Hari ini, seluruh panitia acara pensi berkumpul di kelas 10.2, tahun ini panitia pensinya adalah kelas 10 dan kelas 11. Semua anggota sudah berkumpul dan duduk di kursinya masing-masing. Celine, ketua panitia sudah siap berdiri didepan kelas sambil memegangi beberapa kertas dan spidol. "Tolong, perhatiannya semua! Pensi akan diadakan sebentar lagi, waktu kita ga banyak. Dana juga masih pas-pasan, kita harus adain penggalangan dana lagi. Ada yang punya ide? " tanya Celine.
Semua terdiam memperhatikan Celine. Celine adalah kakak kelasku, dia duduk di kelas 11 IPS 3. Tubuhnya kecil, langsing, putih dan dia cantik sekali, rambutnya sebahu dibiarkan terurai.
"Bagaimana kalau kita jualan makanan aja,kak? " sahut Randy, siswa kelas 10.2
"Untungnya sedikit, kita kan udah pernah coba, ga sampe 50%nya kan." Celine memperhatikan sekeliling, karena tidak ada satupun yang memberikan ide.
"Kita bikin garage sale aja kak. Kita kumpulin barang bekas dari anak-anak terus kita jual. Itu untung banget, loh." kata seseorang dibelakang. Aku pun menoleh kearahnya dan ternyata, Keenan yang duduk di belakang, aku baru tau kalau dia ternyata panitia juga.
"Ide yang bagus! Oke, mulai besok kita kumpulin barang bekas selama seminggu ini. Keenan, kamu penanggung jawab nya. Kamu bisa cari tempat yang strategis buat jualan. Yang lain tugasnya mengumpulkan barang bekas dan dicatat ya masing-masing." Celine mulai membagikan tugas, semua pun mengangguk dan mulai mencatat tugasnya masing-masing.
"Kak, saya perlu partner buat bagi tugas ini deh kayanya. Soalnya, buat sharing ide tempat juga." katanya lagi . Celine pun mengangguk dan melirik kanan kiri, sepertinya dia sedang berpikir untuk mencari partner untuk Keenan.
"Keenan sama Siva aja,ya! Kalian secepatnya cari lokasi yang oke nih buat tempat kita nanti. Kalau mau ajak gue juga gapapa, soalnya gue juga harus liat kan gimana sikon disana" kata Celine sambil menunjukku dengan semangatnya.
OMG.....seriously? Aku dengan Keenan...partner?. Perasaan ini makin tidak jelas. Aku bahkan tidak berani untuk melihat Keenan yang sedang berjalan ke arahku. Aneh. Perasaan ini aneh.
"Siv, kira-kira lo bisa kapan survey tempat? " Keenan pun bediri didepan mejaku.
Aku pun berusaha mengangkat kepalaku untuk berbicara dengannya. Aku melihat sosok berkulit kuning langsat, bertubuh tinggi, dengan rambut model cepak. Dia lumayan juga...dan dia wangi.
"Ehm..kapan aja boleh. Gue ga sibuk,kok." kataku dengan gugup, gatau harus bagaimana lagi.
"Oke, besok siang mau ga? Kan libur tuh."
"Boleh. Jam berapa? "
Keenan melihat jam tangannya berwarna hitam
"Jam 12, ya. Sekalian makan siang aja. Gue besok jemput lu atau gimana? "
Astaga, mau dijemput ?
"Gausah, Nan. Rumah gue jauh" Oke, aku mulai salah tingkah.
"Yahelah, selow kali. Gue naik mobil ini kok. Yaudah, besok ya! Btw, minta id line lo dong nanti gue kabarin lagi." Keenan mengeluarkan handphonenya dari kantung dan memberikanya padaku.
Aku mengetik id line ku dan aku memberikan lagi handphonenya itu.
"Thankyou. So, see you tomorrow ya." Keenan memberikan lambaian tangannya sambil tersenyum. Aku pun membalasnya, perlahan bayang dirinya menghilang.
Senyumku mengambang, mengambang tidak bisa berhenti. Kenapa aku jadi seperti ini ?
Rasanya ingin waktu berjalan cepat supaya bisa secepatnya survey tempat besok dengannya. Aku keluar kelas dan melihat sekeliling mencari Nita.
![](https://img.wattpad.com/cover/13429330-288-k850683.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky
Novela JuvenilSeseorang harus mengucapkan sebuah kata yang mudah disaat situasi yang ia hadapi tidak semudah apa yang dipikirkan. Dimana ia harus merasa "beruntung" akan kejadian yang dialaminya dan mau "menerima" setiap saat. Kisah dimana seorang gadis yang bela...