All of the character is not mine. They're belong to J.K Rowling.
Another Second Chance
20.
"Happily ever after, or even just together ever after, is not cheesy," Wren said. "It's the noblest, like, the most courageous thing two people can shoot for."
― Rainbow Rowell, FangirlHermione duduk di halaman belakang rumah barunnya dengan Draco sambil membaca buku dan menikmati sinar matahari.
Udara di sekelilingnya sudah mulai dingin, bagaimanapun juga sekarang sudah musim gugur, tapi matahari bersinar terang beberapa hari belakangan ini, membuat ini menjadi lagi-lagi hari yang nyaman untuk membaca di halaman.
Hermione menunduk dan membaca buku di pangkuannya.
Hogwarts, A History.
Hermione tidak tahu kenapa ia membaca buku ini lagi, sepertinya sudah lebih dari beberapa hari ia terus membaca buku ini tapi tidak kunjung selesai, apalagi ia terus berada di halaman yang menjelaskan tentang desain bangunan Hogwarts dan tidak berpindah-pindah halaman.
Hermione bisa mendengar suara kicauan burung di sekitarnya.
Aneh.
Hermione bisa merasakan ada yang aneh, tapi ia tidak tahu apa itu. Ia kemudian tanpa sadar meletakkan tangannya di perutnya dan mulai mengelus-elus perutnya lembut.
Hermione memiringkan kepalanya bingung.
Ia seketika berdiri dan meletakkan bukunya di kursi taman yang belum lama diletakkannya di sana dengan Draco, ia melihat ke bawah dan menyadari kalau ia tidak menggunakan alas kaki.
Hermione menangkat kakinya pelan dan memijakkannya lagi ke tanah. Ia tidak terbiasa keluar tanpa alas kaki, apa ia lupa?
Kenapa semuanya terasa aneh?
Hermione masuk ke rumahnya dari pintu belakang dan mencari sendal di sekitar rumahnya tapi tidak ada.
"Draco?" Hermione berseru memanggil Draco pelan tapi tidak ada jawaban.
"Draco!?" Hermione berseru lagi lebih keras, mungkin Draco sedang tidur dan tidak mendengarnya. Hermione mulai mencari dimana Draco berada, tapi tidak ada di manapun.
Ia tidak ada di kamar, ia tidak ada di ruang kerja, ia tidak ada di ruang tamu.
Kemana Draco?
Hermione kemudian memutuskan untuk mengirim patronus kepadanya untuk bertanya dimana keberadaannya, kenapa ia pergi tanpa memberi kabar?
Hermione merogoh sakunya untuk mencari tongkatnya, tapi kemudian ia menyadari tongkatnya tidak ada di sana.
Apa ia meninggalkannya di kamar?
Hermione mencari tongkatnya di sekitar kasur mereka, di tempat-tempat dimana ia biasa meletakkan tongkatnya, tapi tidak ada di manapun.
Dimana ia meletakkan tongkatnya?
Kenapa tidak ada dimanapun?
Hermione berkonsentrasi, memikirkan dimana ia mungkin meninggalkan tongkatnya, tapi tidak ada. Ia tidak bisa menemukannya dimanapun.
Hermione berkonsentrasi lagi, ia berharap bisa menggunakan sihir tanpa tongkat untuk men-accio tongkatnya, tapi tidak bisa.
Kenapa ia tidak bisa menggunakan sihir wandless sederhana? Biasanya ia bisa melakukannya dengan mudah untuk mantra-mantra yang sederhana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Second Chance
Fiksi PenggemarCOMPLETED - Semua orang berhak mendapatkan kesempatan kedua bukan? Termasuk Draco Malfoy. Tapi, bagaimana jika ia sudah mendapatkan kesempatan keduanya tapi tetap membuat semuanya berantakkan? Kesempatakan kedua lainnya? Berapa banyak kesempatan ked...