Mr.Misteri

24 2 1
                                    

*Terkadang setelah ada masalah. Bukan rasa takut, tapi kebingungan dalam menentukan sebuah pilihan yang pernah hinggap*

*Pada sore hari

Mangkuk hijau yang terpegang ditangan kanannya. Dan taman yang ia kunjungi untuk membeli sesuatu.

Motornya yang terparkir, seorang lelaki yang memakai helm ia pun memarkirkan motornya. Disebelah kayla, karena kecerobohannya kaca spion kayla tersenggol, serentak kayla yang masih duduk dimotornya menatapnya dengan tatapan tajam.

"Ni cowo gak punya mata apahhh? untung kaca spion gue hanya berbalik, ga patah!"

"Emang kalo patah kenapa? gue ganti kok, gue kan orang kaya, nada rese seraya menaik turunkan halisnya dan membuka kaca helmnya"

"Orang kaya? paling harta milik ibunya, dibangga-banggain.

*Terdiam sejenak dari langkahan kakinya, dimana ia sedang membalikan badannya dan pergi, begitupun dengan kayla, mereka yang seolah-olah seperti lidi yang terbelah menjadi dua *

*Namun lidi yang terbelah disatukan kembali.

"Pa buburnya 1 porsi" ucapan serentak kayla dengan seorang lelaki itu. Mereka berdua terbatas oleh tukang bubur.

"Maaf buburnya tinggal satu porsi. Begitu banyak yang membeli saat sore hari". ujar tukang bubur seraya menunjukan ekspresi bahagianya.

Hmmm buat saya saja pa ujar laki" itu.

Namun kayla yang membantah tanpa menatap laki" itu,

Ngga, ngga apaan gue yang duluan dateng, jadi buat saya saja pa buburnya.
Karna pikirnya Ibunya sangat menginginkannya.

Kata-kata alasan untuk mendapatkan bubur, terus membuat kayla berdebat kecil dengan lelaki itu. Dan mata yang terus berlari kesana kemari dialami oleh tukang bubur yang kebingungan.

5 menit kemudian

Ini buat adik gue yang lagi sakit!

Ngga ini buat ibu gue yang lagi,,, kalo gue bilang sakit, gue takut terkabul karna ucapan itu doa.

Lagi ??? Tuhkan lo bohong, ngalah deh loh pleasee. Demi adik gue

Yaudah ambil tuhh bubur.

"Pa buburnya buat saya saja".

Maaf buburnya sudah habis semenjak kalian debat dibelakang tadi. Permisi saya mau pulang dulu.

Kayla yang tertawa kecil, dan berkata : Allah itu maha adilkan? seraya membalikkan badannya, tapi langkah kaki nya terhenti, ketika laki-laki itu membuka helmnya. Kenapa gue kaya kenal tuhh orang! pikirnya. tapii, dimanaa? Namun kayla meneruskan jalannya lagi.

Sementara lelaki itu merasa pernah mendengar suara wanita itu, yang memarahinya ditaman . Nada bicaranya pernah hinggap sebelumnya.

Dasar cewe ga punya hatii! adik gue lagi sakit jugaa. Awas aja gue kerjain lo sampe kapok!! Gue harus nyari kemana lagi ni tukang bubur? nada cemas yang berisi khawatir.
Tukang bubur itu banyakk kalii!! kalo mau, lo boleh ikut gue ke daerah Komplek. Sahut kayla yang merasa kasihan padanya.

Ni cewe aneh banget sihh! tapi ga ada pilihan lagi ini demi adik gue. batinnya

Mereka pergi kedaerah komplek untuk mendapatkan bubur yang diinginkan.

Nah tuhh bubur! lo beli aja disana gue balik duluu. Tangannya menunjuk pada gerobak.

Okee makasihh, siapa nama loh? Kayla Syiffa. Gue cuman mu bilang tuh mangkok ngapain dibawa" kalau ga ada isinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lembaran kertas KaylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang