Lanjutan audisi 1

41 2 0
                                    

Mencari itu lebih sulit, lebih baik menunggu saja, iya! menunggu datang keajaiban yang semoga pasti.

Di lorong sekolah, zaki mencari kayla, mata yang terus mencari dan tangan yang terus membuka pintu kelas satu persatu, serta mulut yang ingin mengatakan sesuatu.
Semua sudah ditelusuri oleh zaki namun kayla tidak ada, hanya kantin yang belum disusurinya. saat zaki datang ke kantin dan melihat kayla duduk sendirian.
Zaki menghampiriinya, namun kayla yang mengetahui suara langkahan kaki zaki yang muncul dibelakang, membuatnya berkata,,,,,

"Maaf hari ini gue lagi ingin sendirian, dan hidup gue bener-bener sendiri hari ini, mending lo pergi dari sini". tanpa menatap zaki.

Zaki berpikir tidak ada gunanya bicara pada kayla sekarang, amarahnya belum reda.

"bi tolong dong es jeruknya ditambah es lagi yaa yang banyak".

Tuh dari kode nya aja gue udah ngerti dia. -pergi

Kini suara hentakkan kaki terdengar lagi,di belakang meja kayla.

Kayla yang menyambar dan berbicara dengan nada tinggi ,

"Elo gak denger apa kata gue, kenapa sih lo gak ngerti perasaan gue hari ini! emang lo cowo gak punya hati! tangannya yang menggebrag meja dan pergi, tanpa menatap orang itu.

"Da-da-sar ce-ce-we ga-ga-lau". mata sinisnya menatap kayla.

Terhentinya kayla dari jalannya,
kakinya yang langsung mengerem, tangannya mulai terkepal erat, dan membalikan badannya serta matanya yang terpejam dan nada yang berkecepatan kilometer.

"Zaki mau lo itu apa? ga cukup apa lo mempermalukan gue di audisi tadi?,,, ahh lu nyebelin. tangan yang seakan-akan ingin memukulnya.

Sementara ilham yang merasa kaget dengan kayla,
Zaki? ke sa-s-sa-ya e-e-mang sa-sa-ya mi-mi-rip Za-ki ba-ba-gus-lah. Ilham yang senang karna baru ada cewe yang manggil dia seperti zaki.

Sebelum kayla membuka matanya, berpikir sejak kapan si Zaki gagap gini? perlahan-lahan matanya terbuka, dan mengeluarkan suara jeritan yang seakan-akan merobohkan gedung sekolah dan kantin.

"Aaaaaa, cu-cu-lun ngapain disini mana si zaki, pasti dia ngerjain gue yaa ngakuu deh loo!"

ng-ngga sa-lah pa-pa-ham lu ta-ta,,,,,,

*kayla memotong pembicaraannya, karna pikirnya bisa 2jam gue ngobrol sama si ilham kasian kedianya juga. Oke gue minta maaf ilham. gu-gu-e ma-nga-pin kay.

Kayla memasuki kelasnya yang kosong, ini ga ada bedanya seperti rumahnya.

* Mencatat dibuku diary yang berisikan tumpukan lembaran kertas putih, sudah menjadi kebiasaannya yang terkena tinta hitam. Mengapa dibuku diary nya hanya termuat kenangan pilu? karna bagi kayla dalam apa yang sudah dilakukannya dalam hidup. Warna putih pada kertas tidak ada artinya, dibandingkan satu titik tinta. Dia abadikan selalu di dalamnya, karna dia (diary) pengingat sejati.

*Mulai menulis mencurahkan isi hatinya,,

Temen gue ga ada yang sejatii semua terkadang termakan omongan sendiri, sisanya hanya say hello aja. Temen gue yang deket banget sama gue si shilla malah sekarang, dia kalau curhat ke si Ranika yang deket banget sama gue, bahkan disaat mereka mengobrol gue ikut gabung .

Jawabnya,,,

"Lagi pada ngomongin apa ni seru amat"

"Nggak kay itu si bebek nyebelin banget tadi dia ketemuan sama si ayam"

Udah berapa lama gue pratinjau, dia seakan-akan lebih nyaman sama si Ranika, iya si shilla.

*Dalam diam, aku memperhatikanmu, setelah tercerna baik dan perbedaan melangit sangat tinggi, seakan-akan ia lupa terjatuh kebumi itu sangat sakit*

Lembaran kertas KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang