back to u

1.1K 182 23
                                    

Gue rasa cukup perasaan gue ini, gue udah memutuskan hubungan gue sana kak yi. Karena gue rasa gak cocok sama dia. Walau awalnya dia gak terima tapi akhirnya dia ngerti kenapa gue kayak gini, dia sadar kalau dengan kembali nya gue kepelukannya bukan berarti perasaan gue sama kayak awal sama dia.

"Jihoonnn heheheh." Sapa gue ke jihoon pagi ini.

"Sana lo!"

"Ulululu, ngambek nih?"

"Gak,"

"Lah terus?"

"Spam lo ra, sana!"

"Idih jahat, bukannya lo sayang sama gue?" Goda gue.

"Itu dulu, enam bulan yang lalu,"

Jleb.

Jadi gini rasanya jadi jihoon enam bulan yang lalu, dicampakan :')

"Oh gitu ya hehe."

Sakit tapi gak berdarah gimana sih ya? Ada nyesek nya gitu. Sakit banget sumpah, gak bisa di desc.

Lebih baik gue duduk lagi ke meja gue, "jadi gini rasanya di campakin ya." Gumam gue

"Hoi!"

"Monyet lo ci, kaget gue,"

"Lagian ngapain bengong, bego dipiara."

"Gue salah ya ci?"

"Iye, lo milih setan macam mark dari pada malaikat macam jihoon."

"Kok terkesan nya jadi lo yang suka sama jihoon sih?!"

"Enak aja, gue masih lurus!"

"Kan gue nanya,"

Gue mau ngeliatin jihoon aja dari jauh, kayak nya enak. Tuh, kalau diliat jihoon tuh lucu. Banget.

Kenapa gue jadi tergila-gila sama anak ini sih. Mau nya sekarang gue sama yang ampas-ampas.

"Jihooon,"

Tak

"Awww lu gak berperi kejidatan banget sih, sakit bego!"

"Spam, sana!"

Jihoon mungilku kembali menjadi es batu lagi, susah ngelunakinnya. Udah pernah disakiti.

Gak lama guru biologi gue dateng, padahal tadi gue kira free class. Ya kali freeclass pas udah mau ukk minggu depannya.

"Tugas terakhir semester ini, kalian harus membuat laporan pembelajaran apa saja yang telah saya sampaikan. Di kumpulkan sehabis UKK,"

Ini guru manteb banget, di saat pusing mikirin ukk dan dia ngasih tugas tambahan?! Tolong gueeeee

"Tugas nya kelompok, dan kelompok yang kemarin. Mengerti? Ngerti gak ngerti harus ngerti."

NgGhHh

Iya bu iya, nara paham bu paham kok.  Tapi gue sama uji huehehheeh.

My jihoon I'm coming.....

"Ujiiiiiiiii,"

"Hm."

"Ujiiiiiii, lee jihooon."

"Hmm,"

"Kerkel ya,"

"Hmm,"

Ya tuhan, sabar-sabar,

"Di rumah lo ya,"

"Ga,"

"Dirumah gue?"

"Hmm,"

Kenapa dia jadi jahat lagi ke gue, sakit aku di giniin jihoon.

"Eh jihoon udah dateng heheh,"

"Ya."

"Sini masuk,"

Jihoon masuk duluan, kampret.

"Di halaman belakang aja atau ruang tengah atau mini perpus gue?"

"Terserah."

"Kalau terserah gue gak tau mau lo apa!"

"Halaman belakang."

Nah kalau di jawab kan enak hati mendengar nya bang.

Kali ini cuma jihoon yang mau ngerjain tugas nya, dia dari tadi berkutik dengan laptop gue. Dan gue? Ngeliatin dia hehehhe

"Lo gak sediain makan?" Ucap jihoon yang buat gue sadar dari lamunan.

"Eh iya heheh, sampe lupa." Gue kedapur bawa dua gelas sirup sama kentang goreng.

"Nih, kalau mau yang lain order aja."

Dia berdehem dan masi ngelanjutin ngetik nya, "masih lama ya ji?"

"Hmm."

"Sejam? Dua jam? Tiga jam lagi?"

"Ini akan selesai cepet kalau lo nya diem." Gue merapatkan mulut gue dan memilih diem

Daripada bosen nungguin ngeliatin jihoon aja udàh buat gue kesenengan sendiri, muka nya pengen gue unyel-unyel aja bawaannya.

"Jihoon."

"Hmm,"

"Kal-"

"Gue bilang diem!"

Iye gue diem iye,

Masih tetep liatin jihoon ku,

"Berenti natap gue," kata jihoon sinis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berenti natap gue," kata jihoon sinis

"Lah, hak mata gue lah."

"Kalau gue baper lagi gimana?"

N A H

Cebol Is Mine ; Ljh √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang