ketakutan yang sangat mendalam belum lagi Ibunya yang hampir setiap malam menangis di dalam kamar mandi.

Naruto semakin tidak berdaya, ia yang sedang sakit, di tinggal Ayah dan Kakak, ibunya pun ikut pergi meninggalkannya. Kushina-sang Ibu memutuskan untuk bunuh diri setelah mendapat kabar mengenai dua anggota keluarga mereka yang hilang ditelan bumi selepas dibawa ke istana.

Kyuubi di hukum mati oleh Raja begitu pula dengan Ayahnya.

Seolah mendapat berkah di atas penderitaan Naruto sembuh begitu saja dari penyakit yang telah sekian tahun menggerogoti tubuhnya. Namun sebagai gantinya dia tidak bisa mengingat kejadian-kejadian yang telah ia jalani selama 2 tahun terakhir, tidak juga mengetahui penyebab hilangnya semua anggota keluarganya. Dia hanya mengetahui jika Kyuubi pergi dari rumah setelah bertengkar hebat dengan Ayah mereka dan kejadian itu terjadi ketika ia berusia 13 tahun.

Tidak ada yang bersisa, setelah bangun dari mimpi buruk Naruto mendapati dirinya tinggal sendirian.

Kisaran dua minggu lebih, orang-orang yang sepemukiman dengannya memutuskan untuk berpindah tempat semakinke dalam hutan karena tersiar kabar jika akan terjadi perang besar-besaran. Naruto tidak punya pilihan selain ikut pindah dari rumahnya dan membangun rumah baru bersama dengan seorang Kakek-kakek yang mengatakan mengenal baik keluarganya, kakek-kakek itu bercerita sedikit mengenai Ayah dan kakak kembarannya namun si kakek juga tidak mengetahui kemana Kyuubi dan Ayahnya pergi.

Mengingat kesehatannya yang secara mendadak ia dapat, Naruto sangat yakin jika Kyuubi sudah tidak lagi bersama dengannya dibumi ini. Sudah tidak menginjak tanah yang sama dengannya. Akan tetapi ekspektasi itu tidak ingin terlalu Naruto ambil, karena ia sangat berharap kembarannya kembali.

Harapan yang tidak akan pernah bisa terwujud.
.
.
.
Dari balkon kamar Naruto bisa melihat pemandangan hutan yang mengelilingi pavilium. Taman bunga matahari yang sempat dilewatinya saat hendak ke pavilium juga bisa dilihat dengan jelas meski hanya sebagian karena terlindung dari rimbunnya dedaunan pohon pinus.

Di bawah ia pun bisa melihat beberapa orang prajurit yang sedang berjaga.

Sebenarnya tinggal di pavilium itu juga tidak terlalu buruk ketimbang tinggal dijalanan. Akan tetapi tetap saja alasan mengapa ia harus tinggal di pavilium atau istana begitu buruk. Naruto tentu saja tidak ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan menikahi seorang pangeran buta. Apa yang mungkin bisa ia lakukan untuk membatalkan rencana Ratu Uchiha, tentu saja menolak lagi keinginan perempuan itu akan menyebabkan ia kehilangan kepala.

Naruto terkesiap ketika di belakangnya Kakashi berdehem pelan, pelayan berambut perak itu sengaja untuk mengambil perhatiannya.

"Ada apa?" Naruto bertanya dengan sedikit rasa jengkel. Menatap nyalang sang pelayan.

"Apakah anda ingin mendengar sedikit cerita saya?"

Naruto mengernyit tidak mengerti.

"Cerita apa?"

"Cerita mengapa yang mulia pangeran tidak bisa melihat, atau lebih tepatnya buta atau yang sebenarnya Yang Mulia Pangeran sengaja membutakan kedua matanya?"

Naruto sedikit terkejut mendengar ucapan yang terakhir dari Kakashi, rasa penasaranpun mencuat.

"Mengapa kau ingin berbagi cerita denganku? belum lagi yang akan kau ceritakan adalah mengenai pangeran, seorang dengan kedudukan tinggi. Apa kau tidak takut?"

Naruto berpura-pura tidak tertarik.

"Tidak ada alasan khusus, hanya saja saya merasa harus menceritakannya kepada anda. Lagi pula apakah anda tidak penasaran dengan orang yang namanya disebut oleh pangeran, Uzumaki Kyuubi?"

Lagi nama itu membuat kedua bola mata Naruto membelalak lebar, tentu saja Si pirang ingin tahu tentang kembarannya itu, dimana dia? Kenapa tidak pulang dan mengapa menghilang?
.
.
.
Bersambung,

Chap kali ini sengaja tidak di private, karena browser aku ngk mau ngepub ini cerita..

Who am I In Your Heart?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang