All of the character is not mine. They're belong to J.K Rowling.
Another Second Chance
19.
"There comes a point where you no longer care if there's a light at the end of the tunnel or not. You're just sick of the tunnel."
- Ranata Suzuki
Harry berlari ke arah ruangan gawat darurat rumah sakit Muggle tidak jauh dari kediaman kedua orangtua Hermione. Ia diberi kabar kalau Hermione mengalami kecelakaan dan ia langsung ke sini dengan Ginny yang berada tidak jauh di belakangnya.
Harry terus berlari dan akhirnya menemukan Draco juga kedua orangtua Hermione berdiri tidak jauh dari pintu ruangan yang tertutup.
"Bagaimana keadaan Hermione?" Harry bertanya panik.
Draco hanya berdiri diam memandang tembok sementara Helena melihatnya dengan penuh rasa khawatir. "Dokter sedang memeriksanya, ia kehilangan banyak darah tapi kami belum tahu apa yang terjadi." Helena berseru, ia duduk di salah satu kursi sementara Richard hanya mondar-mandir tidak tenang.
Tidak lama satu orang Dokter Muggle keluar dari ruangan itu. "Kami harus melakukan tindakan kepada pasien atas nama Hermione Granger." Dokter itu berseru. "Apa keluarganya di sini?" Dokter itu bertanya.
"Iya, saya ayahnya." Richard berseru.
"Apa ada situasi atau kondisi tertentu tentang pasien? Penyakit atau semacamnya?" Dokter itu bertanya.
Helena yang sudah berdiri di samping suaminya menggeleng, richard juga menggeleng. "Tidak ada, setau kami tidak ada."
"Ada." Draco berseru pelan. Ia berjalan mendekat dan berdiri di samping kedua orangtua Hermione menghadap Dokter di depan mereka.
"Apa?" Harry dan Ginny bertanya bersamaan.
Draco hanya berdiri diam, ekspresinya tidak bisa dibaca, matanya kosong.
"Draco?" Helena bertanya lembut dan menyentuh lengan Draco pelan. "Apa ada yang salah dengan Hermione?"
"Hermione... dia...." Draco berusaha untuk menyelesaikan kalimatnya tapi tidak bisa.
"Dia apa Draco? Apa ada yang Hermione sembunyikan dari kami?" Helena bertanya lagi.
"Draco katakan sekarang!" Richard berseru tidak sabaran. "Kita dalam keadaan yang genting."
"She's pregnant." Draco berseru pelan, suaranya tidak lebih dari bisikan tapi semua orang di situ bisa mendengarnya dengan jelas.
.
"Kenapa Hermione tidak memberitahu kami?" Helena bertanya pada Draco.
Draco menggeleng pelan. "Aku ragu ia bahkan tahu tentang kehamilannya. Ada sihir spesial dalam keluargaku yang membuatku tahu jika aku memiliki anak bahkan jika ia baru berumur beberapa hari di dalam kandungan." Draco menjelaskan.
"Oh Hermione... my poor baby." Helena berseru dan mulai menangis.
Draco dan kedua orangtua Hermione, juga Ginny sedang berada di ruang tunggu sementara Hermione berada di dalam ruang operasi.
Harry sedang mengurusi beberapa hal dengan pihak rumah sakit dan kepolisian Muggle terkait pengemudi yang menabrak Hermione.
Menurut Dokter ia mengalami pendarahan yang cukup serius di beberapa bagian tubuhnya.
Draco duduk diam memandang lantai di bawah kakinya.
Bukannya ini terlalu berlebihan untuk menjadi kenyataan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Second Chance
FanfictionCOMPLETED - Semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua bukan? Termasuk Draco Malfoy. Tapi, bagaimana jika ia sudah mendapatkan kesempatan keduanya tapi tetap membuat semuanya berantakkan? Kesempatakan kedua lainnya? Berapa banyak kesempatan ked...