Family

1.7K 112 29
                                    


♧♧♧


Perjalanan yang padat dan kebisingan tetaplah menjadi sahabat Naruto sehari-hari, karna ini memang bertepatan dengan jam pulang para pekerja penduduk kota yang cukup besar diKobe.

Ia memilih kota tua ini karna memang tak jarang penduduknya yang memeluk agama Islam. Seperti pemandangan diseberang sana, tampak seorang wanita yang menutup seluruh tubuhnya dan menyisakan area matanya. Bercadar, itulah costum yang dipakai oleh wanita disebrang sana.

Naruto teringat dengan Hinata bidadari hidupnya, seorang Mu'alaf yang taat pada suami dan agamanya. Meskipun Hinata adalah istri yang penurut, bukan berarti Naruto mengatur semua yang Hinata lakukan.

Paksaan untuk berhijab bukanlah hal yang dilakukan Naruto, ia hanya menyarankan jika memang seorang wanita muslim identik dengan berhijab(berkerudung).

Ayolah, Hinata adalah istri yang taat. Meskipun Naruto hanya mengisyaratkan saja, Hinata akan paham betul maksut dari suaminya. Hampir 4tahun terakhir ini Hinata memutuskan untuk menutup Auratnya, tubuh yang hanya ia perlihatkan untuk suaminya seorang.

 Hampir 4tahun terakhir ini Hinata memutuskan untuk menutup Auratnya, tubuh yang hanya ia perlihatkan untuk suaminya seorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebahagiaan itu terbayar disaat masa sulitnya bersama Hinata. Ini adalah pernikahan yang berdeda kepercayaan, mau tidak mau NaruHina harus bersusah payah memperjuangkan Cintanya.

Seperti restu yang harus didapat dari kedua orang tua masing-masing, dan itu tidaklah mudah. Naruto harus berhadapan dengan tetua klan Hyuga yang terkenal dengan hawa menerkamnya."apa kau mau kepalamu menjadi persembahanku ?" Itulah kalimat yang tidak pernah terlupakan oleh Naruto saat pertama kali datang ke mansion Hyuga untuk meminang Hinata.

Namun Naruto percaya akan kebesaran dan pertolongan-Nya. Ia juga sempat putus asa akan Cintanya, tetapi berbeda dengan keluarga Hyuga. Kedua orang tua Naruto senantiasa mendukung putranya untuk mengejar Cintanya.

Adanya dukungan tersebut membuat Naruto bangkit untuk Hinata.
"Baiklah jika kau ingin menjadi seorang Uzumaki. Aku merestuimu, tetapi jangan pernah kau datang kemari lagi. Berbahagialah bersama keluarga barumu" hanya itu titah terakhir yang tidak pernah terlupakan oleh NaruHina dari mulut sang ayah.


🐞🐞🐞



"Kau sudah mendengarnya dari Shikadai kan Temari-chan ?"

"Baiklah, aku juga sudah menghubungi Ino-chan"

"Iyha ..siap deh"

"Oke.. sampai bertemu nanti yha"


Cup...



"Naruto-kun.. apa kau tidak melaksanakn Danjiki-mu ?" Hinata, yang terlonjak karna kecupan mendarat dipipi saljunya. Ia tidak menyadari kehadiran suaminya karna asyik berbicara dengan smartphone yang menghubungkan dirinya ketempat keluarga Nara.

NaruHina-Road to Ramadhan-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang