sahabat kecil

2.1K 174 9
                                    

Ckkit

Suara ban mobil yang bergesekan dadakan bersamaan dan seorang pria yang keluar dari setiap mobil tersebut membuat gerombolan siswi menjerit kesenengan.

Mobil merah, seorang pria dengan rambut merah, lingkar hitam di matanya seperti panda dan tanda 'AI' di dahinya yang juga berwarna merah. Wajah datar, rahang tegas, tubuh ramping dan juga tampan. Dialah Sabaku Gaara.

Mobil orange, Seorang pria bersurai jingga dengan manik mata merah rugby bergaris vertikal. Surai panjang yang ujungnya berwarna hitam ia ikat ke atas menyisakan poninya yang menutupi sedikit mata kirinya (kayak ino gitu lho). Dialah uzumaki Kyuubi. Adik kembar dari uzumaki Kurama.

Mobil putih, seorang pria bermata amnesty, bersurai coklat panjang dan ikat rendah. Kulit putih porselennya menambah ketampanannya. Juga, seragam yang terlihat rapi. Dialah Hyuuga Neji. Keturunan kekaisaran Jepang yang ternama.

Terakhir, mobil hitam dengan corak awan merah, seorang pria dengan wajah baby facenya ditambah surai merah berantakan menutupi dahinya dan juga mata yang indah. Akasuna Sasori. Kakak sepupu dari Sabaku Gaara.

Yah, seperti BBF di dalam drama korea. Mereka ber-empat; Gaar sebagai kaptennya, Neji, Kyuubi, dan Sasori, dikenal sebagai F4 nya ITHS.

Para siswi yang melihat mereka langsung bergerombol menghampiri mereka seperti melihat idolanya berkunjung ke tempat mereka. Saling menjeritkan nama mereka dan berkhayal menjadi yang spesial salah satu dari mereka.

"Kyyaaa....Gaara-kun... Jadilah kekasihku...kyaa..."

"Neji-sama... I Love You..."

"Kyuubi-kun-ku yang tampan... Kyaa..."

"Sasori-senpai.... Bunuh aku di rawa-rawa kalau kau mau menjadi pasangan hidupku.."

Seperti itulah teriakan-teriakan mereka.

Sementara Naruto yang baru berangkat melihat segerombol siswi yang berteriak histeris sampai membuat kupingnya terasa panas ingin mengetahui apa penyebabnya.

"Naruto!"

Naruto berpaling muka saat namanya di panggil. Oh, Tenten teman sebangkunya sekaligus teman satu-satunya di kelas. Sungguh kasian Naruto ini tak ada yang mau berteman dengannya hanya karena rendahan. Gadis miskin.

"Ada apa?"
"Kau mau kemana, Naruto?"
"Ke sana. Mau ikut? Yuk."

Tanpa perlu jawaban dari Tenten, Naruto langsung menarik tangannya menuju gerombolan siswi itu. Penasaran apa yang menjadi penyebab mereka begitu. Meskipun sudah 3 minggu Naruto bersekolah di sini tapi, tak pernah ia melihat yang seperti ini.

Naruto dan Tenten menerobos kerumunan itu sampai di depan barisan. Oh... Sekarang mata Naruto melotot seperti mau keluar. Mulutnya menganga hingga hampir air liurnya menetes. Bagaimana tidak jikalau yang dilihat Naruto saat ini adalah sahabat-sahabat kecilnya dulu sewaktu di panti.

'Neji? Gaara? Apa itu kalian? Mataku gak salah lihat kan?'

"Naruto kau kenapa?" tanya Tenten karena semenjak sampai di sini Naruto hanya diam saja.
"Air liurmu itu hanpir menetes."

Slurrp

"Tenten?" Naruto menatap Tenten.
"Ya?"
"Tampar aku."
"Apa?"
"Cepat. Tampar aku."
"Tapi, kenapa?"
"Oh, ayolah. Kau ini cerewet sekali. Cepat tampar aku."
"Baiklah."

Plaakk

"Auwww." pekik Naruto kesakitan.
"Sakit tau."
"Katanya suruh di tampar. Gimana, sih."
"Ya, ya tak apa." tatapan Naruto kembali pada pemandangan di hadapannya. "Jadi, ini bukan mimpi?"

Maid, Love You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang