Throwback #2

710 23 0
                                    

Tahun kedua di SMA. Semakin lama, semakin berasa seperti anak SMA, karena sekarang aku jadi kakak kelas! Mulai berasa juga bandel-bandelnya anak SMA, dimulai dari bolos sekolah, nyontek saat ulangan dan agak sedikit senioritas mentang-mentang jadi kakak kelas.

"Yah, SIv. Kita ga sekelas. Kaga bisa nyontek pr lagi deh gue. " Nita merangkul ku sambil berjalan menuju kelas.

"Banyak kok anak pinter di kelas lo. Ceryl kan pinter, Robi juga tuh ! "

"Pinter tapi kaga mau kasih contekan. Malesin anak kaya gitu mah "

Aku tertawa melihat tingkah Nita. Dari SMP, Nita memang pemalas. Sebenarnya, dia pintar tapi kalau buat urusan tugas pasti dia nomor satu malasnya. Nilai dia juga ga jelek-jelek banget. Malah pas SMP dia pernah ranking 4 tapi langsung anjlok pas mau masuk SMA.

"Siv, liat-liat cowo gue ya. Dikelas lo banyak cewe yang oke-oke sama pinter. Nanti kalau dia mulai jelalatan kasih tau gue,ya! Lo tau kan dia itu deket banget sama cewe-cewe angkatan kita. Banyak temen cewenya, kadang suka gatau diri juga sih tuh cowo. Kesel gue "

"Iya, tenang aja. Ada gue, dia kayanya ga berani deh. Nanti kalau mulai aneh-aneh gue labrak si Reihand "

Nita dan Reihand sudah berpacaran sejak kelas 9, sudah kurang lebih setahun mereka menjalin hubungan. Mereka berdua lucu. Nita kadang suka manja banget sama Reihand, soalnya Reihand suka cuek banget sama Nita. Reihand memang baik banget ke semua orang, makanya teman cewenya banyak yang dekat dengannya. Enak juga diajak curhat tentang pacar atau masalah lainnya, nasihatnya pasti mujarab. Itu yang buat Nita terkadang kesal sama Reihand. Dia terlalu baik sama orang lain.

Aku pun mengakhiri perbincangan dengan Nita sambil melambaikan tangan dan menuju ke kelas masing-masing.

"Hei, Sombong." sapa seseorang.

Langkahku terhenti di hadapan seseorang. Keenan semakin tinggi dan tampan. Rambutnya masih dicepak rapi, masih memakai tas birunya yang dia pakai saat kelas 10. Hanya saja, dia sekarang lebih kurus dan berotot.

"Siapa yang sombong sih? " tanyaku sambil tersenyum meledek.

"Kita gapernah sekelas,ya. Dari jaman SD sampai SMA."

"Iyalah, lo IPA dan gue IPS. Ga akan sekelas, Nan."

Keenan hanya tersenyum. Dia seperti berpikir sejenak untuk mencari topik pembicaraan.

"Nita ga sekelas sama lo ya? " tanya nya sambil menggaruk rambutnya yang tidak gatal itu.

"Engga, dia 11 IPS 1, gue IPS 2." jawabku canggung.

"Ohhh, gitu. Gue kekelas duluan deh kalau begitu." Keenan melambaikan tangannya dan berjalan menjauh ku.

Aku hanya melihat punggunya saja. Wanginya masih sama.

Selama liburan sekolah, aku lebih sering menghabiskan waktu dengan teman-temanku. Kadang, aku suka nonton atau jalan-jalan ke mall sama Nita, Reihand, Tammy, Keenan, Nelson. Sejak kelas 10, kita berenam sangat dekat dan kalau kemana-mana pasti suka bareng.

*********

Baso Mas Marto emang paling top markotop, tiada duanya. Sudah murah, enak, Mas nya kocak lagi. Gimana ga ketagihan kesini.

"Hari ini jadi nonton Hunger Games, kan? Ayo jadiiii dong! " tanya Nita.

Kami semua sedang asik menyantap baso nya, sehingga tidak ada satupun yang merespon. Aku melirik Nita, wajah Nita yang mulai bete karena dicuekin.

"Rei, kamu bantu aku dong! Jawab dong kalau aku nanya gitu. Udah tau kaga ada yang respon, kamu malah diem aja." Nita mulai mengeluarkan kicauan merdunya ke Reihand. Kalau Nita mulai bete ke lain, pasti yang kena kicauannya itu, Reihand.

LuckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang