#14

54 4 1
                                    

-Kita bahkan tidak pernah sedekat ini. Apa kamu mencintaiku?-

Rey menghempaskan tubuhnya ke kasur setelah sampai dirumah. Lalu berjalan menuju balkon kamarnya menikmati angin malam yang menyapu halus tubuhnya.
Tangannya melirik sebuah ponsel yang berada di nakas.

Terlihat Rey sedang mengetik sebuah pesan kepada seseorang.
Setelah beberapa saat,Rey me-lock hpnya kembali lalu fokus pada aktivitasnya yaitu memandangi indahnya malam.

Rey merogoh saku celana saat ponselnya bergetar disana,membaca sebuah pesan tanpa membalasnya.

Form: _______

Thanks udah nganter pulang. Gue ngga tau bakal pulang jam berapa kalo ngga ada lo tadi.

//Read//

Gue juga sebenernya males nganter tadi, tapi ya gimana lagi. Gue ngga mau ngecewain lo. Lo minta tolong tadi jadi ya gue tolongin.


Tangan Rey melirik sebuah kertas yang terletak di nakas tidak jauh dari tempat dia berdiri, dengan perlahan dia membuka lipatan kertas tersebut.

Hatinya tersayat ,bahkan rasanya seperti tertusuk pisau,desiran perih menyelimuti hati Rey.

Dengan cepat Rey menyobek kertas itu hingga menjadi beberapa bagian.

'Kenapa gue masih nyimpen ginian.'

Tiba-tiba dia teringat kejadian tadi sore, tepat saat cewek itu memeluk erat tubuhnya, bayangan tentang percakapannya sebelum cewek itu masuk ke dalam rumahnya pun kembali teringat.

[FlashBack]

Cewek itu turun dari motor ketika sampai didepan pagar rumahnya.

"Ini jaketnya." Ucapnya sambil mencoba melepaskan ikatan jaket yang melingkar di pinggangnya.

"Jangan." Ucap Rey menahan tangan cewek itu.

Cewek itu pun mendongak sambil menatap Rey heran."kenapa?"

"Simpen." Ucap Rey lalu melesat pergi dengan motornya tanpa berpamitan dulu.

DIGO POV

Digo sedang duduk bersantai dengan kaki yang menjulur ke depan. Tau kan lagi duduk dimana? Ya. Duduk di singgasana depan tv,nikmat banget.

Ponsel Digo bergetar saat dia sedang bermain game,segera dia membaca pesan dan membalasnya.

Form : Rey

Gue udah nganter adik lo pulang tadi, pasti lo liat kan? Gue juga tadi liat lo di teras.

//Read//

Digo mengetik balasan kepada Rey, diliriknya Audy yang sedang membaca novel didepan kamarnya dengan kaki yang disilangkan.

"Dy." Ucap Digo yang membuat Audy menghentikan aktivitasnya.

Drrrtt.

Ponsel Digo kembali bergetar,membuatnya menunda untuk bertanya kepada Audy.

REY

Jadi mau sampai kapan lo nyuruh gue buat nutupin ke Audy kalo gue temen lo?

"Hmm."Audy hanya bergumam.

Digo tidak membalas pesan dari Rey dan memilih bertanya pada Audy.

"Tadi tukang ojeknya ganteng nggak?" Tanya Digo meledek.

Digo tidak sengaja melihat semburat merah dikedua pipi adiknya.

"Apaan sih.Nggak lah." Balas Audy kesal lalu meninggalkan Digo di ruang tengah sendirian.

Digo membuang nafasnya kasar.
"Siapa lagi yang bisa jagain Audy?"

"Siapa lagi yang bisa jagain Audy?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Thanks udah baca :)

AudRey #Wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang