Lady Gaga - The Cure
"Candra mana?!"
Ini ke-empat kalinya Ratih bertanya. Ke-empat kalinya juga Dani, Bagas, dan Pebri menjawab "Gak tahu." Membuat Ratih kesal bukan kepalang.
"Plissssss gue tahu kalian pasti tahu dimana Candra sekarang kan? Gue cuma mau lihat keadaan dia... Tolong..." Gadis yang hari ini memakai jilbab itu memohon sambil menangkupkan dua tangannya.
"Kalian tega sama gue? Gue ini pacar dia! Seminggu gak ada kabar! Bisa lo bayangin perasaan gue?!" lanjut Ratih hampir menjerit.
Bagas menghela napas pelan. Melirik pada dua sahabatnya yang lain. Ketika tak ada tanda-tanda seorangpun akan membuka suara. Cowok itu berkata pelan.
"Masalahnya Candra sendiri yang gak mau ketemu sama lo, Ratih...."
Gadis itu mengerutkan dahinya bingung. "Gak mau ketemu sama gue? Emang gue salah apasih?! Gue curiga pasti ada yang kalian sembunyiin disini!"
Giliran Dani yang menghela napas. "Sebaiknya lo emang gak tahu, Tih. Sebaiknya juga lo gak usah ketemu sama Candra lagi. Demi kebaikan lo."
"Gue gak paham maksud kalian semua!"
Ketiga lelaki itu berdiri. Pebri menepuk sebelah bahu Ratih pelan. "Gue juga gak paham kenapa semua bisa berakhir kaya gini, Tih."
***
"Lo yakin mau masuk sendiri? Gimana kalau berakhir kaya kemarin-kemarin gak ada orang di rumah Candra?" tanya Retta sambil menjulurkan kepalanya sedikit ke luar jendela mobil.
"Setidaknya gue gak berhenti nyoba, Ret. Gak ada usaha yang mengkhianati hasil. Gue kangen, Candra... Dan ini usaha gue."
"Hmmm.. Yaudah gue tunggu di mobil, ya? Kalau ada apa-apa telpon!" jawab Retta sambil mengacung-acungkan handphonenya.
"Sip!"
Ratih mengambil langkah cepat menyusuri halaman rumah Candra yang besar ini. Dan keberuntungan memang sedang menaungi Ratih. Di depan pintu rumah megah itu disana ada Mama dan Papa Candra yang sepertinya baru akan pergi.
"Tante, Om!"
Ratih mendekati dua orang tua itu, kemudian mencium punggung tangan Tante Ana lalu berganti punggung tangan om Wara. Ratih menatap Papa Candra yang berada di kursi roda. Menatap iba karena sepertinya Om Wara menderita kelumpuhan pasca kecelakaan itu.
"Nak Ratih, kan? Kenapa kesini?" tanya Ana.
Ratih memilin tali tasnya. Merasa gugup. "Saya cuma mau ketemu Candra, Tante...."
Ana menatap gadis di depannya ini sendu. Tidak tahu harus menjawab apa. Ia melirik pada suaminya. Memberikan kode agar Wara saja yang menanggapi gadis yang sepertinya kekasih anaknya ini.
Wara paham arti lirikan istrinya itu. Ia memberikan penjelasan sekenanya pada gadis kecil ini. "Candra nya baru gak bisa diganggu ya, Nak Ratih. Om mohon kamu mengerti sekarang ini...."
"Ta-tapi kenapa, Om?"
Ana tersenyum lembut. Memberikan penjelasan lain yang sekiranya dapat diterima Ratih. "Ini demi kebaikan kamu juga, Nak."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NEW YOU [Completed]
Teen FictionNyatanya ini lebih dari sekedar kutukan. Lebih dari mimpi buruk paling menyeramkan sekalipun. Mungkin kalimat itu yang bisa menggambarkan nasib Nirwasita Ratih Kusumastuti kala dirinya memiliki teman SMA--pada akhirnya menjadi kekasih--seorang Candr...