Sinar matahari pagi masuk melalui kaca jendela kamar yang terbuka. Aku membuka kelopak mataku perlahan dan mendapati Kryssi berdiri disana dengan menghadap ke luar jendela sedang menghirup udara pagi Perancis. Kryssi tampak terlihat damai.
Pikiranku melayang akan kejadian kemarin. Ku ingat, setelah aku memejamkan mata di sofa kurasakan Danny mengangkatku menuju kamarku dan membaringkanku di tempat tidur. Seingatku juga, Danny menungguku di sisi tempat tidur hingga bel pintu berbunyi, dan kurasakan derap kakinya pergi keluar dari kamarku. Lalu aku tidak ingat apa-apa lagi, mungkin saja aku sudah tertidur pulas setelahnya.
Alih-alih aku memandangi wajah Kryssi yang tampak seperti malaikat dari sisi manapun. Tentu saja Danny menyukai Kryssi. Tidak diragukan lagi, Kryssi tampak cantik dari luar maupun dari dalam. Astaga, bagaimana kalau Kryssi tau tentang kejadian kemarin? Bagaimana kalau ia curiga padaku dan Danny?
Kryssi menoleh kearahku yang sepertinya merasa kalau ia sedang diperhatikan olehku. "Hey kenapa diam saja? Ayo bangun dan bergegas mandi! Yang lain sudah diruang makan, bersiap untuk makan." Kryssi berjalan dengan santai menuju pintu kamar. "Ku yakin kau lapar karena kemarin kau tertidur sejak sore hingga sekarang ini."
Aku menghembuskan nafas panjang. Untunglah Kryssi tidak tau.
Dengan malasnya aku langsung beranjak dari tempat tidur dan merapikan selimutku. Aku berdiri sebentar di tempat Kryssi berdiri tadi. Dan pantas saja Kryssi tampak nyaman, pemandangan pantai Perancis selatan di pagi hari sangat indah didepan mata.
Bayang-bayang tentang kejadian kemarin kembali hadir ke pikiranku.
Apa yang akan ku lakukan nanti jika bertemu Danny? Berterimakasih atau apa? Aku sungguh malu kalau mengingat kejadian kemarin.
Jadi, inilah aku. Allison Felricory. Lelaki yang ku cintai menjalin hubungan dengan sahabat ku sendiri...
***
Seusai mandi dan berpakaian aku keluar dari kamar menuju ruang makan dimana mereka sedang duduk dan menunggu makanan yang sedang dimasak oleh Mrs. Joyce dan Georgia. Aku menawarkan diri untuk membantu, namun mereka berkata kalau sekali-kali kami harus mencicipi masakan asli keluarga Joyce.
Meja makan diruang makan berbentuk persegi panjang. Aku duduk diantara kursi Ryson dan Tyson. Parahnya malah berhadapan langsung dengan Danny dan Kryssi. Well, itu satu-satunya kursi kosong. Aku tersenyum kearah mereka satu persatu dan setelah dua tahun, ini pertama kalinya aku tersenyum ke pada Danny walaupun hasilnya malah menjadi senyum canggung. Semua orang membalas senyumanku, bahkan Ryson dan Rose mengucapkan selamat pagi padaku. Namun wajah Danny tanpa ekspresi alias datar... Percuma saja aku tersenyum kearahnya. Ia masih saja menganggapku tidak ada...
"Makanan siap!" Tak lama kemudian Mrs. Joyce dan Georgia datang dengan membawakan berbagai macam masakan buatan mereka dan menyusunnya rapi diatas meja. Aroma makanan sungguh membuat setiap orang yang menghirupnya akan tergoda untuk secepat mungkin merasakannya didalam lidah mereka. Bahkan Ryson tampak sudah bersiap dengan sendok dan garpu di kedua tangannya, membuat kami semua tertawa. Well, kecuali Danny.
Mrs. Joyce dan Georgia duduk di kursi mereka masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
My February
FanfictionAku hanya punya satu jiwa, satu hati, dan satu cinta yang hanya akan kuberikan untuk satu orang. Saat aku telah memilih sebuah cinta, aku harus rela melepaskan cinta yang lain. Mencoba yakin pada apa yang kupilih meski jalannya begitu rumit...