Membujuk Sasuke

3.2K 313 10
                                    

Pagi ini seperti biasa memasak makanan untuk keluarga Uchiha lalu membersihkan semuanya. Naruto sedang mencuci piring-piring bekas sarapan tuan dan nyonyanya. Ia bersenandung kecil sambil membilas piring-piring tersebut.

Tapi ada yang berbeda beberapa hari ini dan seperti pagi ini. Tuan mudanya, Uchiha Sasuke, tak terlihat saat sarapan. Mungkin berangkat sekolah lebih pagi. Mungkin.

"Naruto."

Naruto menoleh ke arah si pemanggil.

"Ada apa nyonya?" tanya Naruto sambil membungkukkan kepalanya.

"Sesuatu terjadi pada putraku. Bisakah kau mencari tau apa penyebabnya?"

"Maksud nyonya?"

"Yah, kau kan yang selalu membersihkan kamar Sasuke pasti tau apa saja sesuatu yang disembunyikannya. Semisal barang yang dijaga oleh putraku."

Naruto mencoba mencerna kata-kata yang di ucapkan oleh  nyonya-nya. Lalu mengangguk mengerti.

"Ha'i nyonya. Saya akan mencari tau apa penyebabnya."

"Ok, baiklah. Saya akan lihat hasilnya lusa karena besok saya tidak ada di rumah."

"Ha'i."

Kemudian nyonya-nya tersebut melenggang pergi. Naruto pun menegakkan kembali badannya. Ia menghela nafas pasrah ketika menerima perintah itu. Siapa dia? Hanya seorang gadis remaja yang tersesat dan tak tau arah jalan pulang.

"Ugh, mendokusai."

Naruto kemudian melanjutkan pekerjaannya yang tadi tertunda.

Sebenarnya Naruto beruntung karena ada  orang yang mau mempekerjakannya meskipun waktu itu ia masih belia. Sekarang sudah tahun keempatnya bekerja di keluarga Uchiha ini dan Naruto bersyukur karena majikannya selalu baik padanya.

Mungkin ini takdirnya.

***

Tok..tok..tok..

Sasuke melihat ke arah pintu kamar yang terbuka. Seorang maid membawakan nampan berisi makanan ke arahnya. Yah, Naruto mendekat ke arah Sasuke.

"Tuan muda lebih baik anda sarapan dulu."

Sasuke hanya diam mengamati Naruto dari atas sampai bawah. Naruto risih lalu membawa nampan makanan itu ke arah meja belajar Sasuke dan menaruhnya di sana.

"Tuan muda..."
"Tinggalkan aku sendiri."

Belum sempat selesai bicara, perkataannya di potong oleh Sasuke dengan nada dingin. Naruto hanya menurut lalu pergi dari kamar Sasuke.

Siang harinya, Naruto kembali membawa makanan untuk makan siang. Sebenarnya ini sangat merepotkan bagi dirinya tapi ini jadi tanggung jawabnya.

Krieet...

Naruto membuka pintu kamar Sasuke. Penampilannya masih sama dengan kamar berantakan juga penampilan Sasuke yang juga berantakan.

"Tuan muda, makan siang sudah siap. Sekarang ayo makan dulu."

"Hiks hiks hiks..."

Naruto memandangi Sasuke yang membelakanginya. Ia menghampiri Sasuke dan duduk di tepi ranjang.

'Tak kusangka tuan muda juga cengeng.'

Naruto membelai pelan rambut Sasuke. Sasuke hanya diam dan tangisannya makin kencang.

"Ishh... Tuan muda! Ayo makan." bentak Naruto.

Naruto hilang kesabaran karena semenjak ia memasuki kamar Sasuke, Sasuke hanya menangis saja. Tangisan Sasuke berhenti. Sasuke mengganti posisinya menghadap Naruto.

"Aku tak mau makan." ucap Sasuke memelas. Jemarinya dimainkan di bantal.

"Kenapa?" Naruto mulai melembut. Ia tak menyangka jika tuan mudanya itu juga kekanak-kanakan.

"Aku patah hati."
"Kenapa?"
"Karena Sakura. Dia menolakku. Aku sakit. Sakitnya tuh di sini." ucap Sasuke sambil memegangi dada kirinya.

"Aku kurang apa? Aku tampan, pinter, kaya, dan juga keren." Sasuke menghitungnya dengan jari "Terus kenapa Sakura menolakku? Kenapa pelayan?"

Naruto hanya memandangi Sasuke sambil sesekali menggeleng-gelengkan kepala. Ternyata ia salah menilai tuan mudanya ini. Jangan lihat seseorang dari tampilannya.

"Pelayan? Kenapa? Kenapa Sakura menolakku?"

Sasuke memindahkan posisinya lagi ke paha Naruto. Naruto pun terkejut. Ia hendak protes tapi diurungkan ketika tuan mudanya memeluk erat perutnya dan menangis di sana. Akhirnya, Naruto malah mengelus-elus surai raven tuan mudanya tersebut. Tersenyum manis melihatnya.

"Tuan... Tuan muda." Naruto memanggil-manggil Sasuke yang sudah berhenti menangis. Naruto membalikkan wajah Sasuke. Naruto hanya sweetdrop ketika tuan mudanya tidur di pangkuannya setelah meraung-raung karena cintanya ditolak yang akhirnya patah hati.

Naruto hanya menggelengkan kepala. Ia tak menduga bahwa tuan mudanya yang ia cintai tapi tak bisa karena status itu sekarang terlihat seperti seorang anak umur lima tahun yang menangis lalu tidur dengan sendirinya saat ibunya menenangkannya.

Naruto lalu memindahkan Sasuke dalam posisi tidur lalu menyelimuti Sasuke. Naruto tersenyum.

"Oyasuminasai, tuan mudaku."

***

Gimana kawan??? Matur tankyu buat vomment-nya yah :*

Hahaha Sasuke-nya kok jadi cengeng? Cuman gara-gara cintanya di tolak.

Kritik dam sarannya yah :)
Terima kasih

Vomment :)

Maid, Love You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang