Udara siang Perancis terhirup hidungku dan masuk ke sela-sela rongga dadaku, rasanya harum dan hangat. Ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Perancis. Dan pertama kalinya juga aku akan bersama teman-teman baikku dalam beberapa hari. Mengingat Bibi tidak pernah mengizinkanku berlibur bersama teman-teman karena alasan diriku yang masih belum bisa menjaga diri.
Aku menghisap sedikit air dalam gelas cappucino panas yang Mr. dan Mrs. Joyce beli beberapa saat lalu di starbucks yang berada dibandara.
Sekarang kami sedang menunggu salah satu keluarga joyce yang tinggal di Perancis. Perjalanan kami masih jauh mengingat tujuan kami adalah Perancis selatan. Mungkin sekitar 3 jam dari pusat kota Paris.
Ku lihat satu persatu wajah teman-temanku termasuk Mr. dan Mrs. Joyce yang terlihat sangat lelah dan mengantuk. Perhatianku terhenti pada sepasang kekasih, lebih tepatnya 'Pasangan baru' yang sedang duduk tak jauh dari tempatku berada. Sang wanita meletakkan kepalanya di pundak sang lelaki. Sudah dipastikan si wanita sedang tertidur. Dan sang lelaki sedang memejamkan mata sambil mendengarkan lagu di ipodnya.
Sungguh, hatiku terasa teriris melihatnya.
Seolah-olah kisahku ini adalah video klip One Direction yang berjudul 'I wish'
Oh How i wish that was me.....
"Mau kue?" Ryson datang dan duduk disebelahku dengan tangannya memberikanku sebuah kotak berisi kepingan kue cokelat.
"Terimakasih," aku mengambilnya sekeping dan memakannya dalam dua kali gigitan.
"Haha, Kau terlihat lapar." Ryson tertawa melihat caraku makan. "Ambil lah sebanyak yang kau mau," Ryson kembali menawariku kue cokelatnya dan tanpa malu-malu aku langsung mengambilnya dalam beberapa keping.
Sejujurnya bukan hanya faktor lapar lah aku menjadi ganas dan rakus, tapi juga karena hatiku yang kesal karena melihat adegan mesra antara lelaki yang sangat kucintai bersama sahabat baikku sendiri.
Tak lama kemudian sebuah mini bus datang dan seorang pria berumur 40 tahunan turun dari dalamnya.
Melihatnya, Mr. dan Mrs. Joyce langsung beranjak dari tempat duduknya dengan wajah terlihat senang. "anak-anak ayo bergegas!" Mr. Joyce memberikan aba-aba dan kami pun langsung beranjak dari tempat duduk kami.
Ku lihat Mr. dan Mrs. Joyce bersalaman dengan pria tersebut diikuti Georgia dan yang lainnya begitupun aku. "Ini paman Sam. Ia adalah pamannya Georgia. Lebih tepatnya kakak ku dan kakak dari ayah Danny. Ia tinggal di Perancis, jadi ia lebih tau tentang Perancis. Ia akan mengantar kita ke Perancis selatan menuju villa penginapan." perjelas Mr. Joyce.
"Hallo paman!" kami semua menyapa paman Sam bersemangat walaupun kami sedang kelelahan.
"Hallo! Kalian terlihat buruk, tapi ayolah kita berangkat! Jangan berlama-lama disini, karena sebentar lagi kalian akan merasakan indah dan hangatnya pantai Perancis selatan!" Paman Sam membantu kami memasukkan koper-koper kami satu-persatu kedalam bagasi bus. Setelah itu ia masuk kedalam busnya diikuti kami.
Di dalam bus aku tidak dapat tidur. Mungkin karena efek dari Cappucino yang tadi kuminum.
Di bus aku mendapat kursi disebelah Ryson lagi. Rose duduk dengan Tyson, Georgia duduk dengan Mrs. Joyce, Mr. Joyce duduk didepan lebih tepatnya disebelah kursi kemudi dengan Paman Sam yang mengemudikan bus, dan tentu saja Kryssi dengan Danny. Ryson dan yang lainnya sekarang sedang terlelap tidur.
Kryssi dan Danny duduk tepat di seberang kursi ku dan Ryson. Kulihat Kryssi kembali kedalam tidurnya dan tertidur di pundak Danny lagi. Danny menyadariku yang diam-diam sedang memperhatikan mereka. Wajahnya beralih kearahku dengan tatapan seperti berkata 'ada apa?' dan dengan cepat aku langsung kembali melihat ke handphone di genggamanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My February
FanfictionAku hanya punya satu jiwa, satu hati, dan satu cinta yang hanya akan kuberikan untuk satu orang. Saat aku telah memilih sebuah cinta, aku harus rela melepaskan cinta yang lain. Mencoba yakin pada apa yang kupilih meski jalannya begitu rumit...